Mungkin
belum banyak orang kenal dengan sindrom satu ini: SAD (Seasonal
Affective Disorder), atau yang dikenal dengan sindrom gangguan
musiman. Waktu terjadinya selalu sama dari waktu ke waktu, misalnya
mulai dari musim gugur dan berakhir musim dingin, menguras energi dan
juga mood/suasana hati. Penyakit ini juga bisa menjadi depresi pada
waktu musim semi atau awal musim panas.
Karena
sindrom SAD ini berdasarkan musim tertentu, maka gejalanya juga
berbeda. Misalnya pada sindrom SAD musim dingin gejalanya adalah:
- Merasa sedih, menggerutu, moody atau cemas
- Kehilangan minat aktivitas biasanya
- rakus makanan karbo misalnya pasta dan roti
- Berat badan bertambah cepat
- Banyak tidur dan mengantuk terus disiang hari
- Terlalu merasa putus asa
- Kehabisan energi
- Sulit konsentrasi
- berat tangan dan kaki beraktivitas
Gejala
akan terus berlanjut setiap tahunnya. Bagi rata rata yang terkena
gejala dimulai antara september atau oktober dan berakhir pada april
atau mei.
Ada
juga gejala SAD musim semi, ini dia:
- Cemas
- Susah tidur (insomnia)
- Mudah tersinggung
- Mudah bergejolak
- Turun berat badan
- Selera makan menurun
- Peningkatan hasrat sex
Penyebab
khusus dari sindrom ini belum bisa dijelaskan. Beberapa teori
menyatakan karena genetik mental atau yang terakhir karena perubahan
kimia yang perperan penting pada tubuh. Faktor yang bisa berpengaruh
yaitu:
- Jam biologis (ritme sikardian). Bekurangnya sinar matahari di musim dingin atau gugur dapat mempengaruhi jam bilogis internal sehingga mempengaruhi jam bangun dan tidur. Perubahan jam bilogis ini akan mempengaruhi stress atau depresi.
- Tingkatan serotonin. Menurunnya serotonin, neuro transmitter yang mempengaruhi mood/suasana hati dapat berpengaruh. Pengurangan sinar matahari juga berpengaruh pada tingkat serotonin.
- Tingkat melatonin. Perubahan musim dapat menganggu keseimbangan hormon melatonin yang berperan dalam pola tidur dan mood.
Sindrom
ini sangat mirip dengan depresi karena gejalanya mirip. Biasanya
dokter akan menganalisis ketika sudah sampai 2 tahun dengan waktu
yang sama. Pada dasarnya sih, jadi manusia, wajar wajar aja kalau
misalnya stress, tapi kalau terlalu lama dan berulang, wajib
diwaspadai.