Pages

Search This Blog

Tuesday, February 3, 2015

Kenapa autistik lebih terjadi pada anak lelaki?



Sebuah studi tentang DNA yang  baru menjelaskan mengapa anak laki-laki cenderung memiliki gangguan spektrum autisme dibandingkan perempuan. Ternyata, anak perempuan cenderung tidak mengembangkan autisme ketika yang tampak hanya ringan saja. Tetapi ketika didiagnosa dengan kelainan, anak perempuan cenderung memiliki mutasi genetika yang lebih ekstrim dibandingkan lelaki dengan gejala yang sama.
Menurut Sebastien Jacquemont, seorang asisten profesor pengobatan genetik di University Hospital of Lausanne di Swiss mengatakan bahwa anak perempuan cenderung lebih tolerir pada mutasi perkembangan syaraf (neurodevelopmental) dibandingkan pada anak lelaki. Untuk mendorong teori bahwa anak perempuan berada diatas ambang batas autisme dan gangguan perkembangan syaraf, dibutuhkan lebih dari sekedar mutasi, tetapi juga ketahanan terhadap kerusakan genetik. Yang menjadi masalah adalah, hal ini ada pada tingkal molekul sel dan masih sangat jauh pengamatan penelitiannya.
Para peneliti itu bekerjasama dengan para ilmuwan dari University of Washington School of Medicine untuk menganalisa sekitar 16.000 sampel DNA dan serangkaian data urutan pada orang dengan gangguan perkembangan saraf, termasuk gangguan spektrum autisme. Para peneliti juga menganalisis data genetik dari hampir 800 keluarga yang terkena dampak autisme untuk studi ini yang dirilis secara online pada 27 Februari di American Journal of Human Genetics.
Para peneliti menganalisis copy-number variants (CNVs/ Variasi penyalinan nomor) yang merupakan variasi individu dalam jumlah salinan gen tertentu. Selain itu juga dilihat single-nucleotide variants (SNVs), yang merupakan variasi urutan DNA yang mempengaruhi nukleotida tunggal. Nukleotida adalah blok bangunan dasar dari DNA.
Studi ini menemukan bahwa anak perempuan yang didiagnosis dengan gangguan perkembangan saraf, termasuk attention-deficit / hyperactivity disorder  (kelainan masalah perhatian) dan cacat intelektual, memiliki CNV lebih merugikan daripada anak laki-laki yang didiagnosis dengan gangguan yang sama. Anak perempuan dengan autisme juga memiliki SNVs lebih merugikan daripada anak laki-laki dengan kondisi yang sama tersebut.
Menurut Jacquemont lagi, ada perbedaan yang terkenal dalam hal gangguan perkembangan antara anak lelaki dan perempuan yang sifatnya cenderung menimbulkan teka-teki dan bias yang terlihat pada tanda klinis.
Rasio autisme mempengaruhi 4 untuk anak lelaki dan 1 anak perempuan. Rasio akan meningkat menjadi 7 anak lelaki dan 1 anak perempuan pada High Functioning Autistic (Autistisme fungsi tinggi).
Menurut Dr. Andrew Adesman, Ketua Bagian Perkembangan dan Perilaku Anak di the Steven & Alexandra Cohen Children's Medical Center , New York, mengatakan bahwa rasio ini bisa saja terjadi karena kerentanan genetik sebagai fondasi genetika.
Penelitian ini walau masih belum banyak terlihat manfaatnya bagi pasien dan keluarga, setidaknya dalam dunia pengetahuan dapat menjadi trobosan dalam terapi autistisme dengan menjelaskan, kenapa lebih banyak anak lelaki terkena dibandingkan perempuan.
Penelitian ini juga memperkuat bahwa perbedaan atau kerentanan genetik tidak terbatas pada kromosom seks. Selama ini berkembang teori karena anak perempuan dan lelaki berbeda dari kromosom Y. Intinya adalah bahwa ada banyak kelainan genetik yang berbeda yang mengakibatkan gangguan perkembangan pada anak-anak dan orang dewasa. Perempuan tampaknya sedikit lebih tangguh dalam hal: mampu memiliki kelainan ringan tanpa mengalami masalah perkembangan. Hal tambahan yang bisa diperhatikan adalah apakah gejala jauh lebih cepat muncul pada laki-laki atau perempuan.

WebMD

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...