Pages

Search This Blog

Friday, May 4, 2018

Jangan kelamaan asik dengan Hp, Tumor otak mengintai

Selama ini, gembar gembor bahwa kebanyakan menggunakan Handphone menyebabkan kanker atau tumor otak, seperti sebuah gossip, tampaknya sekarang sudah mulai terbukti. Di luar negeri sana, Charities and scientists , sebuah lembaga riset menghimbau kekhawatiran yang sudah mengarah kepada kanker. Sebuah riset pernah dipublikasikan pada the Journal of Public Health and Environment sempat menjadi kontroversi dengan mengatakan kanker bisa saja muncul karena faktor lain. Tim peneliti menyelidiki munculnya jenis tumor otak agresif dan sering fatal yang dikenal sebagai Glioblastoma Multiforme (GBM).

Para peneliti menganalisis 79.241 tumor otak ganas selama 21 tahun, menemukan bahwa kasus GBM di Inggris telah meningkat dari sekitar 1.250 setahun pada tahun 1995 menjadi di bawah 3.000. studi ini sebenarnya menganalisis secara detail kejadian berbagai jenis tumor ganas.
Para ilmuwan di the Physicians’ Health Initiative for Radiation and Environment (PHIRE) mengatakan terjadinya peningkatan GBM sampai sekarang telah tertutup oleh penurunan keseluruhan insiden jenis tumor otak lainnya. Peningkatan kasus ini mungkin saja diakibatkan penggunaan telepon seluler/nirkabel.
Profesor Denis Henshaw, direktur ilmiah Children with Cancer UK, yang bekerjasama dengan PHIRE mengatakan temuan ini sebagai ilustrasi kehati-hatian penggunaan ponsel, ancaman terhadap kanker, yang bukan hanya sekedar mencari faktor dan fokus pada obat. Tahun 2015, the European Commission Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks menyimpulkan studi epidemiologi gelombang frekuensi radiasi tidak menunjukkan resiko tumor dan kanker pada otak dan leher. Komisi ini seperti bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan penggunaan ponsel beresiko 3x lipat resiko kanker otak. Menurut Cancer Research UK hal ini masih bersifat tidak mungkin, namun bukan berarti mengabaikan resiko. Masih banyak penelitian sejenis yang harus dilakukan sampai cukup data untuk mengambil kesimpulan. Kevin McConway, ahli statistik terapan dari The Open University menyatakan walau penelitian masih kurang signifikan, bukan berarti tidak perlu diselidiki lebih lanjut. Penelitian lain di beberapa negara juga menemukan peningkatan yang serupa. Studi baru menyatakan, terlepas dari ponsel, kecenderungan terkena GBM karena radiasi sinar X, CT scan, kejatuhan partikel tes bom di atmosfir. Jadi, diperlukan data baru.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...