Mungkin belum banyak
dari kita mendengar kata Maltitol. Maltitol adalah gula alkohol yang ditemukan
secara alami pada buah dan sayur dan digolongkan dalam karbohidrat. Gula
alkohol tidak langsung terasa manis dan kalorinya setengah dari gula. Biasanya
akan mengalami proses terlebih dahulu. Dalam kesehariannya, maltitol digunakan
dalam roti/makanan yang dipanggang, permen, beberapa obat. Maltitol digunakan
juga untuk mencegah browning/pencoklatan dan makanan tetap terkesan basah. Pada
obat, maltitol juga terdaftar sebagai sorbitol atau xylitol.
Maltitol banyak
digunakan untuk membantu menurunkan berat badan, karena kalorinya ½ dari gula
biasa. Maltitol juga tidak menyebabkan lubang/karies gigi dibandingkan pemanis
lainnya, sehingga dapat digunakan dalam pasta gigi, obat kumur atau permen
karet. Bagi penderita diabetes, maltitol bisa menjadi alternatif gula, hanya
tetap diperhatikan indeks glikemiknya dan juga pengaturan dengan gula yang
lain. Pada beberapa orang, maltitol bisa membuat lambung bergas dan diare.
Jika memang tidak tahan
dengan maltitol, ada beberapa alternatif gula yang bisa dijadikan pertimbangan:
- Stevia.
Stevia dianggap sebagai
pemanis baru karena kombinasi beberapa jenis
pemanis.tumbuhan
ini ada di amerika selatan, mengandung 200 sampai 300 kali lebih manis dari gula namun
sedikit
mengandung kalori
dan indeks glikemiknya rendah. Stevia juga mengandung beberapa zat gizi yaitu
kalium, seng, magnesium, vitamin B3, sumber serat dan zat besi. Stevia
telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA).
- Agave.
Nektar agave dianggap
sebagai pemanis alami, tetapi masih bisa diolah untuk beberapa manfaat.
Agave sebagai sumber fruktosa olahan yg lebih manis dari gula meja ( mengandung fruktosa halus sekitar 50%). Konsumsi fruktosa olahan dikaitkan dengan obesitas, penyakit hati berlemak
dan diabetes. Madu, sirup maple dan molase juga pemanis alami dan mereka
semua mengandung berbagai jumlah fruktosa olahan. Sebagian besar, termasuk madu, sangat mirip dengan
gula, termasuk kandungan kalori.
- Pemanis
buatan. Banyak yang lebih manis dari gula dan kalorinya jauh lebih rendah
dari gula sehingga banyak digunakan untuk diet. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemanis
ini berdampak bakteri usus dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi
sensitivitas insulin dan kadar gula darah dari waktu ke waktu.
Ada beberapa pemanis yang dianggap berbahaya dan lebih baik gunakan yang
sudah disetujui FDA.
Banyak sekali orang
mencoba mengurangi asupan gula untuk menurunkan berat badan. Maltitol dapat
menjadi alternatif. Sebelumnya, jangan lupa didiskusikan dengan ahli gizi
terutama jika seseorang menderita diabetes untuk menghindari efek samping tidak
diinginkan. Jangan lupa membaca label untuk kalori dan indeks glikemiknya (jika
ada).