Pages

Search This Blog

Thursday, May 8, 2014

Cukupi Kebutuhan Vitamin C untuk Otak Anda

Sebuah studi baru menemukan hubungan antara penurunan vitamin C dan peningkatan risiko perdarahan intraserebral (ICH/ intracerebral hemorrhage). Dalam studi kasus-kontrol, peneliti menemukan deplesi vitamin C lebih umum di antara kasus ICH dibandingkan kontrol. Menurut Stephane Vannier, MD ahli syaraf dari Pontchaillou University Hospital, Rennes, France, yang dilansir dari Medscape Medical News menyatakan kalau studi awal ini menunjukkan bahwa konsentrasi rendah plasma vitamin C berisiko pada perdarahan intraserebral spontan.
Hal ini kemungkinan berhubungan dengan peran Vitamin C dalam mengatur tekanan darah dan biosintesis kolagen, walau dapat juga faktor lin berpengaruh. Penemuan ini menyediakan rasionalisasi tes klinis bagi suplementasi vitamin C dalam mencegah stroke pendarahan dan meminimalkan infeksi dan komplikasi akut yang bisa terjadi saat terjadinya ICH. Studi sebelumnya pernah dirilis pada Februari 2014 dan dipublikasikan pada pertemuan tahunan ke 66 di the American Academy of Neurology (AAN).
Faktor resiko ICH
Studi kasus-kontrol calon berjumlah 135 peserta, yang rata-rata konsentrasi plasma vitamin C 45,8 umol/L. Dari peserta ini, 41% memiliki status vitamin C normal (lebih dari 38 umol/L), 45% menunjukkan beberapa penurunan (11-38 umol/L) dan 14% kekurangan (kurang dari 11 umol/L).
Konsentrasi vitamin C secara nyata rendah pada 65 peserta yang memiliki ICH spontan dibandingkan dengan 65 peserta kontrol yang sehat. Hal ini belum memperhitungkan faktor lain. Dalam studi ini menemukan faktor resiko kuat ICH adalah hipertensi (P = .008), konsumsi alkohol (P = .023) dan kegemukan (P = .038). para peneliti juga mencatat bahwa ICH lobar secara nyata lebih tua dari ICH dalam.
Selain untuk infeksi dengan merubah sistem imun, defisiensi Vitamin C juga banyak berimplikasi pada kesehatan lainnya. Vitamin C (asam askorbat) sebagai antioksidan efektif dan dapat menghalangi stres oksidatif yang berperan penting dalam riwayat peningkatan tekanan darah. Catatan Dr Vannier bahwa pasien hipertensi memiliki kadar Vitamin C menurun di darahnya. Tidak cukup Vitamin C juga dapat meningikatkan resiko aterosklerosis dan penyakit jantung, juga hipertensi.
Vitamin C membantu menurunkan tekanan darah yang bisa dihubungkan dengan asupan buah dan sayur terhadap kematian akibat stroke. Selain itu juga asam askorbat menyumbang biosintesis dan pengaturan kolagen termasuk saluran membran basal kolagen tipe IV. Penurunan Vitamin C bertanggungjawab pada tidak stabil dan disfungsi kolagen sebagai perangkat yang mendukung organ dan bisa mengarah pada pendarahan.
Cukupi asupan Vitamin C
Penulis studi membuat beberapa observasi penting, misalnya lamanya tinggal di Intensif care unit bagian syaraf pada orang yang kadar vitamin C nya normal (9,8hari) dibandingkan dengan penurunan Vitamin C (18,2 hari). Lamanya di rumah sakit berhubungan dengan rendahnya tingkat vitamin C dan penyakit yang terkait infeksi. Orang yang rendah vitamin C menderita borok, luka pada borok dan sembuhnya cukup lama.
Studi yang lebih luas dibutuhkan untuk mengeksplorasi hubungan dan hipotesa dan sebaiknya memperlakukan defisiensi vitamin C dengan suplementasu asam askorbat dan meningkatkan konsumsi buah serta sayuran untuk meminimalkan infeksi dan komplikasi akut. Masih butuh studi lebih dalam tentang hubungan faktir lingkungan yang terlibat dalan keterkaitan antara Vitamin C dan ICH. Para ahli merekomendasikan vitamin C minimal 120mg/hari. Pola diet yang kaya akan buah dan sayur dapat membantu kecukupan dan tidak perlu terlalu merekomendasikan suplementasi Vitamin C jika tidak ada masalah defisiensi.
Hubungan jelas antara Vitamin C dan ICH memang belum diambil catatan para peneliti. Sindrom pendarahan dan ICH biasanya terjadi dari manifestasi dari skorbut, penyakit masa lalu karena defisiensi vitamin C yang biasa terjadi pada pelaut yang kurang buah dan sayuran segar.
Menurut Dr Prabhakaran dari Northwestern University, Chicago, Illinois menjadi sebuah penyelidikan yang unik beberapa penurunan vitamin, termasuk vitamin C akan jadi faktor pendarahan di otak, ada baiknya dikembangkan lebih lanjut. Dugaan adanya kurang vitamin C akan memperlemah pembuluh darah dan dapat mengarah pada kecenderungan pendarahan dan mungkin saja bisa menyebabkan kondisi tekanan darah tinggi. Dalam hal ini, penurunan kadar Vitamin C dapat menjadi alat potensial sebagai bahan uji. Studi didukung oleh the University of Rennes, France dan 66th Annual Meeting of the American Academy of Neurology, April 26 to May 3, 2014. Abstract 3101. 
mesdcape 

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...