Gluten dianggap tidak aman dan
berbahaya untuk anak-anak ataupun orang dewasa dengan ASD (Orang dengan Rentang
Autistik). Mereka dapat mengalami kejadian bocor diet karena pengolahan protein
dan peptida dari bahan makanan bergluten dalam tubuhnya berbeda, menciptakan
memburuknya gejala (misalnya tantrum) termasuk perburukan perilaku kognitif dan
kemampuan bicara.
Pengaturan diet bebas gluten
bukan tanpa alasan. Dalam sebuah studi Denmark kecil pada tahun 2010
dari anak-anak usia 4 sampai 11, beberapa anak-anak menunjukkan perbaikan yang signifikan setelah 8, 12, dan 24 bulan pada diet GFCF (Gluten Free-Casein Free/ Pola diet bebas gluten dan kasein). Para peneliti di Penn State mengamati hampir
400 anak-anak dengan autisme
dan menemukan bukti bahwa diet GFCF memperbaiki gejala seperti hiperaktif, marah, masalah dengan kontak
mata dan keterampilan berbicara
serta penyakit fisik seperti ruam kulit dan kejang.