Sudah banyak teori mengatakan
jika “pencernaan menentukan derajat kesehatan kita”. Mikroorganisme
dalam usus kita ternyata sangat berpengaruh pada kondisi nutrisi ibu dan
bayi. Pada dasarnya, yang paling mengejutkan adalah: kondisi karakter
mikroorganisme usus ibu dapat berpengaruh bahkan mewarisi pada anak
sehingga sangat penting bagi wanita yang ingin memasuki proses kehamilan
untuk memperbaikinya sebelum, saat dan sesudah kehamilan.
Ketidakseimbangan mikroogranisme dalam tubuh manusia secara berarti
dapat mendatangkan penyakit kronis tidak menular. Namun begitu, banyak
sekali hambatan pada prosesnya pada ibu hamil, misalnya penggunaan
antibiotik berkepanjangan, oksitosin sintetik, susu formula,
mengakibatkan transfer mikroba dari ibu ke bayi terganggu.
Ada beberapa cara untuk membuat saluran usus dan mikroba dalam tubuh bayi menjadi sehat. Caranya adalah dengan melahirkan alami daripada caesar, karena kumpulan mikroorganisme pada organ reproduksi berubah selama kehamilan untuk memberikan manfaat pada bayi. Pada saat proses kelahiran, vagina didominasi oleh spesies bakteri dari Lactobacillus dan Prevotella. Sebaliknya, bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar biasanya menunjukkan mikroba yang terkait dengan kulit, termasuk Staphylococcus, Corynebacterium dan Propionibacterium.
Komposisi mikroba usus wanita hamil pada dasarnya berubah tiap trimester seiring dengan pertumbuhan janin karena didukung oleh perubahan hormon yang terjadi dimasa kehamilan. Penelitian yang dipublikasikan dalam the Journal Cell3 pada tahun 2012 menemukan bahwa selama kehamilan, mikroba justru menjadi kurang beragam dan jumlah bakteri menguntungkan menurun sementara bakteri penyakit yang berhubungan meningkat. Dalam keadaan normal, perubahan tersebut dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peradangan, tetapi dalam kehamilan, sebaliknya, akan memperngaruhi perubahan metabolik yang menyebabkan penyimpanan energi dalam jaringan lemak sehingga janin dapat terus tumbuh.
Usus yang sehat dengan mikroba yang sehat memungkinkan anak terhindar dari autisme. Ketika anak dengan autistik kondisi ususnya membaik, berdasarkan hasil penelitian, beberapa gejala dapat dikurangi. Pada anak-anak dengan autisme yang melakukan the Gut and Psychology Syndrome (GAPS) Nutritional Program atau program diet GAPS untuk membantu menyembuhkan leaky gut syndrome (sindrom bocor usus). Dr Natasha Campbell-McBride mengatakan apapun yang sifatnya racun pada anak autis dapat menjadi masalah dan meracuni otaknya sehingga terjadi masalah neurologis. Jangan lupa, paparan bahan kimia selama pre-kehamilan, saat dan setela kehamilan juga bisa mempengaruhi, misalnya penggunaan alat makan/minum yang mengandung BPA dan phthalates.
Walaupun semua paparan tidak mungkin bisa kita hindari 100%, setidaknya ada beberapa hal yang dapay dilakukan sebagai tips, misalnya:
Ada beberapa cara untuk membuat saluran usus dan mikroba dalam tubuh bayi menjadi sehat. Caranya adalah dengan melahirkan alami daripada caesar, karena kumpulan mikroorganisme pada organ reproduksi berubah selama kehamilan untuk memberikan manfaat pada bayi. Pada saat proses kelahiran, vagina didominasi oleh spesies bakteri dari Lactobacillus dan Prevotella. Sebaliknya, bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar biasanya menunjukkan mikroba yang terkait dengan kulit, termasuk Staphylococcus, Corynebacterium dan Propionibacterium.
Komposisi mikroba usus wanita hamil pada dasarnya berubah tiap trimester seiring dengan pertumbuhan janin karena didukung oleh perubahan hormon yang terjadi dimasa kehamilan. Penelitian yang dipublikasikan dalam the Journal Cell3 pada tahun 2012 menemukan bahwa selama kehamilan, mikroba justru menjadi kurang beragam dan jumlah bakteri menguntungkan menurun sementara bakteri penyakit yang berhubungan meningkat. Dalam keadaan normal, perubahan tersebut dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peradangan, tetapi dalam kehamilan, sebaliknya, akan memperngaruhi perubahan metabolik yang menyebabkan penyimpanan energi dalam jaringan lemak sehingga janin dapat terus tumbuh.
Usus yang sehat dengan mikroba yang sehat memungkinkan anak terhindar dari autisme. Ketika anak dengan autistik kondisi ususnya membaik, berdasarkan hasil penelitian, beberapa gejala dapat dikurangi. Pada anak-anak dengan autisme yang melakukan the Gut and Psychology Syndrome (GAPS) Nutritional Program atau program diet GAPS untuk membantu menyembuhkan leaky gut syndrome (sindrom bocor usus). Dr Natasha Campbell-McBride mengatakan apapun yang sifatnya racun pada anak autis dapat menjadi masalah dan meracuni otaknya sehingga terjadi masalah neurologis. Jangan lupa, paparan bahan kimia selama pre-kehamilan, saat dan setela kehamilan juga bisa mempengaruhi, misalnya penggunaan alat makan/minum yang mengandung BPA dan phthalates.
Walaupun semua paparan tidak mungkin bisa kita hindari 100%, setidaknya ada beberapa hal yang dapay dilakukan sebagai tips, misalnya:
- Usahakan konsumsi makanan organik. Hindari makanan olahan, yang mengandung bahan tambahan.
- Makan makanan yang mentah dan mengandung fermentasi.
- Cukupi kebutuhan vitamin D dengan berjemur di bawah sinar matahari
- Berolahraga selama kehamilan. Wanita hamil yang berolahraga memiliki plasenta yang lebih sehat dibandingkan yang kurang olahraga. Volume plasenta sebagai penanda pembawa oksigen dan juga nutrisi ke bayi sehingga jika plasenta sehat, bayi juga sehat.
- Berikan ASI pada bayi sampai berusia 6 bulan.
- Daripada makan ikan tambak yang dimungkinkan bisa terkena merkuri atau logam berbahaya lainnya, carilah ikan laut dalam atau kalau perlu suplementasi yang aman untuk tambahan gizi otak anak.
- Simpan makanan dan minuman lebih baik berbahan kaca daripada plastik.
- Uji air minum secara berkala untuk menghindari kontaminasi bahan berbahaya.
- Gunakan produk alami untuk rumahtangga, misalnya pembersih lantai, shampoo, sabun dansebagainya.
- Hindari penggunaan penyegar/pengharum ruangan sintetis yang dapat menyebabkan penurunan IQ pada anak dan juga masalah kesehatan
- Gantilah alat masak yang mengandung teflon dengan bahan keramik atau gelas cookware.
- Ganti misalnya bahan di kamar mandi yang mengandung phthalates dengan bahan kain.
- Hindari penggunaan pestisida dalam rumah yang mengandung DEET. Jika memungkinkan, gunakan yang alami