Pages

Search This Blog

Monday, March 5, 2018

Menjaga Paru-paru Tetap Sehat

Kesehatan prima merupakan dambaan setiap orang. Hanya, mungkin terpikir oleh kita, kalau organ utama yang sehat adalah jantung, liver, ginjal. Belum terfokus kepada paru-paru.. Sebaiknya memang tidak menganggap enteng kesehatan paru. Seorang dokter ahli pulmonologi (ahli paru) Patricia Finn, M.D memberikan beberapa saran untuk menjaga kesehatan paru-paru kita.


  1. Mengobati kondisi paru kronis.
    Menurut Michael Niederman M.D, terkadang infeksi paru berkembang menjadi komplikasi penyakit kronis lainnya. Orang yang memiliki gagal jantung kongesif (jantung membengkak dan sulit memompa darah) dapat menumpukkan cairan di paru, meningkatkan resiko pneumonia. Jika diabetes tidak terkontrol juga akan menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan resiko infeksi paru. Mengontrol masalah penyakit kronis menurunkan resiko infeksi paru.
  2. Tidak merokok.
    Merokok menjadi penyebab utama penyakit COPD atau kerusakan paru kronis. Toksin dan bahan penyebab kanker masuk ke dalam saluran paru-paru dan kantung udara (alveoli). Merokok merusak sistem pertahanan paru.
  3. Bersihkan tangan.
    Menutup saat batuk dan bersin merupakan cara pencegahan penularan flu yang baik. Sebab pneumonia bisa menjadi komplikasi tambahan dengan banyaknya penyebaran flu. Cara lain mencegah penularan adalah dengan mencuci tangan, menghindari kontak dengan penderita infeksi pernafasan. Siapa pun bisa terkena pneumonia, namun orang yang sudah tua, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kronis seperti asma dan COPD sangat rentan tertular.
  4. Vaksin flu.
    Pada saatnya, vaksin diperlukan untuk mencegah terjadinya flu parah atau pneumonia karena flu. Di Amerika, setiap tahun, orang dewasa diwajibkan untuk vaksin flu. CDC merekomendasikan dua vaksin , yaitu vaksin konjugasi pneumokokus (PCV13 atau Prevnar 13) dan vaksin polisakarida pneumokokus (PPSV23 atau Pneumovax) untuk dewasa 65 tahun lebih dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. PPSV23 juga dianjurkan untuk orang dewasa 19 sampai 64 tahun, perokok atau menderita asma.
  5. Banyak makan bergizi.
    Diet/pola makan kaya buah dan sayuran baik bagi jantung, usus dan membantu mencegah penyakit paru-paru kronis. Studi penelitian di Swedia terhadap mantan perokok banyak makan buah dan sayur memiliki resiko lebih rendah terkena COPD (penyakit paru obstruktif kronis). Baru-baru ini, sebuah penelitian besar di Jepang menunjukkan bahwa sayuran cruciferous dapat mengurangi risiko kanker paru pada non-perokok. (Tetapi jika seorang perokok atau mantan perokok, jangan mencoba mendapatkan manfaat dari vitamin; penelitian telah menghubungkan suplemen beta-karoten dengan risiko kanker yang lebih tinggi pada perokok.).
  6. Berolahraga jalan kaki.
    Seorang dewasa sebaiknya berolahraga 150 menit/minggu sedang, dan 75 menit/minggu dengan ritme cepat. Contohnya bersepeda, berkebun, jalan kaki cepat, berlari. Saat berolahraga, paru-paru bekerja meningingkatkan pasokan oksigen ke tubuh untuk energi dan mengeluarkan karbondioksida. Lalu jantung akan mengedarkan oksigen ke otot. Pada awalnya mungkin berolahraga akan membuat terengah-engah, namun lama kelamaan tubuh akan menyesuaikan dengan efisien, terutama bagi orang dengan masalah paru.
  7. Lakukan yoga.
    Dr Finn mengatakan, yoga sederhana dengan fokus peregangan dan pengaturan nafas sangat membantu meningkatkan fungsi dan kapasitas paru. Pasien yang terkena COPD akan meningkat kapasitas paru nya setelah dua bulan yoga, dibandingkan yang terapi COPD biasa. Uji kontrol secara acak juga menyebutkan yoga dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penderita asma.
  8. Melatih pernafasan.
    Latihan pernafasan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru. Latihan nafas setiap hari, agar kesehatan paru terjaga.
  9. Hindari asap dan polutan berbahaya.
    Polutan masuk ke dalam paru, memicu terjadinya reaksi inflamasi, menghirup racun dapat menghancurkan jaringan paru. Hindari beberapa polutan yang dapat kita hindari, misalnya at berbasis minyak, fiberglass, pestisida, bahan kimia rumah tangga, kompor gas, lilin wangi dan perapian juga bisa menjadi sumber pencemaran udara dalam ruangan.
  10. Bermain bumbu.
    Walau manfaat rempah bagi pernafasan baru dilakukan pada tikus atau hewan percobaan lain, tidak ada salahnya juga menaruh rempah yang cukup dalam masakan. Namun, beberapa penelitian menyarankan curcumin, pigmen kuning ditemukan dalam kaldu, dan capsaicin, ramuan yang memberi cabai panasnya, dapat menghambat pertumbuhan tumor pada kanker paru-paru. Dalam penelitian lain, kurkumin telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat bermanfaat bagi penderita asma.
  11. Jaga kebersihan.
    Tungau debu, bulu hewan peliharaan dan jamur: Jika ada di dalam rumah, mereka dapat memicu alergi dan asma atau memperburuk gejala pernafasan. Bersihkan rumah dengan baik, gunakan alat misalnya penyedot debu.
  12. Makan kacang.
    Mengonsumsi segenggam kacang dalam sehari, termasuk kacang pohon dan kacang tanah, dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit pernafasan hingga setengahnya. Itu menurut analisis besar studi tentang konsumsi kacang. (Ini juga menunjukkan penurunan yang signifikan pada penyakit jantung dan keseluruhan risiko kanker). Kacang kaya akan vitamin E, yang mengurangi oksidasi dan peradangan sel dalam tubuh. Tentu saja, orang-orang dengan alergi kacang dan kacang pohon harus memilih alternatif anti-inflamasi, seperti minyak zaitun dan ikan berlemak.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...