Makan gula atau makanan manis
memang sangat menyenangkan dan membuat suasana hati menjadi gembira. Namun,
akankah kita tahu.. apa efek samping dari makan manis berlebihan?? Bisa disimak
dibawah ini.
- Otak dibuat menderita. Gula bentuk fruktosa secara alami ada dalam buah-buahan, dengan komponen berupa glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) dan gule meja. Namun percobaan pada hewan, gula HFCS membuat masalah misalnya anak hewan menjadi kesulitan belajar dan mengingat. Untuk mengurangi, buatlah snack alami yang gurih.
- Makin membuat tubuh lapar. Dengan meningkatkan nafsu makan di pusat otak, sebuah riset mengemukakan bahwa fruktosa bisa mengacak rasa kenyang dan lapar.
- Kulit cepat menua. Terlalu banyak gula dapat menghambat perbaikan kolagen kulit serta membuat protein memburuk. Mengurangi gula dapat membuat kulit mengurangi penuaan dini. Namun para ahli masih merekomendasikan makanan gula alami sekitar 2-4 porsi per hari.
- Kelebihan lemak. Liver memiliki kapasitas tersendiri untuk mengolah gula. Fruktosa yang banyak tersisa akan diubah menjadi lemak di liver, meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
- Sel bekerja terlalu keras. Fruktosa mempercepat oksidasi jaringan sel. Protein, jaringan dan organ mudah rusak dan resiko kesehatan meningkat, misalnya penyakit liver, ginjal dan katarak.
- Mudah ketagihan. Banyak makan gula menyebabkan pelepasan dopamin, neurotransmitter yang membuat kita senang dan ingin mendapatkan lebih. Sebagai neuron reseptor dopamin membuat hidup senang, jumlah reseptor mengikat menurun, sehingga tubuh menagih besar dopamin untuk mendapatkan hal yang sama dengan cepat.
- Stress yang melahirkan stress. Makan gula/manis memang dapat menurunkan hormon stress. Namun gula dan gula olahan dapat meningkatkan resitensi insulin dan meningkatkan kortisol. Jadi yang terbaik menurunkan stress adalah dengan berolahraga.
- Membuat energi meningkat. Karbohidrat olahan, roti atau pasta, dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, sehingga dapat berenergi, tapi hanya sementara. Gantilah dengan makanan ringan yang mengandung protein misalnya yogurt yunani, kacang-kacangan, polongan, yang dapat membantu menstabilkan gula darah lebih lama.
