Di indonesia ada kampanye
sehat makan ikan, begitu pula di luar negeri. Para ahli kesehatan
luar negeri memberikan saran bagi masyarakat untuk makan ikan karena
lemak sehatnya (asam lemak omega 3) sangat meningkatkan kesehatan
jantung dan menurunkan resiko masalah jantung. Bahkan pedoman diet di
Amerika saja menyarankan dalam seminggu, beberapa kali makan ikan
berlemak sehat.
Tetapi kemudian muncul
sebuah pertanyaan: minyak ikan yang mana yang bagus, apakah dari
makan ikan atau suplementasi? Karena sebagai
contoh, beberapa studi menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan, yang
mengandung bahan aktif eicosapentaenoic (EPA) dan asam
docosahexaenoic (DHA), mungkin risiko tidak lebih rendah terkena
serangan jantung, bahkan pada beberapa orang dapat sedikit
fatal.
Dalam
sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings,
para peneliti meninjau 34 studi tentang EPA
dan DHA dari makanan dan suplemen, serta risiko penyakit jantung,
menemukan bukti manfaat asam lemak omega-3
dalam mengurangi masalah jantung. Ada peringatan, namun: penelitian
ini didanai oleh Global Organization for EPA and DHA Omega-3s (GOED),
sekelompok pembuat dan pemasar produk minyak ikan. Menurut penulis
penelitian, GOED tidak memainkan peran dalam desain atau interpretasi
hasil penelitian.
Analisis
ini melibatkan uji-in klinis standar emas/gold standards
dimana para peserta secara acak ditugaskan
untuk mengambil omega-3 atau tidak, kemudian diikuti untuk hasil
apakah mereka terkena penyakit jantung atau tidak, lalu
mencari tren di kalangan orang-orang makan atau
mengambil omega 3s dan mereka yang tidak dalam
waktu yang cukup lama. Secara keseluruhan, mereka yang mengkonsumsi
lebih banyak minyak ikan dalam studi populasi 18% menurun
resikonya terhadap penyakit jantung. Lalu,
para peserta yang beresiko tinggi terkena sakit jantung lebih
bermanfaat mengambil minyak ikan. Pada orang
dengan kadar trigliserida tinggi, risiko penyakit jantung koroner
turun 16%, dan 14% pada orang dengan LDL tinggi.
Sedangkan hasil riset
apakah EPA dan DHA bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit
jantung, para peneliti menemukan akan lebih baik jika dikombinasikan
dengan olahraga dan pola hidup sehat lainnya misalnya olahraga
teratur, tidak merokok, tidak minum alkohol, istirahat, menghindari
makanan bernatrium tinggi. Penelitian masih terus dilakukan dalam
suplementasi, karena banyak ahli jantung merekomendasikan makan ikan
dalam bentuk alami.