Setiap orang memiliki
kepribadian yang unik. Namun, berapa banyak diantara kita yang tahu,
bahwa beberapa faktor bisa mengubah kepribadian diri? WEB MD membagikan keadaan ini dari beberapa penyakit, diantaranya.
- Menderita Alzheimer. Penyakit yang mempengaruhi cara pikir, menilai, kemampuan memori dan pengambilan keputusan. Orang dapat kebingungan dan berubah cara pandangnya. Selain itu juga penderita AD banyak yang mudah cemas, terganggu pikiran, stress, mudah marah dan menyalahkan.
- Demensia dengan Lewy Bodies. Penyakit lupa/demensia yang disebabkan sebuah protein bernama Lewy bodies, yang mengontrol memori, berpikir dan gerakan, sehingga mempengaruhi mental dan fisik. Penderita akan pasif, kehilangan semangat hidup, hobi dan kegiatan lainnya.
- Parkinson. Mempengaruhi cara berjalan, tidur dan berpikir. Pada tahap awal, parkison dapat mengubah orang menjadi obsesi pada hal kecil atau bahkan ceroboh. Tahap selanjutnya, akan menjadi sulit bersosialisasi, sulit fokus.
- Huntington. Penyakit genetik yang muncul di usia 30 sampai 40 tahun. Penyakit ini sangat merusak sel-sel otak dan mempengaruhi pola pikir. Seorang dapat berpikir tidak jernih, mudah marah, mengabaikan aktivitas yang kecil misalnya sampai lupa menggosok gigi. Bahkan penderita tidak menyadarinya, aktivitas kecil itu tidak dilakukan.
- Multiple Sclerosis (MS). Sistem kekebalan tubuh menyerang syaraf otak dan tulang belakang. Dapat menyebabkan beragam masalah mulai dari tidak dapat berjalan sampai masalah kandung kemih. Penderita dapat mengalami emosi yang tidak stabil atau bahkan salah dalam memahami emosi dengan apa yang sebenarnya sedang dirasakan.
- Masalah tiroid. Gangguan hipertiroid dapat menyebabkan seseorang mudah tersinggung, mudah cemas, suasana hati berubah-berubah. Jika hipotiroid, maka seseorang cenderung terlihat tidak ada emosi. Dalam jangka panjang orang menjadi pelupa.
- Beberapa tipe kanker. Jikaterkena kanker pada pituitari yang mengontrol kadar hormon, atau terkena adenokarsinoma.
- Stroke. Stroke dimana beberapa bagian tubuh jadi tidak berfungsi, membuat sikap penderita berubah jadi lebih mudah emosi, tersinggung, impulsif.
- Cedera otak traumatis. Perilaku dan sikap dapat berubah seiring waktu karena misalnya otak dipukul. Dalam kasus serius, ada juga orang yang bisa melakukan sesuatu tanpa pernah dilakukan kebiasaan sebelumnya.
- Depresi. Dapat mengubah sikap terutama pada perempuan menjadi sedih berkepanjangan, perasaan tidak berharga, selalu merasa bersalah. Sedang pada pria menjadi mudah marah, cepat lelah, selalu jengkel.
- Gangguan obsesif kompulsif/OCD. Membuat penderita merasa cemas, pikiran yang selalu terpicu cepat, selalu ragu dengan tugas yang ringan karena sering dilakukan berkali-kali dan tidak mudah menerima kritik.
- Gangguan bipolar. Mood jadi tidak menentu, naik turun, perasaan menjadi tidak berharga, mengganggu kehidupan keseharian, sulit tidur dan sulit berpikir jernih.
- Skizofrenia. Sulit fokus, tidak ingin bersosialisasi, sulit berbicara dengan orang-orang, lama kelamaan karakter akan berubah, sulit diprediksi dan diluar kendali.