Pages

Search This Blog

Thursday, October 13, 2016

Apa yang dapat menyebabkan Mikrosefali



Mikrosefali merupakan suatu kondisi di mana kepala bayi lebih kecil daripada anak-anak lain dari usia dan jenis kelamin yang sama. Kondisi ini dapat terjadi ketika bayi baru lahir dan dapat berkembang dalam dua tahun pertama kehidupan. Mikrosefali tidak dapat disembuhkan. Diagnosis dan pengobatan awal dapat membantu memperbaiki tampilan anak.

Kondisi ini disebabkan oleh perkembangan otak yang abnormal yang  dapat terjadi saat anak masih dalam kandungan atau selama masa bayi. Kondisi genetik juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan mikrosefali.
Kondisi genetik apa yang dapat menyebabkannya?
  1. Cornelia de Lange syndrome. Gangguan ini memperlambat pertumbuhan anak di dalam dan di luar rahim. masalah intelektual yang parah, kelainan pergelangan dan tangan, bentuk  wajah yang berbeda dari  umum. Misalnya, anak-anak dengan kondisi ini sering memiliki alis yang tumbuh bersama-sama di tengah-tengah, telinga turun , hidung dan gigi kecil.
  2. Down syndrome. Kondisi ini juga dikenal sebagai trisomi 21. Anak-anak dengan trisomi 21 biasanya memiliki keterlambatan kognitif, cacat intelektual ringan sampai sedang,  lemah otot, ciri wajah khas misalnya mata berbentuk almond, wajah bulat, dan kecil.
  3. Cri du Chat syndrome. Bayi dengan kondisi ini menangis bernada tinggi yang berbeda, mirip dengan kucing. Ciri umum dari sindrom ini meliputi  cacat intelektual, berat badan lahir rendah,lemah otot, ciri wajah tertentu, seperti mata lebar, rahang kecil dan telinga rendah.
  4. Rubinstein-Taybi syndrome. Bayi dengan kondisi langka ini lebih pendek dari biasanya. Mereka juga memiliki jempol dan jari-jari kaki besar, bentuk wajah khas dan cacat intelektual. Orang dengan bentuk parah dari kondisi ini sering tidak bertahan lama hidup.
  5. Seckel syndrome. Kondisi langka ini menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan keluar dari rahim. Karakteristik umum termasuk cacat intelektual dan ciri wajah tertentu, termasuk wajah sempit, hidung seperti belah, dan rahang miring.
  6. Smith-Lemli-Opitz syndrome. Bayi dengan kondisi ini memiliki cacat intelektual dan cacat perilaku yang mencerminkan autisme. Tanda-tanda awal dari gangguan ini meliputi kesulitan makan, pertumbuhan yang lambat, dan bergabungnya jari kaki kedua dan ketiga.
  7. Trisomi 18. Dikenal sebagai Edward’s syndrome. Ditandai dengan  pertumbuhan yang lambat di rahim, berat lahir rendah, bentuk kepala tidak teratur, cacat organ. Biasanya tidak akan bertahan lama di awal kehidupan.
  8. Paparan virus, obat-obatan, atau racun. Selain itu, virus yang bisa menjadikan mikrosefali adalah:
a.       Virus zika. Menyebar ke manusia dari nyamuk yang terinfeksi virus. Pada orang biasa tidak terlalu serius, namun bagi orang hamil, dapat menular pada bayi yang menyebabkan mikrosefali, cacat pendengaran dan pendengaran, gangguan pertumbuhan.
b.      Cacat metilmerkuri. Dapat berasal dari biji gandum makanan hewan, air, ikan, daging atau seafood. Keracunan dapat menyebabkan cacat otak, kerusakan tulang belakang.
c.       Kongenital rubela. Jika kontrak virus yang menyebabkan campak Jerman  atau rubella, dalam tiga bulan pertama kehamilan, bayi dapat mengembangkan masalah berat. Masalah-masalah ini dapat mencakup tuli, cacat intelektual dan kejang. Rubella dapat dicegah dengan vaksin.
d.      Toksoplasma kongenital. Jika  terinfeksi parasit Toxoplasma gondii saat  sedang hamil, dapat membahayakan perkembangan bayi. Bayi mungkin akan lahir prematur dengan banyak masalah fisik, termasuk kejang,  kehilangan mendengar dan penglihatan. Parasit ini ditemukan di beberapa kotoran kucing dan daging mentah.
e.       Sitomegalovirus kongenital. Jika ibu hamil terserang virus ini, dia dapat menularkannya ke janin melalui plasenta . Hal ini dapat menyebabkan penyakit kuning, ruam, dan kejang pada bayi. Jika sedang hamil, harus mengambil tindakan pencegahan dengan mencuci tangan sering dan tidak berbagi peralatan dengan anak-anak di bawah usia 6 tahun.
  1. Uncontrolled phenylketonuria (PKU) pada ibu. Jika seorang wanita sedang hamil dan memiliki gen fenilketonuria (PKU), penting untuk mengikuti diet fenilalanin rendah. Jika wanita mengkonsumsi terlalu banyak zat ini, yang dapat ditemukan dalam susu, telur dan pemanis aspartam, dapat membahayakan perkembangan bayi.
  2. Komplikasi persalinan. Bisa karena kurang gizi atau kurang oksigen. Hal ini menjadi penyebab cacat intelektual,  fungsi motorik tertunda, lambat bicara, distorsi wajah, dwarfisme, atau bertubuh pendek, hiperaktif, kejang,  kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan.
Dokter akan mendiagnosa dengan mengukur kepala bayi saat lahir. Jika terlihat kecil, tidak sesuai dengan normal, maka dokter akan selalu mengawasi sampai 2 tahun pertama kehidupan. Tidak ada obat bagi mikrosefali, namun dapat dilakukan pengelolaan komplikasi, misalnya dengan terapi okupasi, jika kejang diterapi dengan obat anti kejang, jika diperaktif dilakukan terapi perilaku.
Mikrosefali tidak selalu dapat dicegah apalagi ketika semua karena gen. Sedari prenatal sebaiknya menghindari alkohol, narkoba. Periksakan segera jika memiliki gen PKU.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...