Terung, sayuran yang
terbilang terkenal, apalagi bisa dimakan mentah, resep juga bisa
banyak dibuat. Namun siapa sangka, dibalik sayuran yang enak ini, ada
sebagian kecil orang bisa terkena alergi jika memakannya. Hasil
alergi memang berbeda, tergantung tingkatan.
terung termasuk dalam
keluarga tumbuhan tanaman nightshade, yang mengandung zat alkaloid.
Beberapa spesies keluarga nightshade ini, alkaloidnya dapat beracun
bagi manusia. Klasifikasi terung mirip dengan tomat, disangka
sayuran, tapi sebenarnya buah. Banyak dimanfaatkan bagi vegetarian
sebagai pengganti daging. Orang dengan alergi terung jarang sekali
yang menyadari. Alergi ini banyak terjadi di anak-anak, namun juga
bisa muncul saat dewasa.
Gejala alergi terung sama
dengan gejala alergi makanan lainnya, terlihat saat atau setelah
makan: mulut gatal, tenggorokan, atau bibir, kesemutan lidah, gatal,
mual, diare, batuk, perut tidak nyaman, bengkak sekitar bibir dan
mulut. Alergi akan timbul setelah tidak berapa lama makan terung.
Kadang juga ada yang muncul beberapa jam setelah makan.
Pada kebanyakan kasus,
gejala alergi terung tidak parah. Namun, penderita alergi harus
waspada terhadap risiko anafilaksis, sebuah kondisi yang mengancam
jiwa yang memerlukan perhatian medis darurat. Reaksi ini meliputi
kesulitan bernafas, tenggorokan bengkak, mengi, bingung, denyut nadi
rendah, mual, kesulitan menelan. Jika orang alergi terhadap
nightshades lainnya seperti tomat, mungkin mereka cenderung mengalami
alergi terung.
Terung termasuk keluarga
tanaman yang dikenal sebagai nightshades. Seseorang dapat
cenderung mengembangkan alergi terung jika dia juga alergi terhadap
nightshades lainnya, termasuk tomat, kentang, paprika. Terung juga
mengandung zat kimia yang disebut salisilat, yang merupakan ramuan
aspirin, berarti orang dengan alergi aspirin atau sensitivitas
salisilat juga mungkin lebih cenderung mengembangkan alergi terung
atau intoleransi terhadap terlalu banyak salisilat. Biasanya, alergi
terung akan berkembang di masa kanak-kanak. Anak-anak dan orang
dewasa yang lebih tua juga dapat mengembangkan alergi terung atau
alergi terhadap tanaman nightshade lainnya sepanjang hidup mereka.
Seseorang mungkin telah makan terung sebelum tanpa efek dan masih
mengembangkan alergi nanti.
Sementara tingkat
antibodi Immunoglobulin E (IgE) dan tes tusukan pada kulit/ prick
test dapat membantu diagnosis, sehingga dokter dapat menentukan pola
diet/makan. Akan lebih baik jika dibuat catatan makanan apa saja yang
tidak /mendatangkan alergi.
Adapun makanan yang harus
dihindari adalah goji berry, tomat, paprika, kentang putih,
tomatillos, lada. Salisilat pada terung bertanggung jawab atas gejala
alergi atau intoleransi pada beberapa orang. Orang-orang ini mungkin
perlu menghindari makanan lain dimana bahan kimia ini terjadi secara
alami.
Orang dengan kadar
antibodi IgE normal namun dengan sensitivitas salisilat mungkin bisa
mentolerir sejumlah kecil salisilat sebelum mereka mulai mengalami
gejala. Makanan lain dengan salisilat termasuk blueberry, apel,
alpukat, zucchini, brokoli, raspberi, jamur, bayam, anggur, kembang
kol , mentimun.
Melakukan catatan pola
atau jenis makanan sangat penting. Dokter atau ahli gizi dapat
membantu mengembangkan rencana yang akan membantu seseorang
menghindari kemungkinan pemicu makanan dan masih mendapatkan cukup
nutrisi yang diperlukan sepanjang hari mereka. Menjaga jurnal makanan
juga dapat membantu melacak makanan yang memicu reaksi alergi.
Bagaimana mengobati
reaksi alergi?
Untuk reaksi ringan,
seseorang biasanya bisa menggunakan obat bebas seperti Benadryl.
Untuk reaksi pertama kali, sebaiknya segera pergi ke dokter. Seorang
dokter dapat menentukan apakah orang tersebut memiliki reaksi
terhadap terung atau jika reaksi alergi disebabkan oleh sumber yang
berbeda yang akan membantu menentukan rencana pengobatan.
Dalam kasus anafilaksis,
seseorang memerlukan pertolongan medis segera. Anafilaksis terjadi
dalam beberapa menit setelah terpapar dan dapat mengancam jiwa. Yang
harus dilakukan ketika mengalami anafilaksis adalah menghubungi rumah
sakit/emergency call/panggilan darurat segera, membuka pakaian yang
ketat, membaringkan penderita dengan kaki terangkat, melakukan CPR
(resusitasi jantung paru) jika perlu, putar kepala penderita ke
samping jika muntah, hindari pemberian obat lain selain EpiPen karena
orang tersebut mungkin alergi.
Orang dengan alergi
terung dapat mengelola alergi mereka dengan menghindari terung dan
makanan pemicu lainnya. Jika terkena secara tidak sengaja, mereka
bisa mengurangi gejala alergi mereka dengan antihistamin. Seseorang
dengan alergi terung mungkin alergi terhadap nightshades lainnya dan
mungkin perlu untuk menghindari memakannya jika alergi mereka parah
atau kadar antibodi IgE mereka tinggi. Dalam kasus di mana seseorang
memiliki alergi terung yang parah, dokter kemungkinan akan meresepkan
EpiPen untuk penggunaan darurat. Dalam kasus di mana seseorang dengan
alergi terung mengalami syok anafilaksis, diperlukan intervensi
darurat.