HPV (Human Pappiloma
Virus) adalah salah satu virus yang menyebabkan penyakit menular
seksual/PMS. Di beberapa negara, misalnya AS, infeksi akibat virus
ini sama banyak dengan PMS lainnya (gonore, sifilis, herpes genital,
Hep B, HIV). Jika seorang wanita menderita penyakit karena virus ini,
minimal dua penyakit yang akan didapat: kutil kelamin dan perubahan
sel serviks (leher rahim) yang mengarah pada kanker.
Virus HPV merupakan virus
DNA berantai ganda. Terdiri dari dua kelompok besar, sekitar 100
tipe.yang menginfeksi kulit (seperti kutil plantar) dan yang
menginfeksi selaput lendir (seperti jaringan di vagina, vulva,
serviks dan Jaringan sekitar anus. Kutil pada kulit paling sering
disebabkan oleh jenis HPV 3 dan 10. Kutil plantar, terjadi sangat
umum pada anak-anak dan orang dewasa, paling sering dikaitkan dengan
tipe HPV tipe 1, 2 dan 4. Tipe HPV 16 dan 18 paling sering dikaitkan
dengan perubahan pra-kanker serviks. Namun, tipe HPV 31, 33, 35, 39,
45, 51, 52, 56, 58, 59, 68 dan 69 juga dikaitkan dengan perubahan
pra-ganas ini. Kutil (condylomata accuminata) sering disebabkan oleh
HPV tipe 6, 11, 42, 43 dan 44.
HPV genital ditularkan
dengan kontak kulit dan kelamin, terutama selama hubungan seks
vaginal dan dubur. Tidak hanya penetrasi vagina dan anus yang
menularkan virus, namun kontak kulit dengan genital juga dapat
menularkan. Selain itu, seks oral dapat juga menular walau jarang
terjadi (tanpa adanya lesi/lukawalau tidak terlihat). Kebanyakan
wanita tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi virus. Melakukan Pap
smear merupakan salah satu pencegahan baik untuk deteksi dini. Cara
lain adalah ketika menderita kutil kelamin di seputar vagina, anus
atau vulva. Perempuan bisa tertular virus PMS ini dari pasangan
sekarang, atau pasangan seksual terdahulu. Tanpa sadar, pasangan
dapat membawa virus tapi asimptomatik (tanpa gejala) namun ada lesi
sangat kecil yang tidak disadari, sampai akhirnya menularkan infeksi.
Sekitar 90% infeksi HPV
bersifat sementara dan akan lumpuh dalam waktu 3 tahun tanpa
disadari. Semakin muda usia saat terinfeksi, akan semakin cepat
sembuh. Sekitar 60-80% orang terinfeksi HPV sembuh dalam jangka waktu
1 tahun. Hal ini juga berlaku untuk wanita yang punya lesi membran
kulit atau mukosa atau wanita dengan kelainan ringan ditemukan saat
Pap smear. Sekitar 90% wanita muda dengan displasia ringan akan
secara spontan kembali normal dalam 1 tahun.
Kondom tidak sepenuhnya
mencegah penularan karena tidak menutupi dasar penis, skrotum, anus
dll. Virus HPV mudah menyebar saat foreplay tanpa penetrasi penis.
Penggunaan kondom hanya satu sebagian dari beberapa faktor dalam
mengurangi risiko PMS tidak lebih baik dari menjaga gaya hidup.
Semakin besar terpapar dari pasangan, semakin besar peluang penyakit.
Kondom, walau digunakan secara konsisten hanya sebagian kecil
manfaatnya.
Pada tahun 2006, Merck
merilis vaksin HPV terbarunya, "quadrivalen", menawarkan
perlindungan terhadap 4 jenis HPV yang berbeda (6, 11, 16 dan 18).
karena ada sekitar 100 lebih tipe HPV, maka vaksinasi memberikan
perlindungan parsial terhadap kutil kelamin dan serangan pra kanker
serviks. Untuk sementara, vaksin ini hanya tersedia di Amerika.
The American Cancer
Society merekomendasikans seorang wanita melakukan pap smear ketika
mulai berusia 21 tahun atau 3 tahun terakhir aktif seksual. Karena
bagi negara yang para wanitanya rajin melakukan pap smear, mengalami
penurunan tajam jumlah penderita kanker serviks invasif selama 50
tahun terakhir. Bagi wanita yang menderita kutil kelamin dapat
diobati dengan Podofilox setiap hari selama sekitar 3 minggu selain
juga termasuk Podophyllin dan trichloracetic acid, yang merupakan
zat kaustik. Sedang bagi yang bentuknya sudah besar, dapat dilakukan
operasi, eksisi sederhana, cryosurgery (pembekuan) dan bedah laser.