Pages

Search This Blog

Tuesday, January 28, 2014

Mengenal sindrom SAD (Seasonal Affective Disorder)

Mungkin belum banyak orang kenal dengan sindrom satu ini: SAD (Seasonal Affective Disorder), atau yang dikenal dengan sindrom gangguan musiman. Waktu terjadinya selalu sama dari waktu ke waktu, misalnya mulai dari musim gugur dan berakhir musim dingin, menguras energi dan juga mood/suasana hati. Penyakit ini juga bisa menjadi depresi pada waktu musim semi atau awal musim panas.
Karena sindrom SAD ini berdasarkan musim tertentu, maka gejalanya juga berbeda. Misalnya pada sindrom SAD musim dingin gejalanya adalah:
  1. Merasa sedih, menggerutu, moody atau cemas
  2. Kehilangan minat aktivitas biasanya
  3. rakus makanan karbo misalnya pasta dan roti
  4. Berat badan bertambah cepat
  5. Banyak tidur dan mengantuk terus disiang hari
  6. Terlalu merasa putus asa
  7. Kehabisan energi
  8. Sulit konsentrasi
  9. berat tangan dan kaki beraktivitas
Gejala akan terus berlanjut setiap tahunnya. Bagi rata rata yang terkena gejala dimulai antara september atau oktober dan berakhir pada april atau mei.
Ada juga gejala SAD musim semi, ini dia:
  1. Cemas
  2. Susah tidur (insomnia)
  3. Mudah tersinggung
  4. Mudah bergejolak
  5. Turun berat badan
  6. Selera makan menurun
  7. Peningkatan hasrat sex
Penyebab khusus dari sindrom ini belum bisa dijelaskan. Beberapa teori menyatakan karena genetik mental atau yang terakhir karena perubahan kimia yang perperan penting pada tubuh. Faktor yang bisa berpengaruh yaitu:
  1. Jam biologis (ritme sikardian). Bekurangnya sinar matahari di musim dingin atau gugur dapat mempengaruhi jam bilogis internal sehingga mempengaruhi jam bangun dan tidur. Perubahan jam bilogis ini akan mempengaruhi stress atau depresi.
  2. Tingkatan serotonin. Menurunnya serotonin, neuro transmitter yang mempengaruhi mood/suasana hati dapat berpengaruh. Pengurangan sinar matahari juga berpengaruh pada tingkat serotonin.
  3. Tingkat melatonin. Perubahan musim dapat menganggu keseimbangan hormon melatonin yang berperan dalam pola tidur dan mood.
Sindrom ini sangat mirip dengan depresi karena gejalanya mirip. Biasanya dokter akan menganalisis ketika sudah sampai 2 tahun dengan waktu yang sama. Pada dasarnya sih, jadi manusia, wajar wajar aja kalau misalnya stress, tapi kalau terlalu lama dan berulang, wajib diwaspadai.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...