Pages

Search This Blog

Monday, February 20, 2017

coQ10



Coenzim Q10 (CoQ10) senyawa yang larut dalam lemak, mudah disintesis tubuh manusia, termasuk dalam keluarga ubiquinone. coQ10 dapat bersumber dari makanan. CoQ10 ditemukan dalam produksi energi yang disebut ATP dalam mitokondria. Organ dengan kebutuhan energi tinggi seperti jantung dan liver memiliki konsentrasi coQ10 tertinggi dibanding organ lain. Coq10 sangat  membantu tubuh mengubah energi dari karbohidrat dan lemak ke energi untuk setiap sel, sebagai antioksidan sel, jaringan dan organ terhadap efek merusak radikal bebas.

Penyakit yang bisa dikurangi resikonya dengan CoQ10:
  1. Penuaan. CoQ10 membantu menetralisir radikal bebas berbahaya, yang merupakan salah satu penyebab penuaan. Tingkat koenzim Q10 dalam tubuh menurun seiring bertambahnya usia, terutama karena stress. Dalam beberapa penelitian hewan, tikus yang dirawat dengan coQ10 hidup lebih lama daripada yang tidak diobati coQ10. Namun efek dari koenzim Q10 suplemen pada umur panjang manusia tetap tidak diketahui.
  2. Penyakit jantung. Gejala berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah adalah aterosklerosis, kondisi di mana dinding arteri menebal sebagai hasil dari penumpukan bahan lemak (kolesterol). Sebagai antioksidan, koenzim Q10 berpotensi dapat menghambat efek merusak berkontribusi terhadap perkembangan aterosklerosis. Suplemen CoQ10 telah menunjukkan efek menjanjikan dalam menghambat aterosklerosis; penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan perannya dalam pencegahan penyakit.
Manfaat lain dari CoQ10:
  1. Gangguan genetik mitokondria. Suplemennya bermanfaat untuk membangkitkan energi mitokondria pada orang dengan cacat genetika langka yang tidak bisa memproduksi energi dengan CoQ10 dan hasilnya memuaskan.
  2. Penyakit jantung. Studi menemukan, orang yang konsumsi suplemen CoQ10 harian dalam 3 hari pasca serangan jantung secara nyata lebih kecil kemungkinan terjadi serangan jantung berikutnya, sekaligus menurunkan nyeri dada, angka tingkat meninggal juga lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak konsumsi suplemen CoQ10.
  3. Gagal jantung. Tingkat CoQ10 rendah pada orang dengan gagal jantung kongestif (penyakit jantung yang tidak mampu memompa darah secara efektif), dapat menyebabkan darah bertumpuk ke paru dan kedua kaki. Hasil studi klinis menunjukkan suplemen CoQ10 membantu mengurangi pembengkakan di kaki, meningkatkan pernapasan dengan mengurangi cairan di paru-paru, dan meningkatkan kapasitas berolahraga pada orang dengan gagal jantung.
  4. Tekanan darah tinggi. Beberapa studi klinis yang melibatkan sejumlah kecil orang menyarankan bahwa koenzim Q10 dapat menurunkan tekanan darah. Riset masih dibutuhkan, berapa banyak CoQ10 dibutuhkan untuk pengobatan hipertensi.
  5. Kolesterol tinggi. Tingkat CoQ10 cenderung lebih rendah pada orang dengan kolesterol tinggi dibandingkan dengan orang yang sehat pada usia yang sama. Selain itu, obat penurun kolesterol statin menguras tingkat alami Co Q10 tubuh. Suplemen CoQ10 mampu memperbaiki kekurangan efek buruk statin tanpa mempengaruhi efek positif obat.
  6. Operasi  liver. Penelitian klinis menunjukkan suplementasi Co Q10 sebelum operasi jantung, termasuk operasi bypass dan transplantasi jantung, dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, memperkuat fungsi jantung dan menurunkan kejadian detak jantung tidak teratur (aritmia) selama fase pemulihan.
  7. Diabetes. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan penyakit jantung adalah semua masalah berkait dengan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa suplemen CoQ10 dapat meningkatkan kesehatan jantung dan gula darah serta dapat membantu mengelola kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi pada penderita diabetes.
  8. Parkinson’s disease. Pada penyakit Parkinson, terjadi penurunan aktivitas yang terlibat dalam produksi energi di mitokondria dan peningkatan stres oksidatif pada bagian khusus otak. Sebuah studi pada pasien dengan penyakit Parkinson awal menunjukkan bahwa suplementasi CoQ10 dikaitkan dengan kerusakan fungsi otak lebih lambat dibandingkan dengan plasebo.
  9. Kanker payudara. Walau masih diperlukan banyak penelitian, kasus suplementasi CoQ10 pada penderita memberikan manfaat pengobatan tambahan bagi pengobatan biasa pada kanker.
  10. Penyakit gusi, termasuk pembengkakan, pendarahan, nyeri. Orang yang mengalami ini tingkat CoQ10 dalam darahnya rendah. Suplementasi CoQ10 mampu memperbaiki jaringan pada gusi.
  11. Suplementasi CoQ10juga mampu meningkatkan kinerja para atletik, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada orang dengan defisiensi kekebalan tubuh misalnya penderita HIV/AIDS, memperbaiki gejala tinnitus serta manfaat kosmetik untuk memperbaiki tekstur kehalusan kulit.
Rata-rata suplementasi harian bagi usia diatas 19 tahun adalah 30-200 mg. Akan lebih baik dikonsumi bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak. Sumber dari minyak ikan (seperti salmon dan tuna), daging organ (seperti liver) dan biji-bijian. Dosis tertinggi 1.200 mg / hari dengan efek samping gejala gastrointestinal (misalnya mual, diare, penekanan nafsu makan dan mulas). Belum disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...