Depresi bisa dialami oleh siapa saja, tua atau muda dan kadang tidak
diketahui sendiri tandanya oleh penderita. Depresi berkepanjangan sangat berbahaya buat kesehatan jiwa kita. Kita perlu mencari bantuan ketika ciri-ciri di bawah ini dialami berkepanjangan.
1. Lebih dari sekedar
sedih yang biasa
Terkadang sedih itu
biasa, namanya juga hidup, ada susah, ada senang. Tapi selalu sedih mencekam, baper terus,
tidak bisa beraktivitas harian, mager, itu tanda depresi klinis. Jika sudah
sangat mengganggu, saatnya kunjungi dokter.
- Makan terlalu banyak atau sedikit banget.
Jika otak sibuk dengan
pikiran negatif dan gaje, bisa jadi malah susah makan. Tapi disatu
sisi, banyak masalah ada yang bikin makan tambah banyak. Gabungan
emosi berlebihan dalam depresi misalnya sedih berkepanjangan, putus
asa, harga diri terasa rendah, bisa memaksa diri untuk makan
berlebihan.
- Tidur kurang/insomnia atau terlalu banyak tidur.
Tidur bisa jadi cara
untuk melarikan diri dari depresi. Tapi, di satu sisi, tidur sedikit bahkan
insomnia juga bisa melanda orang depresi, bisa jadi karena
dikendalikan pikiran obsesif. Perubahan ini dapat menjadi penyakit:
perubahan jam tubuh/ritme sikardian, tubuh lebih cepat lelah dan
akhirnya sulit beraktivitas.
- Gampang baper dan tersinggung.
Hal kecil jadi gampang
bikin baper, tersinggung dan marah. Emosi jadi tidak terkontrol. Ketika seseorang menderita sakit,
dia jadi mudah marah, begitu juga dengan sakit psikologis.
- Susah fokus.
Otak jadi sulit mengenal
janji, tidak fokus, seperti banyak kabut pekat di kepala sehingga
sulit mengambil keputusan. Pikiran sedih, kosong, dapat mengarah ke
depresi semacam itu.
- Tidak punya rasa bahagia sama sekali.
Misalnya dalam beberapa
minggu terakhir yang biasanya suka berkumpul dengan teman, jadi
malas, tidak ada minat, apatis. Depresi mengambil suasana hati senang
menjadi murung walau ditengah rasa senang-senang.
- Feeling down dan merasa tidak berguna.
Terus menerus merasa
rendah diri, tidak berguna dalam jangka panjang merupakan tanda
depresi. Seperti ini dapat merubah kepribadian, memicu perilaku
negatif terhadap diri sendiri, mudah tertekan.
- Rasanya ingin mati saja.
Bawaan ingin mati saja,
tidak memikirkan keluarga atau orang dekat, atau berbicara terus
tentang kematian, indikator depresi. Pikiran ini akan bergayut terus
lebih dari satu atau dua minggu dan akan mengancam jiwa.
- Mudah panik dan cemas.
Terlalu takut dan cemas
akan segala sesuatu merupakan tanda gangguan kecemasan. Orang yang
depresi memiliki rasa cemas tinggi dan serangan kepanikan. Perasaan
cemas dan panik yang konstan, mempengaruhi pikiran, perubahan pola
tidur, persepsi, merupakan tanda depresi.
- Tingkat energi rendah.
Pikiran lesu menurunkan
energi. Rasa sakit emosional kronis menurunkan energi. Bahkan untuk
mandi saja, seseorang yang mengalami kelelahan energi bisa sangat
terkuras emosinya. Kalau sudah begitu, saatnya pergi ke dokter.
- Nyeri yang tidak selesai juga.
Orang depresi dapat
mengalami nyeri misalnya terlalu sering sakit kepala, perut, leher,
tanpa sebab. Memang tidak semua nyeri tanda dari depresi kronis, tapi jika terlalu sering lama menderita, ditambah rasa cemas dan tidak tahu perasaan kenapa sakit, maka sudah pasti
jadi tanda depresi.
Jangan tunggu depresi berkepanjangan melanda diri. Segera cari bantuan sebelum terlambat. Karena sebenarnya depresi bisa sembuh.