Ada banyak cara untuk mengurangi rasa sakit dengan tidak
mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen yang memang sering digunakan sebagai anti
nyeri, salahsatunya dengan pengobatan herbal atau alami dibandingkan dengan
kimia sintetik konvensional. Penelitian yang pernah dilakukan pada Ibuprofen
dan Aspirin telah dikaitkan dengan anemia, kerusakan DNA, penyakit jantung,
gangguan pendengaran, hipertensi, keguguran dan bahkan kematian karena
influenza (ini hanya 7 dari lebih 24
efek kesehatan yang dihubungkan dengan penggunaan dua obat tersebut).Menurut
analisa kesehatan di Reuters bahwa penggunaan dosis tinggi jangka panjang obat
penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau diklofenak sama-sama berbahaya
dalam hal resiko serangan jantung sebagaimana penggunaan obat Vioxx yang
ditarik karena bahaya juga.
Pada dasarnya semua obat-obatan alami terinspirasi dari alam
kemudian dibuat sintetiknya. Terkadang versi sintetik ini dapat manjur bekerja
pada tubuh, terkadang malah bisa membuat berbahaya. Sebenarnya alam sendiri sudah
menyediakan kita bahan alami yang bisa bekerja lebih baik dibandingkan
sintesis, begitu juga untuk anti nyeri pengganti ibuprofen/aspirin ini. Ada
beberapa bahan yang bisa dijadikan herbal jika memang menemukannya disekitar
kita, yaitu:
1.
White willow bark. Tanaman ini
merupakan aspirin alami, mengandung zat yang disebut salisin yang mengubah asam
salisilat ketika di perut. Asam salisilat adalah komponen utama Aspirin dan
bila digunakan secara sintetis memiliki efek iritasi pada lambung. Kulit white
willow bark efektif dalam mengurangi rasa sakit, peradangan dan demam. Dosis
yang disarankan adalah 1 sampai 2 tetes cairan/hari.
2.
Capcaisin. Terutama digunakan
secara topikal dan efektif dalam mengurangi nyeri sendi,saraf, otot dengan
mempengaruhi substansi P, kimia yang
mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Bentuknya dalam bentuk krim dan gel.
Obat ini dapat digunakan 3-4 kali sehari. Capsaicin berasal dari cabai dan efek
sampingnya agak sedikit menyengat.
3.
Boswelia. Hal ini juga dikenal
sebagai "kemenyan India" dan tersedia sebagai suplemen dan krim
topikal, mempunyai sifat anti-inflamasi berasal dari asam boswellic yang
diekstrak. Gunanya membantu meningkatkan aliran darah ke sendi dan mencegah
inflamasi ketika sel-sel darah putih memasuki jaringan yang rusak. Dosis yang
disarankan untuk nyeri adalah 450-750 mg per hari selama 3 sampai 4 minggu.
4.
Cat's claw. Dikenal sebagai Uncaria
tomentosa, atau una de gato, tumbuh
di Amerika Selatan dan dikenal karena mengandung zat anti-inflamasi yang
membantu dalam memblokir produksi hormon prostaglandin yang berkontribusi pada
peradangan dan nyeri dalam tubuh. Dosis yang disarankan sekitar 250 sampai
1.000 mg kapsul 1-3 kali/hari. Kelebihan dosis bisa mengakibatkan diare.
5.
Asam lemak omega-3. Diketahui
memiliki sifat anti-inflamasi terbukti bermanfaat bagi orang yang menderita
arthritis, inflamasi sendi lainnya dan penyakit inflamasi usus, selain juga
untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Dosis asam lemak omega-3 yang disarankan
seperti minyak ikan adalah 1.000 mg per hari. Untuk vegan, diet Omega 3 bisa
didapat biji rami, biji chia, berbagai buah, rumput laut, sayuran hijau dan
lain-lain.
6.
Kunyit. Kurkumin merupakan
komponen dari ramuan kunyit, dan dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit
yang kuat. Seperti Capsaicin yang membantu untuk memblokir sinyal rasa sakit
yang berjalan ke otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin efektif
dalam menghambat rasa sakit, bahkan rasa sakit kronis dan efektif untuk
mengobati rheumatoid arthritis. Dosis yang disarankan adalah 400 sampai 600 mg
kurkumin diminum tiga kali sehari untuk nyeri dan peradangan.