Pages

Search This Blog

Saturday, August 30, 2014

Bagaimana Gula Meningkatkan Kolesterol

Saat pergi kontrol ke dokter, ternyata kadar koelsterol jadi tinggi, padahal tidak makan gorengan, menjauhi lemak jenuh, tetap berolahraga, tidak minum alkohol, pokoknya sangat menjaga pola hidup sekali. Lalu kita kebingungan: dari mana asal tingginya kolesterol dalam darah?? Ternyata berasal dari karbohidrat dan gula yang berlebihan. Ternyata semua itu bukan tanpa proses. Ada mekanisme nya, kenapa karbohidrat termasuk gula dapat meningkatkan kolesterol darah. Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita? Ini dia paparannya menurut Dr Doni Wilson seorang ahli naturopati dan ahli gizi yang dikutip dari dailyhealtpost:
Makanan yang dicerna berupa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa tunggal yang sangat kecil lalu masuk dalam sel dinding usus disusul kemudian ke aliran darah. Karena kita makan banyak karbohidrat maka akan banyak glukosa yang terjebak dan tersimpan dalam darah. Tubuh tidak memiliki banyak insulin untuk memindahkan semua glukosa ke dalam sel. Lalu disimpan ke dalam liver dalam bentuk glikogen yang akan dilepas jika kita kurang makan. Glikogen digunakan sebagai cadangan energi jika dalam waktu lama tiubuh tidak mendapatkan makanan. Liver hanya bisa menampung dalam bentuk glikogen. Tapi apa jadinya jika glukosanya tidak dapat disimpan di liver? Ternyata ada 3 bentuk pilihan perubahan glukosa:
  1. Glukosa diubah menjadi lemak tubuh, walhasil berat badan akan bertambah, kebanyakan di seputar perut
  2. Glukosa diubah menjadi lemak (lipid) dalam aliran darah yang bernama kolesterol dan trigliserida
  3. Glukosa diubah menjadi lemak dalam liver yang dikenal dengan fatty liver.
Jika glukosa hanya berlebihan sesekali, masih termasuk wajar dan tidak membahayakan. Tetapi jika terus menerus makan sejumlah besar glukosa dalam satu jenis makanan, bahkan walaupun pada suatu saat berusaha untuk menghindar, tubuh sudah mulai beradaptasi dengan masuknya glukosa dalam jumlah besar dan akan menjadi masalah.
Tubuh akan menandai kalau ada banyak glukosa dalam darah untuk sejumlah insulin yang tersedia, pankreas mulai membuat lebih banyak insulin. Tubuh akan mengalami tingkat insulin yang tinggi sebagai proses “pesan tertekan” dengan dua masalah:
  1. Peradangan yang banyak berkontribusi pada masalah kesehatan. Ada efek ringan dari peradangan misalnya jerawat, flu dan infeksi dan ada efek berbahaya misalnya penyakit kardiovaskular, auroimun dan kanker.
  2. Tekanan adrenal. Menyumbang masalah kesehatan misalnya obesitas, diabetes dan hipertensi.
Lalu, peradangan juga memproduksi kelebihan insulin yang menciptakan kelebihan lemak tubuh. Dan seperti lingkaran setan, lemak tubuh menciptakan inflamasi. Akhir sinergi buruk ini dalam istilah kedokteran dikenal sebagai “sindrom X” atau “sindrom metabolik” dimana orang mendapat empat ancaman penyakit: tekanan darah tinggi/hipertensi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi dan kelebihan berat badan. Semuanya bisa meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, diabetes.
Jika tubuh diberi makan sesuai dengan jumlah fisiologinya dalam jumlah yang cukup maka glukosa tidak akan membebani insulin. Kemungkinan kelebihan glukosa dapat saja terjadi dan bisa disimpan dalam bentuk glikogen. Tetapi tubuh akan terus kehausan glukosa jika kadar trigliserida dan kolestrol tubuh tinggi. Jadi, pastikan asupan kalori terutama dari karbohidrat dan keturunannya tetap tidak melebihi yang dianjurkan.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...