Diet 500 kalori merupakan bentuk ekstrem
diet sangat rendah kalori (VLCD). Hal ini sangat
menurunkan jumlah kalori yang biasanya orang membutuhkan minimal 800 Kalori. VLCDs menggunakan pengganti makan seperti minuman, milkshake, dan makan hanya semaksimalnya dua
kali/hari. VLCD
dimaksudkan untuk orang-orang yang sangat gemuk dan tidak
mampu untuk menurunkan berat badan setelah mencoba banyak pola
dan rencana diet.
Diet
ini sangat membutuhkan bimbingan medis dan apa saja sih yang perlu diketahui
tentang diet ini?
- Jangan dilakukan sendirian.
Seorang dokter akan menyarankan diet 500 kalori jika dia telah memutuskan bahwa hal itu
penting bagi seseorang
untuk menurunkan berat badan. Mereka melakukan ini dengan berat masalah
kesehatan umum seseorang terhadap risiko
dan potensi komplikasi dari pengurangan kalori drastis.
Jangan dilakukan jika dokter tidak merekomendasikan.
- Rencana diet 5:2
Beberapa orang menggunakan diet 500 kalori sebagai bagian dari diet
populer 5: 2 dengan intermitten
fasting / diet dengan berpuasa. Dalam
program ini, seseorang makan dengan pola diet Mediterania yang seimbang dari sekitar 2000 kalori
selama lima hari dalam seminggu dan kemudian membatasi diri untuk 500 kalori pada
dua hari lainnya secara tidak berurutan.
- Berapakah 500 Kalori itu?
USDA menghitung bahwa dua genggam kacang atau sepotong pepperoni pizza
mengandung sekitar 250 Kalori. Sebuah
apel mengandung kurang dari 80 kalori, sementara dua potong ayam goreng
mengandung sekitar 400 kalori. Sedangkan
untuk pembakaran kalori, menurut
Harvard Medical School, orang dengan berat badan 84 kg akan membakar 72 kalori
dengan hanya duduk dalam pertemuan satu jam.
- Tubuh masih perlu gizi
Salah satu masalah dengan diet 500 kalori yaitu tidak
adanya patokan lemak dan karbohidrat yang dikonsumsi. Menambahkan satu porsi kue coklat dan segelas susu hingga sekitar 500
kalori. Namun, bahan makanan tersebut tidak menyebutkan
gizi lengkapnya.
Terlepas dari jumlah kalori, diet buah
dan sayur, protein tanpa
lemak, dan biji-bijian masih lebih baik. Menjadi sehat tidak melulu lebih dari sekedar angka.
- Bahaya kekurangan gizi
Bahaya terbesar yang terkait dengan diet 500 kalori berhubungan dengan
kekurangan vitamin dan mineral. Kekurangan
vitamin dan mineral dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Bahkan,
kebanyakan orang tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral mereka jika
mereka makan kurang dari 1.200 kalori per hari.
Misalnya, menurut Mayo Clinic, jika diet tidak tidak
mengandung mineral Zink, dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Asupan zat besi yang rendah dapat menyebabkan anemia,
sedangkan asupan rendah kronis kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan
osteoporosis di kemudian hari. Jika
tidak
mendapatkan cukup vitamin niacin, tubuh bisa berada pada risiko untuk serangan jantung karena
penyumbatan arteri. Pertimbangkan
jumlah gizi, bukan hanya sekedar kalori.
- Hilang masa otot
Diet 500 kalori juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan massa
otot. Sharon Palmer, R.D., ahli
gizi dan penulis "Plant-Powered for Life" menunjukkan
bahwa setelah tubuh membakar
lemak, maka akan membakar otot.
Pada awalnya, kehilangan otot mungkin tampak seperti kehilangan
berat badan yang berlebih, namun perlu diingat bahwa tidak semua berat badan buruk. Untuk menjaga
tubuh tetap
sehat, tubuh juga harus mampu untuk membangun otot. Diet sehat membakar
lemak, bukan otot.
- Perubahan metabolisme
Risiko kesehatan lain yang perlu diingat ketika mempertimbangkan diet 500
kalori adalah bahwa metabolisme akan berubah ketika seseorang
mengurangi jumlah
kalori yang dimakan
untuk jangka waktu yang cukup lama. Pembatasan
teralu
kalori untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan
metabolisme lebih lambat. Hal ini dapat menyebabkan tubuh
membakar kalori
lebih sedikit. Jadi,
ketika seseorang menurunkan berat
badan, maka dia perlu sedikit kalori untuk menjaga berat badan
yang ada
sebelum mencoba dengan program diet sangat rendah kalori. Dr Mindy Haar, Ph.D., RD, CDN, dari the New York
Institute of Technology School of Health Professions mengatakan
dengan banyak orang berpikir
bahwa mereka dapat tetap dengan diet untuk jangka pendek, menurunkan berat
badan dan kemudian kembali ke makan cara
mereka sebelumnya. Tetapi
jika mereka melakukannya, mereka akan mendapatkan kembali berat badan sampai
mereka mencapai berat badan aslinya. Sering kali orang kehilangan lemak
dan badan lebih ramping, namun jika tidak terus dilakukan, maka akan semakin
lebih gemuk dari dahulu.