Pages

Search This Blog

Wednesday, March 8, 2017

HPV pada Pria

Hampir setiap informasi tentang HPV (Human Pappilomna Virus) hanya berfokus pada wanita karena bisa menyebabkan kanker serviks (mulut rahim). Padahal, sebenarnya virus ini pun bisa bermasalah bagi pria.
HPV terdiri dari 100 jenis, mempengaruhi kuat lapisan kulit dan membran lembab yang melapisi tubuh. Banyak pria ketika terinfeksi HPV tidak bergejala sama sekali atau minimal menemukan kutil dibeberapa tempat misalnya penis, zakar, dubur, selangkangan, paha, belakang tenggorokan. Berbagai jenis HPV mempengaruhi tempat tubuh yang berbeda. HPV tipe 6 dan 11 menyebabkan lebih dari 90% kutil kelamin pada pria dan wanita. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan kanker terkait HPV. Pria terkena HPV bisa secara langsung melaluo hubungan seksual atau kontak seksual. HPV menyebar melalui mulut, anal, vagina, kontak kulit organ intim.
Seorang pria akan sangat cepat tertular HPV jika memiliki banyak pasangan seksual, umur (biasanya terjadi pada dewasa muda dan dewasa), Sistem kekebalan tubuh melemah karena transplantasi organ, HIV atau kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, tidak disunat, kulit rusak.
HPV dapat hilang dengan sendrinya setelah 2 tahun, bahkan 90% nya akan hilang jika sistem kekebalan tubuh kuat tanpa mengalami kerusakan fisik kulit. Namun, beberapa jenis HPV pada pria dapat menyebabkan kanker. Pada pria, virus ini menyebabkan 90% dari kasus kanker anus; 60% kanker penis; 70% kanker orofaringeal yang terjadi di belakang tenggorokan, pangkal lidah dan tonsil. Pria yang berhubungan seks dengan pria lagi juga 17 kali beresiko dibandingkan dengan wanita. Pria yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena HIV atau alasan lain memiliki kesempatan lebih tinggi terkena kanker dubur karena HPV. Pria dengan HIV cenderung memiliki kutil kelamin lebih parah dan sulit diobati.
Jika seorang pria ada kutil kelamin, dokter akan memeriksa lebih jauh, termasuk pemeriksaan hapus anus. Sakit tenggorokan terus menerus, batuk yang konstan dapat mengarah ke kanker tenggorokan. Sebenarnya infeksi HPV bukan kanker, tapi infeksi dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh yang dapat menyebabkan kanker. Kanker dapat tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun setelah seseorang terinfeksi HPV karena infeksi berkembang sangat lambat.
Beberapa gejala kanker pada pria yang sebaiknya diketahui:
  1. Kanker dubur: Perdarahan, discharge, nyeri, gatal-gatal anus, pembengkakan di daerah dubur atau selangkangan, perubahan kebiasaan buang air besar atau bentuk tinja.
  2. Kanker penis: perubahan jaringan pada penis seperti warna, penebalan kulit atau penumpukan jaringan, luka menyakitkan atau menimbulkan rasa sakit, pertumbuhan jaringan pada penis yang dapat berdarah.
  3. Kanker belakang tenggorokan: sakit tenggorokan atau sakit telinga konstan, batuk persisten, kesulitan bernafas atau menelan, kehilangan berat badan, perubahan suara atau suara serak, benjolan atau pertumbuhan jaringan di leher.
Tidak ada pengobatan untuk HPV, ada tiga vaksin untuk mencegah HPV yang mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang paling terkait dengan kanker. Salah satu vaksin juga mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11, yang paling terkait dengan kutil kelamin. Vaksin sebaiknya dimulai ketika usia 11-12 tahun. Selai itu, vaksin juga berlaku bagi pria minimal usia 21 tahun, pria sampai 26 tahun yang homoseks, pria dengan HIV atau kekebalan lemah sampai umur 26 tahun. Jika pria mengalami kutil kelamin, maka dia dilarang berhubungan seks sampai kutil sembuh. Untuk menghindari penyebaran lebih lanjut kepada pasangan, dianjurkan menggunakan kondom.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...