Pages

Search This Blog

Monday, October 6, 2014

Alternatif Aman Pengganti Ibuprofen



Ada banyak cara untuk mengurangi rasa sakit dengan tidak mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen yang memang sering digunakan sebagai anti nyeri, salahsatunya dengan pengobatan herbal atau alami dibandingkan dengan kimia sintetik konvensional. Penelitian yang pernah dilakukan pada Ibuprofen dan Aspirin telah dikaitkan dengan anemia, kerusakan DNA, penyakit jantung, gangguan pendengaran, hipertensi, keguguran dan bahkan kematian karena influenza (ini hanya 7 dari lebih  24 efek kesehatan yang dihubungkan dengan penggunaan dua obat tersebut).Menurut analisa kesehatan di Reuters bahwa penggunaan dosis tinggi jangka panjang obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau diklofenak sama-sama berbahaya dalam hal resiko serangan jantung sebagaimana penggunaan obat Vioxx yang ditarik karena bahaya juga.
Pada dasarnya semua obat-obatan alami terinspirasi dari alam kemudian dibuat sintetiknya. Terkadang versi sintetik ini dapat manjur bekerja pada tubuh, terkadang malah bisa membuat berbahaya. Sebenarnya alam sendiri sudah menyediakan kita bahan alami yang bisa bekerja lebih baik dibandingkan sintesis, begitu juga untuk anti nyeri pengganti ibuprofen/aspirin ini. Ada beberapa bahan yang bisa dijadikan herbal jika memang menemukannya disekitar kita, yaitu:
1.      White willow bark. Tanaman ini merupakan aspirin alami, mengandung zat yang disebut salisin yang mengubah asam salisilat ketika di perut. Asam salisilat adalah komponen utama Aspirin dan bila digunakan secara sintetis memiliki efek iritasi pada lambung. Kulit white willow bark efektif dalam mengurangi rasa sakit, peradangan dan demam. Dosis yang disarankan adalah 1 sampai 2 tetes cairan/hari.
2.      Capcaisin. Terutama digunakan secara topikal dan efektif dalam mengurangi nyeri sendi,saraf, otot dengan mempengaruhi substansi P, kimia  yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Bentuknya dalam bentuk krim dan gel. Obat ini dapat digunakan 3-4 kali sehari. Capsaicin berasal dari cabai dan efek sampingnya agak sedikit menyengat.
3.      Boswelia. Hal ini juga dikenal sebagai "kemenyan India" dan tersedia sebagai suplemen dan krim topikal, mempunyai sifat anti-inflamasi berasal dari asam boswellic yang diekstrak. Gunanya membantu meningkatkan aliran darah ke sendi dan mencegah inflamasi ketika sel-sel darah putih memasuki jaringan yang rusak. Dosis yang disarankan untuk nyeri adalah 450-750 mg per hari selama 3 sampai 4 minggu.
4.      Cat's claw. Dikenal sebagai Uncaria tomentosa, atau una de gato,  tumbuh di Amerika Selatan dan dikenal karena mengandung zat anti-inflamasi yang membantu dalam memblokir produksi hormon prostaglandin yang berkontribusi pada peradangan dan nyeri dalam tubuh. Dosis yang disarankan sekitar 250 sampai 1.000 mg kapsul 1-3 kali/hari. Kelebihan dosis bisa mengakibatkan diare.
5.      Asam lemak omega-3. Diketahui memiliki sifat anti-inflamasi terbukti bermanfaat bagi orang yang menderita arthritis, inflamasi sendi lainnya dan penyakit inflamasi usus, selain juga untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.  Dosis asam lemak omega-3 yang disarankan seperti minyak ikan adalah 1.000 mg per hari. Untuk vegan, diet Omega 3 bisa didapat biji rami, biji chia, berbagai buah, rumput laut, sayuran hijau dan lain-lain.
6.      Kunyit. Kurkumin merupakan komponen dari ramuan kunyit, dan dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit yang kuat. Seperti Capsaicin yang membantu untuk memblokir sinyal rasa sakit yang berjalan ke otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin efektif dalam menghambat rasa sakit, bahkan rasa sakit kronis dan efektif untuk mengobati rheumatoid arthritis. Dosis yang disarankan adalah 400 sampai 600 mg kurkumin diminum tiga kali sehari untuk nyeri dan peradangan.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...