Tampil cantik memang dambaan
setiap wanita. Maka industri kosmetik pun berlomba-lomba memenuhi
keinginan para wanita mulai dari bedak, lipstik, aksesoris tambahan
misalnya pewarna rambut atau lensa mata. Kosmetika bukan hanya sekedar
tampil cantik, tapi juga sangat penting memperhatikan bahan-bahan yang
terkandung di dalam produk kosmetik tersebut. Ada beberapa bahan yang
terlihat aman tapi ternyata dapat ebrbahaya bagi kesehatan kulit. Jenis
bahan ini sebaiknya diwaspadai:
- Keratin pelurus rambut. Perawatan rambut dengan keratin memberikan sensasi rambut halus bagai sutera dan tidak kusut. Perawatan rambut ini dianggap bebas formaldehid tetapi pada dasarnya menurut Oregon's OSHA malah menemukan bahan berbahaya tersebut setengah dari sampel yang diuji. Paparan jangka panjang bahan ini dapat menyebabkan kanker. Hanya merapikan atau meluruskan dengan produk ini sekali dalam beberapa bulan tidak menyebabkan masalah, tetapi hal ini patut diperhatikan oleh para penata rias/stylist.
- Kondisioner dan alat catok. Kondisioner memang bermanfaat untuk meluruskan rambut, apalagi disertai dengan mencatok dengan listrik statis. Jika memang ingin menggunakan kedua produk ini, pakailah yang aman
- Pewarna rambut permanen. Pewarna rambut memang masih menjadi kontroversi apakah bisa menimbulkan kanker dalam jangka panjang. Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan mungkin menderita leukemia atau limfoma jika mereka menggunakan pewarna rambut permanen, terutama warna lebih gelap. Jika memang pada saat kehamilan ingin mewarnai rambut secara permanen, sebaiknya dilakukan diatas trimester kedua.
- Pewarna rambut berbasis tumbuhan. Misalnya dari daun pacar. Pewarna rambut ini cenderung aman kalau benar-benar alami. Ada baiknya jika ingin mengunakan, jangan lupa memakai pelindung kulit kepala agar tidak menyerap lebih banyak ke kulit.
- Lensa kontak. Lensa kontak memerlukan perawatan khusus dan tepat, walaupun hanya digunakan dalam jangka waktu pendek. Jangan sembaragan membeli tanpa tahu kualitasnya karena jika tidak peduli, maka mata bisa terkena infeksi atau bahkan cedera mata.
- Lensa kontak berwarna. Kadang ada orang yang masih tidak puas dengan warna mata yang sudah ada atau hanya sekedar supaya penglihatan lebih tajam, menggunakan warna yang berbeda. Ada baiknya sebelum memakai, konsultasikan dengan dokter dan cara penggunaan yang benar agar mencegah dari infeksi.
- Serum mata. Latisse contoh gampang serum yang membuat bulu mata panjang, lentik terkesan seksi. Orang menggunakan kosmetik ini sekitar 4 bulan dengan cara memulas serum pada daerah garis bulur mata. Tetapi hal ini bisa menimbulkan iritasi pada mata, membuat warna kulit sekitar mata jadi gelap dan warna bisa permanen
- Pemanjangan bulu mata. Punya bulu mata yang panjang dan lentik sangat mengesankan, bukan berarti tidak ada resikonya, yaitu dapat menyebabkan alergi, cedera pada mata bahkan kebutaan. Menurut FDA, tidak boleh diberikan pewarna apapun dalam prosesnya.
- Hydroquinone. Termasuk pencerah kulit. Dermatologists sering merekomendasikan untuk mengurangi bintik-bintik usia atau bercak-bercak hitam yang dikenal sebagai melasma. Terlalu sering menggunakan hydroquinone dapat menyebabkan perubahan warna kulit. Penelitian pada hewan juga telah menghubungkan kimia untuk kanker, meskipun risiko bagi manusia masih belum jelas.
- Tempat tidur tanning. Sering menggunakan tanning bed untuk membuat kulit coklat eksotis meningkatkan risiko melanoma, bentuk yang paling mematikan dari kanker kulit. Selain itu, tanning bed terutama memancarkan sinar UVA, yang berkontribusi terhadap penuaan dini - keriput dan bintik-bintik coklat.
- Produk pencoklat kulit. Losion ini biasanya mengandung DHA, zat aditif yang bereaksi sementara dengan asam amino dikulit dan menciptakan warna coklat. Oleh FDA masih diperbolehkan dalam bentuk topikal, tapi tidak dalam semprot yang zat ebrbahayanya dapat merusak mata. Losion ini sama sekali tidak memiliki pelindung terhadap paparan sinar matahari
- Produk untuk kuku. Manicure-pedicure mengandung berbagai bahan kimia, termasuk formalin, phthalates, aseton atau toluena. Aromanya dapat mengiritasi kulit, mata, hidung dan saluran pernapasan. Reaksi-reaksi ini lebih sering terjadi pada pekerja daripada pemakai. Manikur dan pedikur juga dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri terutama jika peralatan belum disterilkan dengan benar. Gunakan salon yang sanitasinya bagus.
- Phthalates adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat produk lebih lentur. Mereka ditemukan di mainan, kemasan makanan dan beberapa produk kecantikan, termasuk cat kuku, sampo dan sabun. Dua penelitian menunjukkan paparan phthalate selama kehamilan dapat menyebabkan perkembangan abnormal pada bayi lelaki, termasuk kadar hormon yang rendah dan ukuran alat kelamin yang kecil. Namun FDA mengatakan tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa phthalates menimbulkan risiko kesehatan. Tetapi sebaiknya berhati-hati. Periksa bahan-bahan untuk phthalate (dibutylphthalate, dimethylphthalate, diethylphthalate, dll), butil ester atau plasticizer. Sangat penting untuk dicatat bahwa phthalates juga ditemukan di lantai, tirai mandi, kemasan makanan. Gunakan kosmetik phthalate-free dan produk perawatan kulit dapat mengurangi paparan zat kimia berbahaya.