Saat
pergi kontrol ke dokter, ternyata kadar koelsterol jadi tinggi,
padahal tidak makan gorengan, menjauhi lemak jenuh, tetap
berolahraga, tidak minum alkohol, pokoknya sangat menjaga pola hidup
sekali. Lalu kita kebingungan: dari mana asal tingginya kolesterol
dalam darah?? Ternyata berasal dari karbohidrat dan gula yang
berlebihan. Ternyata semua itu bukan tanpa proses. Ada mekanisme nya,
kenapa karbohidrat termasuk gula dapat meningkatkan kolesterol darah.
Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita? Ini dia paparannya
menurut Dr Doni Wilson seorang ahli naturopati dan ahli gizi yang
dikutip dari dailyhealtpost:
Makanan
yang dicerna berupa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa tunggal
yang sangat kecil lalu masuk dalam sel dinding usus disusul kemudian
ke aliran darah. Karena kita makan banyak karbohidrat maka akan
banyak glukosa yang terjebak dan tersimpan dalam darah. Tubuh tidak
memiliki banyak insulin untuk memindahkan semua glukosa ke dalam sel.
Lalu disimpan ke dalam liver dalam bentuk glikogen yang akan dilepas
jika kita kurang makan. Glikogen digunakan sebagai cadangan energi
jika dalam waktu lama tiubuh tidak mendapatkan makanan. Liver hanya
bisa menampung dalam bentuk glikogen. Tapi apa jadinya jika
glukosanya tidak dapat disimpan di liver? Ternyata ada 3 bentuk
pilihan perubahan glukosa:
- Glukosa diubah menjadi lemak tubuh, walhasil berat badan akan bertambah, kebanyakan di seputar perut
- Glukosa diubah menjadi lemak (lipid) dalam aliran darah yang bernama kolesterol dan trigliserida
- Glukosa diubah menjadi lemak dalam liver yang dikenal dengan fatty liver.
Jika
glukosa hanya berlebihan sesekali, masih termasuk wajar dan tidak
membahayakan. Tetapi jika terus menerus makan sejumlah besar glukosa
dalam satu jenis makanan, bahkan walaupun pada suatu saat berusaha
untuk menghindar, tubuh sudah mulai beradaptasi dengan masuknya
glukosa dalam jumlah besar dan akan menjadi masalah.
Tubuh
akan menandai kalau ada banyak glukosa dalam darah untuk sejumlah
insulin yang tersedia, pankreas mulai membuat lebih banyak insulin.
Tubuh akan mengalami tingkat insulin yang tinggi sebagai proses
“pesan tertekan” dengan dua masalah:
- Peradangan yang banyak berkontribusi pada masalah kesehatan. Ada efek ringan dari peradangan misalnya jerawat, flu dan infeksi dan ada efek berbahaya misalnya penyakit kardiovaskular, auroimun dan kanker.
- Tekanan adrenal. Menyumbang masalah kesehatan misalnya obesitas, diabetes dan hipertensi.
Lalu,
peradangan juga memproduksi kelebihan insulin yang menciptakan
kelebihan lemak tubuh. Dan seperti lingkaran setan, lemak tubuh
menciptakan inflamasi. Akhir sinergi buruk ini dalam istilah
kedokteran dikenal sebagai “sindrom X” atau “sindrom metabolik”
dimana orang mendapat empat ancaman penyakit: tekanan darah
tinggi/hipertensi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi dan
kelebihan berat badan. Semuanya bisa meningkatkan resiko penyakit
jantung, stroke, diabetes.
Jika
tubuh diberi makan sesuai dengan jumlah fisiologinya dalam jumlah
yang cukup maka glukosa tidak akan membebani insulin. Kemungkinan
kelebihan glukosa dapat saja terjadi dan bisa disimpan dalam bentuk
glikogen. Tetapi tubuh akan terus kehausan glukosa jika kadar
trigliserida dan kolestrol tubuh tinggi. Jadi, pastikan asupan kalori
terutama dari karbohidrat dan keturunannya tetap tidak melebihi yang
dianjurkan.