Mau
pergi lupa taruh kunci kendaraan dimana. Sibuk cari kacamata dimana,
tidak tahunya ternyata ada di kepala. Banyak juga kejadian kita lupa
di keseharian. Lucunya, lupa juga bisa menjangkiti siapa saja, tidak
perduli Anda masih muda sekalipun. Pada taraf tertentu, lupa bisa
jadi hal yang wajar dan dipengaruhi beberapa faktor. Menurut Majid
Fotuhi, MD, PhD dari NeurExpand Brain Center di Luterville, ada
beberapa penyebab orang menjadi pelupa, diantaranya:
- Disfungsi tiroid. Pada saat tiroid bermasalah, seseorang bisa mengalami banyak hal, misalnya tidak tahan cuaca terlalu panas, terlalu dingin, mudah cemas, jantung berdebar dan termasuk juga pelupa. Tiroid memang tidak punya peran spesifik di otak, tetapi pelupa bisa menjadi sebuah tanda disfungsi tiroid. Kelenjar ini berperan penting dalam hampir semua metabolisme tubuh. Orang dengan tingkatan hipo atau hipertiroid (lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pria) lebih sulit mengingat, fokus dan konsentrasi.
- Hot flashes. Kondisi hot flashes yang panas sekali membuat tubuh rasanya ingin berendam di es, termasuk juga otak. Semakin lama seorang wanita menderita hot flashes di masa menopause semakin tinggi juga dia cenderung menjadi pelupa. Pada dasarnya hal ini tidak merusak otak, hanya saja mengurangi daya ingat dan daya ingat akan menguat ketika hot flashes mereda. Gejala menopause sangat berhubungan dengan kehilangan memori, insomnia dan sleep apnea.
- Kurang tidur. Otak memerlukan tidur untuk mencoba mengembalikan kemampuan mengingat, bahkan sampai butuh juga tidur siang sehingga area lebih dalam berhubungan dengan memori dan respon emosi akan lebih aktif. Orang yang kurang tidur tidak hanya menderita gangguan memori, tetapi juga kelelahan di siang hari, gangguan perhatian dan berkurangnya kecepatan respon. Cobalah untuk tidur 8 jam/hari, terutama di malam hari dan jika tidak bisa, gunakan tidur siang.
- Cemas dan depresi. Menurut beberapa studi, kekhawatiran berlebih justru akan mengurangi kekuatan memori. Depresi, kecemasan dan penyakit bipolar mengganggu sirkuit saraf yang terlibat dalam mengembangkan dan kekuatan memori. Tingkat keparahan hilangnya memori terkadang merupakan cerminan gangguan mood yang parah, depresi berat. Stress setiap hari yang berkepanjangan meningkatkan kadar kortisol dalam otak, yang menyebabkan sel-sel otak kita kehilangan sinapsis (jembatan yang menghubungkan sel-sel otak kita satu sama lain) lalu kemudian sulit untuk berfikir. Jika memang kehilangan memori/lupa akibat stress masih bisa diperbaiki seiring berkurangnya stress tersebut.
- Obat-obatan. Banyak nama obat yang bisa bikin jadi pelupa. Obat untuk gangguan kecemasan seperti Xanax, Valium dan Ativan (benzodiazepin) meredam bagian dari otak yang memindahkan peristiwa dari jangka pendek ke memori jangka panjang. Antidepresan trisiklik memiliki efek yang sama. Obat jantung termasuk statin dan beta blocker juga telah dikaitkan dengan masalah memori, karena memiliki efek penghilang rasa sakit seperti narkotika, obat inkontinensia, alat bantu tidur dan bahkan antihistamin seperti Benadryl. Tetap minum obat jika memang dibutuhkan sesuai dengan resep dokter.
- Merokok. Merokok merusak otak dengan mengganggu suplai darah. Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of General Psychiatry mengumpulkan data yang diperoleh dari lebih dari 7.000 pria dan wanita menemukan penurunan lebih cepat dalam fungsi otak (yang termasuk memori bersama dengan kosa kata dan fungsi otak lainnya) dengan usia dibandingkan dari mereka yang tidak pernah merokok. Merokok meningkatkan akumulasi protein abnormal yang merusak kemampuan otak untuk memproses dan menyampaikan informasi.
- Diet tinggi lemak jenuh. Segala makanan yang berlemak jenuh tinggi tidak hanya berbahaya bagi jantung saja, tetapi juga otak. Satu studi menunjukkan bahwa tikus dewasa muda yang memiliki kemampuan belajar dan memori keterampilan rendah setelah diberi makan diet tinggi lemak jenuh selama delapan minggu, sementara studi lain pada tikus paruh baya menemukan bahwa hippocampus (bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek) sangat rentan karena dampak makanan tinggi lemak jenuh. Ada baiknya pembatasan konsumsi lemak jenuh sejak masih anak-anak untuk menghindar dari hipertensi, jantung, kerusakan otak, sulit konsentrasi dan fokus.
- Stress. Stres kronis dapat menyebabkan memori kerja di otak tidak terkendali, glukortikoid tinggi yang menyebabkan kurang mampu mengolah kimia di syaraf otak.
Salahsatu cara enak untuk mengurangi penurunan kekuatan
ingatan/memori adalah dengan konsumsi teh hijau. Sebuah studi
menyatakan kalau EGCG dan L-theanine meningkatkan neurogenesis
(pertumbuhan sel-sel syaraf yang baru) dalam hipokampus, bagian otak
spesial memori jangka pendek dan kemampuan belajar. Selain itu, jangan
lupa berolahraga karena dapat memperbaiki suasana hati serta pola
tidur, yang membuat otak lebih fresh. Kalau masih pelupa juga sedangkan semua cara sudah dilakukan, jangan lupa, kunjungi dokter.
health.com