Ingin punya anak memang gampang-gampang susah. Faktor
fertilitas/kesuburan tidak hanya dilihat dari sisi wanita saja, juga
dari sisi pria. Yang menjadi patokan dalam penilaian kesuburan lelaki
adalah kualitas dan kuantitas sperma. Seorang lelaki memproduksi 300-400
juta sperma/hari dibandingkan seorang wanita yang hanya memproduksi
300-400 ovum (telur) dalam hidupnya, ada banyak faktor pula yang
mempengaruhi sperma lelaki. Sel sperma membutuhkan waktu sekitar 75 hari
untuk tumbuh hingga matang dan ketika faktor pemburuk terus dipelihara,
maka akan menganggu kesuburan. Dikutip dalam health dot com, ada sekitar 10 hal yang tidak diduga dapat mempengaruhi kesuburan sperma, apa saja itu?
- Kepanasan. Testis/zakar manusia tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali mereka bisa tinggal lebih dingin dari bagian tubuh lainnya. Untungnya, anatomi pria dirancang untuk menciptakan jarak antara testis dan suhu tubuh inti. Menurut Hal Danzer, MD seorang ahli kesuburan di Los Angeles mengatakan Jika suhu testis dinaikkan untuk 98˚C, produksi sperma berhenti dan ketika produksi terganggu, sperma dapat mengalami dampak negatif selama berbulan-bulan. Sedang menurut Paul Shin, MD, seorang urolog di Washington DC mengatakan jika paparan panas terjadi terus menerus maka jumlah keseluruhan sperma, pergerakan dan morfologi dapat lebih rendah.
- Bak air panas (hot tube). Dulu ada mitos kalau mandi air panas sperma bisa mati. Ternyata mitos ini fakta. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007, 30 menit di Jacuzzi atau bak mandi air panas sementara bahkan dapat menurunkan produksi sperma. Dr Shin melawan dengan menyatakan bahwa paparan panas basah dapat berdampak sperma pria untuk waktu yang sangat lama. Karena sperma membutuhkan waktu begitu lama untuk matang. Campur tangan apapun untuk mengurangi paparan pada sperma dapat memakan waktu antara 3-9 bulan.
- Demam. Menurut sebuah studi tahun 2003, demam tinggi dapat memiliki efek yang sama seperti panas basah pada sperma dengan efek jangka yang sama dan tergantung pada waktu dalam proses produksi sperma, konsentrasi sperma bisa menurun hingga 35% setelah demam.
- Laptop. Laptop mempengaruhi kesuburan pria Menurut para peneliti di State University of New York di Stony Brook, ada korelasi langsung antara penggunaan laptop dan peningkatan suhu skrotum-sampai 35˚ di posisi tertentu. Peningkatan ini ber efek berbahaya pada spermatogenesis (proses pembentukan gamet jantan), jadi jika sedang menjalani program kehamilan, sebisa mungkin jauhkan laptop kalau tidak perlu.
- Celana dalam. Pria skotlandia dikenal subur karena tidak memakai celana dalam yang ketat dan panas. Jika memang jumlah sperma rendah, lebih baik memakai celana longgar seperti petinju daripada celana dalam, tidak pula disarankan memakai celana pendek yang ketat.
- Varises pada vena. Sekitar 15% pria memiliki varikokel, atau pembesaran varises pada skrotum, biasanya di testis kiri. Varikokel bisa menyebabkan jumlah sperma menurun. Varikokel dapat mengganggu produksi sperma karena mengganggu aliran darah, skrotum terlalu panas atau menyebabkan darah kembali di pembuluh darah yang memasok testis. Dokter dapat saja merekomendasikan perbaikan varikokel, prosedur perbaikan varises yang diperbesar pada pembedahan skrotum atau melalui embolisasi perkutan, prosedur non-bedah dengan menggunakan kateter. Meskipun ada sedikit bukti bahwa kesuburan membaik setelah embolisasi varikokel, beberapa dokter percaya operasi dapat meningkatkan kualitas air mani.
- Ponsel. Teori ini memang masih simpang siur. Tapi ada studi kecil ditahun 2008 bahwa pria dengan penggunaan ponsel tertinggi (lebih dari empat jam per hari) memiliki jumlah sperma, tingkat motilitas dan morfologi (bentuk normal) lebih rendah. Begitu juga jika ditaruh di saku depan. Jadi, lebih baik ditaruh di tas saja.
- Kegemukan. Menurut Daniel A. Potter, MD, dari Huntington Reproductive Center di California, obesitas dihubungkan dengan peningkatan produksi hormon wanita (estrogen), penurunan jumlah sperma, disfungsi seksual dan infertilitas. Menurut sebuah studi WHO tahun 2009, pria yang obes dibandingkan dengan pria berat badan ideal atau sedikit kelebihan telah mengalami perubahan fungsi testis dan juga jumlah sperma yang nyata. Obesitas yang ekstrim dapat mempengaruhi secara negatif potensi reproduksi pria.
- Hidup suka-suka. Penyalahgunaan alkohol, narkoba dan tembakau dapat merusak fungsiseksual. Sebuah studi tahun 2010 menyatakan penyalahgunaan alkohol mempengaruhi kualitas semen dan produksi, sementara merokok mengganggu motilitas sperma. Penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan disfungsi ereksi. Marijuana juga tidak aman. Smoking pot (merokok pipa) telah terbukti mengurangi jumlah sperma, fungsi sperma dan kesuburan pria secara keseluruhan
- Faktor lain. Ada beberapa faktor lain yang bisa membuat kacau kesuburan, yaitu:
- Penyumbatan. Apakah itu disebabkan oleh cacat lahir, infeksi, trauma, atau vasektomi, penyumbatan mencegah sperma memasuki air mani
- Kelainan genetika. Kelainan kromosom dapat menyebabkan sangat berkurang atau tidak ada produksi sperma. Sebagai contoh, salah satu bentuk cystic fibrosis dapat menyebabkan vas deferens tidak terbentuk.
- Antibodi anti-sperma, ketidakseimbangan hormonal, kanker testis, testis tidak turun dan masalah seksual yang dapat mempengaruhi sperma.