Istilah demensia mencakup
semua gejala penurunan kemampuan mental yang mempengaruhi kehidupan
keseharian.
Biasanya mencakup
hilangnya memori, suasana hati/mood, perubahan perilaku, belajar dan
proses berpikir.
Penyebab utama demensia
adalah Alzheimer. Selain itu depresi, obat-obatan tertentu, gangguan
tiroid, infeksi kronis, trauma kepala, perubahan pe,buluh darah,
parkinson, kekurangan vitamin.
Jika demensia tidak
segera diatasi, sel-sel otak akan banyak yang mati dan gejala akan
semakin parah. Jika penyebabnya dapat diobati misalnya kurang
vitamin, obat-obatan, maka serangkaian gejala demensia dapat diatasi.
Selain karena
kecenderungan genetik, demensia dapat terjadi karena kondisi
psikologi, lingkungan dan faktor gaya hidup.
Ada faktor esiko buat
demensia: cedera kepala, obat yang beresiko menyebabkan demensia,
kecanduan alkohol, rendahnya aktivitas fisik, masalah kardiovaskular
(tekanan darah tinggi/hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes).
Cara mengurangi resiko
demensia:
- Vitamin B kompleks. Penting bagi proses sel. Vitamin B6, B12 dan asam folat menurunkan kadar sistein, HC, molekul yang merusak sistem vaskuler. Sistein dan HC jika kadarnya tinggi akan menyebabkan stroke, sakit jantung dan masalah vaskuler, menyebabkan penurunan kognitif karena penuaan. Setidaknya dibutuhkan sekitar 500mcg Vit B12 untuk menurunkan resiko.
- Kontrol kolesterol, tekanan darah, gula darah puasa dan berat badan. Kesehatan meabolik dan kardiovaskular berdampak pada resiko penyakit jantung, stroke dan demensia. Diabetes tipe 2 mengembangkan sekitar 50% resiko Alzheimer dibandingkan dengan orang berkadar gula darah normal.
- Minyak ikan. R%endah tingkat DHA (Docosahexanoid acid) mengarah pada kerusakan kognitif dan memori pada lansia. Konsumsi sekitar 1000 mg DHA/hari dari minyak ikan mencegah demensia.
- Hati-hati dengan obat anticholinergic. Golongan obat yang bekerja dengan menghambat impuls syaraf parasimpatetik. Sistem syaraf otomatis terbagi dua, salahsatunya sistem syaraf parasimpatetik yang mengatur aktivitas selama istirahat. Syaraf ini mengontrol pergerakan otot yang berhubungan dengan paru-parur, saluran kemih, pencernaan dll sistem tubuh. Obat tidur, anti alergi,obat jantung, antidepresan, penyebab aktivitas anticholenergic lemah sampai kuat dalam tubuh. Ada hubungan antara obat dosis tinggi ini dengan perjalanan demensia. Konsultasi dengan dokter untuk membatasi atau pengganti obat.
- Vitamin D. sejumlah studi praklinik dan pada hewan membuktikan kaitan kurang vitamin D dengan penurunan kognitif, yang mengarah ke gejala demensia. Hewan yang diberikan suplemen vit D dengan sukses dapat mencegah tubuh dari demensia dan Alzheimer.
- Lindungi otak. Gunakan helm ketika berkendara motor untuk mencegah kerusakan otak karena jatuh.
- Tetap aktif/berolahraga. Untuk memperkuat sistem peredaran darah dan jantung. Jika seseorang aktif, akan mencegah dari beberapa masalah kesehatan kronis. Cobalah untuk berjalan kaki, lari, bersepeda, berkebun setidaknya 1.5jam/hari.
- Olahraga otak setiap hari. Main Teka Teki Silang, Puzzle, belajar bahasa dapat mencegah perjalanan terjadinya demensia. Orang dewasa yang bicara billngual (minimal dua bahasa) mencegah perkembangan demensia dalam 5 tahun ke depan dibanding yang bicara 1 bahasa. Studi menemukan, rajin main TTS mencegah perkembangan demensia sekitar 2.5 tahun.
- Bersosialisasi. Bersoasialisasi bertujuan menghindari kesepian, isolasi, mencegah mood naik turun.
- Berhenti merokok dan batasi minum alkohol. Kelebihan merokok dan minum alkohol mengarah pada banyak penyakit kronis. Studi menemukan merokok setiap hari meningkatkan resiko Alzheimer sebesar 45% dibandingkan non perokok. Orang yang minum 1 sampai 6 sloki alkohol/ minggu beresiko rendah dari demensia dibanding yang tidak minum sama sekali. Minum anggur merah mengandung antioksidan.
Jika semua tips ini
dipraktekkan dapat mencegah demensia setidaknya menurunkan resiko
perkembangannya.