Ramadhan sudah berlangsung sekitar 2 minggu. Sebenarnya, pada bulan ini, kondisi tubuh seorang muslim
diharapkan mencapai puncak kesehatannya, karena puasa meningkatkan efektivitas sistem pencernaan. Namun, pada faktanya, kebanyakan yang terjadi justru sebaliknya,
ketika adzan magrib berkumandang, untuk segera berbuka, segala hidangan dimeja
semua disantap, tanpa memperhatikan sisi kesehatan lagi. Dalam bulan ini,
sebaiknya memang tetap berada dalam pola hidup sehat. Sebaiknya, apa saja yang
sebaiknya dilakukan dalam pola makan?
- Mulailah berbuka dengan kurma. Kurma merupakan sumber gula penting yang akan mengisi energi setelah kehilangan selama berjam-jam puasa, kaya akan serat yang akan mengatur pergerakan usus. Juga kaya magnesium dan kalium.
- Tetap terhidrasi/tidak kurang cairan. Tahun ini, puasa cukup panas, bahkan dibeberapa negara mencapai 45 derajat celcius. Tubuh harus tetap terhidrasi. Minum cukup air setelah berbuka. Pastikan sepanjang malam sampai sahur minum sekitar 8-10 gelas.
- Jangan sampai kehausan. Saat buka atau sahur, cobalah untuk menghindari makanan asin, seperti makanan kaleng atau olahan, kacang asin, acar, karena akan meningkatkan rasa haus selama berpuasa. Juga menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, dan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran yang menyegarkan untuk mencegah semakin haus.
- Buka puasa tidak terburu-buru. Misalnya, mulailah dengan kurma, air putih, diikuti dengan sup, semangkuk salad dan kemudian ke makanan utama. Jika merasa kenyang setelah salad, kita dapat beristirahat sejenak dan melanjutkan makan nanti. Terlalu banyak makan dapat menyebabkan sakit perut dan kembung yang merupakan masalah yang sangat umum yang dihadapi orang-orang selama Ramadhan. Mulai makan buka puasa dengan sup hangat menenangkan perut setelah hari yang panjang puasa, mengisi ulang tubuh Anda dengan cairan dan membantu mempersiapkan sistem pencernaan untuk makanan ini.
- Pastikan makanan mengandung semua kelompok makanan. Berbuka sampai sahur dengan makanan yang kaya bijian, protein, sayuran, buah-buahan dan lemak sehat.
- Pilih makanan sehat. Pilih biji-bijian, daging tanpa lemak, dada ayam, ikan, minyak zaitun secukupnya dan buah-buahan utuh bukan jus buah. Hindari makanan yang digoreng, dan makanan tinggi lemak. Pastikan Anda memiliki setidaknya satu dari sumber-sumber ini (Daging, kacang-kacangan, telur dan produk susu yang kaya protein) di setiap makan di bulan Ramadhan karena protein sangat penting bagi sel-sel tubuh, selain juga meningkatkan rasa kenyang sehingga mengurangi godaan untuk makan permen/makan manis.
- Hindari kebanyakan makan makanan asin dan manis. Makan yang terlalu manis, misalnya permen segera setelah berbuka puasa akan mengakibatkan kembung dan menyebabkan sulit dicerna. Hal ini juga akan menyebabkan fluktuasi kadar gula darah, yang akan menyebabkan tubuh ingin makanan manis. Jika suka, dianjurkan untuk makan permen dalam jumlah sedang 2-3 jam setelah berbuka puasa. Untuk menghindari mengkonsumsi terlalu banyak kalori, kontrol porsi dalam jumlah sedang dan nikmati makanan manis bersama keluarga. Semakin makanan asin, pedas dan makanan olahan akan membuat haus berkepanjangan di hari itu. Tubuh merusak makanan manis lebih cepat dan juga akan membuat lapar lebih cepat.
- Hindari kopi. Jika Anda seorang peminum kopi, cobalah untuk mengurangi konsumsi kopi. Waktu terbaik adalah dua minggu sebelum Ramadan untuk menghindari sakit kepala dan mengantuk.
- Bagi waktu makan. Tiga waktu makan selama bulan puasa: waktu berbuka, snack ringan di malam hari dan sahur. Hal ini menghindari ngemil berlebihan diatas jam buka puasa. Bagi piring jadi 3 bagian: seperempat dengan karbohidrat kompleks, seperempat dengan daging tanpa lemak atau daging lain, dan setengah dengan sayuran.
- Olahraga. Membantu mempertahankan berat badan dan gaya hidup sehat. Jika seorang atlet, olahraga berat atau sedang dapat dilakukan sebelum buka puasa. Isilah dulu tubuh dengan nutrisi dan cairan saat buka setelah olahraga. Boleh juga olahraga 1-2 jam setelah berbuka.