Pages

Search This Blog

Monday, December 5, 2016

7 hal perlu diketahui dari pola diet 500Kalori



Diet 500 kalori merupakan  bentuk ekstrem diet sangat rendah kalori (VLCD). Hal ini sangat menurunkan jumlah kalori yang biasanya orang membutuhkan minimal 800 Kalori. VLCDs menggunakan pengganti makan seperti minuman, milkshake, dan makan hanya semaksimalnya dua kali/hari. VLCD dimaksudkan untuk orang-orang yang sangat gemuk dan tidak mampu untuk menurunkan berat badan setelah mencoba banyak pola dan rencana diet. Diet ini sangat membutuhkan bimbingan medis dan apa saja sih yang perlu diketahui tentang diet ini?

  1. Jangan dilakukan sendirian.
Seorang dokter akan menyarankan diet 500 kalori jika dia telah memutuskan bahwa hal itu penting bagi seseorang untuk menurunkan berat badan. Mereka melakukan ini dengan berat masalah kesehatan umum seseorang  terhadap risiko dan potensi komplikasi dari pengurangan kalori drastis. Jangan dilakukan jika dokter tidak merekomendasikan

  1. Rencana diet 5:2
Beberapa orang menggunakan diet 500 kalori sebagai bagian dari diet populer  5: 2 dengan intermitten fasting / diet dengan berpuasa. Dalam program ini, seseorang  makan dengan pola diet Mediterania yang seimbang dari sekitar 2000 kalori selama lima hari dalam seminggu dan kemudian membatasi diri untuk 500 kalori pada dua hari lainnya secara tidak berurutan. 

  1. Berapakah 500 Kalori itu?
USDA menghitung bahwa dua genggam kacang atau sepotong pepperoni pizza mengandung sekitar 250 Kalori. Sebuah apel mengandung kurang dari 80 kalori, sementara dua potong ayam goreng mengandung sekitar 400 kalori. Sedangkan untuk pembakaran kalori, menurut Harvard Medical School, orang dengan berat badan 84 kg akan  membakar 72 kalori dengan hanya duduk dalam pertemuan satu jam.

  1. Tubuh masih perlu gizi
Salah satu masalah dengan diet 500 kalori yaitu tidak adanya patokan lemak dan karbohidrat yang dikonsumsi. Menambahkan satu porsi kue coklat dan segelas susu hingga sekitar 500 kalori. Namun, bahan makanan tersebut tidak menyebutkan gizi lengkapnya. Terlepas dari jumlah kalori, diet buah dan sayur, protein tanpa lemak, dan biji-bijian masih lebih baik. Menjadi sehat tidak melulu lebih dari sekedar angka.
 
  1. Bahaya kekurangan gizi
Bahaya terbesar yang terkait dengan diet 500 kalori berhubungan dengan kekurangan vitamin dan mineral. Kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Bahkan, kebanyakan orang tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral mereka jika mereka makan kurang dari 1.200 kalori per hari. Misalnya, menurut Mayo Clinic, jika diet tidak tidak mengandung mineral  Zink,  dapat menyebabkan kerontokan rambut. Asupan zat besi yang rendah dapat menyebabkan anemia, sedangkan asupan rendah kronis kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis di kemudian hari. Jika  tidak mendapatkan cukup vitamin niacin, tubuh bisa berada pada risiko untuk serangan jantung karena penyumbatan arteri. Pertimbangkan jumlah gizi, bukan hanya sekedar kalori.

  1. Hilang masa otot
Diet 500 kalori juga dapat menyebabkan tubuh kehilangan massa otot. Sharon Palmer, R.D., ahli gizi dan penulis "Plant-Powered for Life" menunjukkan bahwa setelah tubuh membakar lemak, maka akan membakar otot. Pada awalnya, kehilangan otot mungkin tampak seperti kehilangan berat badan yang berlebih, namun perlu diingat bahwa tidak semua berat badan buruk. Untuk menjaga tubuh tetap sehat, tubuh juga harus mampu untuk membangun otot. Diet sehat membakar lemak, bukan otot.

  1. Perubahan metabolisme
Risiko kesehatan lain yang perlu diingat ketika mempertimbangkan diet 500 kalori adalah bahwa metabolisme akan berubah ketika seseorang  mengurangi jumlah kalori yang dimakan untuk jangka waktu yang cukup lama. Pembatasan teralu kalori untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan metabolisme lebih lambat. Hal ini dapat menyebabkan tubuh  membakar kalori lebih sedikit. Jadi, ketika seseorang  menurunkan berat badan, maka dia  perlu sedikit kalori untuk menjaga berat badan yang ada sebelum mencoba dengan program diet sangat rendah kalori. Dr Mindy Haar, Ph.D., RD, CDN, dari the New York Institute of Technology School of Health Professions mengatakan dengan banyak orang berpikir bahwa mereka dapat tetap dengan diet untuk jangka pendek, menurunkan berat badan dan kemudian kembali ke makan cara mereka sebelumnya. Tetapi jika mereka melakukannya, mereka akan mendapatkan kembali berat badan sampai mereka mencapai berat badan aslinya. Sering kali orang kehilangan lemak dan badan lebih ramping, namun jika tidak terus dilakukan, maka akan semakin lebih gemuk dari dahulu.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...