Tubuh kita sangat membutuhkan protein sebagai zat gizi makro
untuk perkembangan dan membangun sel. Setidaknya minimal kecukupannya adalah 0.36
gram/kg berat badan. Namun jika terlalu rendah juga bisa berbahaya
bagi tubuh.
Ada beberapa tanda yang mengarah pada kekurangan protein
dan sebaiknya kita ketahui.
1. Anggota tubuh bengkak.
Disebut dengan edema.
Terjadi pada kaki, perut, tangan, telapak kaki. Protein, khususnya
albumin, mencegah terjadinya penumpukan cairan di jaringan tubuh.
- Mood gampang berubah-ubah
Neurotransmitter
terbangun dari asam amino yang asalnya dari protein. Jadi, kurang
protein pada makanan membuat kondisi neurotransmitter juga buruk,
lalu mengubah cara kerja otak kita. Misal, dengan kondisi domapin dan
serotonin yang rendah, seseorang jadi agresif atau depresif.
- Masalah kulit, kuku dan rambut.
Tiga bagian tubuh ini
dibangun dari protein: kolagen, keratin, elastin. Jika tubuh tidak
cukup membuat ketiga itu, maka rambut terlihat kusam dan tipis, kulit
kering dan pecah-pecah, kuku bergurat atau patah.
- Lemah, letih dan lesu
Sebuah riset
mengemukakan, jika seseorang kurang protein terlebih berusia diatas
55 tahun, maka akan mempengaruhi kondisi otot dan postur tubuh serta
pergerakan. Kurang protein dapat menyebabkan kehilangan massa otot
dan memperlambat proses metabolisme. Juga dapat menyebabkan anemia
sehingga lelah dan lesu.
- Kelaparan
Riset membuktikan jika
banyak makan protein dapat menunda lapar.
- Masa penyembuhan jadi lama dan sulit.
Orang kekurangna protein
ketika luka, lama sembuh. Ketika terkilir, kolagen lama terbentuk dan
jaringan ikat juga lama terbentuk. Begitu juga jika luka, pembeku
darah lama terbentuk.
- Mudah sakit
Asam amino dalam darah
dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh melawan infeksi atau
penyakit, mengaktifkan sel darah putih.
- Tinggi badan sulit bertambah
Kekurangan protein bisa
menyebabkan tubuh pendek. Tahap parah menjadi kwarshiorkor.
Bagi orang dengan
kebutuhan protein tinggi, misalnya atlit, asupan tinggi protein
minimal 1 gram/kg berat badan/hari. Kebutuhan protein sebaiknya tidak
berlebihan, sehingga juga tidak mendapatkan efek samping. Jadi,
konsumsi dalam jumlah tepat sesuai kebutuhan.