Pages

Search This Blog

Wednesday, February 18, 2015

Mana Lemak Baik.. Mana Lemak Jahat?

Lemak, bagi orang dengan beberapa penyakit degeneratif dianggap sebagai bahan makanan haram dikonsumsi, karena dapat membuat penyakit mereka lebih parah lagi. Lemak merupakan bagian dari gizi makro selain karbohidrat dan protein. Lemak dibagi menjadi dua: lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Fungsi lemak banyak sekali, tidak bisa disepelekan dalam tubuh. Misalnya sebagai sumber asam lemak esensial (penting yang dibutuhkan tubuh, tetapi tidak bisa dihasilkan oleh tubuh), pelarut vitamin ADEK, penyediaan energi, pengaturan suhu tubuh, meningkatkan kesehatan sel, dan sebagainya. Tidak semua lemak harus disingkirkan dalam daftar bahan makanan harian, terutama bagi yang sakit. Justru jika semua dibatasi bahkan dihindari, bisa berbahaya, misalnya lemak dari alpukat, kacang-kacangan, ikan laut, zaitun. Ada lemak yang dapat menjadi bomb waktu bagi kesehatan, ada yang bermanfaat.


Lemak yang sebaiknya dihindari:
  1. Lemak trans. Lemak yang dapat menyumbat arteri (pembuluh darah) dari golongan minyak terhidrogenasi parsial, ditemukan dalam makanan yang digoreng, makanan dagangan yang dipanggang serta margarin. Lemak ini meningkatkan LDL (kolesterol jahat) serta menurunkan HDL (kolesterol baik), melemahnya pertahanan alami terhadap penyakit jantung. Peneliti dari Harvard memperkirakan bahwa melarang lemak trans dari diet orang Amerika dapat mencegah sekitar  228.000 serangan jantung setiap tahun.
  2. Lemak jenuh. Meskipun daya merusak tubuh tidak setinggi lemak trans, tetapi jumlahnya di makanan cukup melimpah. Lemak jenuh dalam daging atau produk susu mendorong penumpukan plak di arteri dengan meningkatkan tingkat LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Sebuah penelitian juga menyebutkan, tingginya kadar lemak jenuh dapat menurunkan manfaat anti radang pada HDL. Tetapi lemak dari ikan, biji-bijian dan kacang-kacangan mendorong sifat anti radang
Lemak yang sebaiknya dikonsumsi:
  1. Lemak tidak jenuh. Jenis-jenis lemak yang ditemukan dalam minyak zaitun, minyak canola, kacang-kacangan, alpukat dan ikan dapat menghilangkan kadar LDL sekaligus meningkatkan kadar HDL. Sebuah studi oleh peneliti Harvard dan Johns Hopkins menemukan bahwa orang yang menukar diet tinggi karbohidrat dengan yang tinggi lemak tak jenuh meningkatkan profil kardiovaskular pada 164 orang dewasa selama enam minggu. Diet lemak tak jenuh menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL, tidak menyebabkan peningkatan yang berarti dalam LDL dan menurunkan trigliserida.
  2. Asam lemak omega-3. Terbukti untuk mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah dan memperlambat penumpukan plak di arteri. Sumber utama ada pada ikan laut dingin. Penelitian besar menunjukkan bahwa lemak ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung  lebih dari 35% dan dapat mengurangi risiko kematian mendadak akibat serangan jantung lebih dari 50%. The landmark Lyon Diet Heart Study menemukan orang yang pernah mengalami dan selamat dari serangan jantung ketika melakukan diet ala mediteranian yang  rendah konsumsi daging merah dan susu tapi konsumsi makanan kaya minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan risiko serangan jantung, kematian mendadak  dan masalah jantung sebesar 50- 70%.
health dot com

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...