Semakin banyak saja jumlah penderita al zheimer di dunia.
Berdasarkan sebuah survey kesehatan yang dilansir dari life
expentancy bahwa Indonesia termasuk peringkat ke 78 dari 192 negara
dan dengan rataan 6,8 per 100.000 orang (tahun 2013). The
World Alzheimer Report 2013 dalam laporannya di ‘Journey of Caring:
An analysis of long-term care for dementia’, menjelaskan Secara
global, 13% dari orang berusia 60 atau lebih membutuhkan perawatan
jangka panjang. Antara 2010 dan 2050, jumlah orang tua dengan
kebutuhan perawatan hampir tiga kali lipat akan 101-277 juta.
Perawatan jangka panjang terutama tentang perawatan untuk orang
dengan demensia, sekitar setengah dari semua orang tua yang
membutuhkan perawatan pribadi memiliki demensia, dan 80% orang tua di
panti jompo yang hidup dengan demensia. Biaya perawatan demensia di
seluruh dunia saat ini lebih dari US $ 600 miliar, atau sekitar 1%
dari GDP global.
Penelitian dari the faculty of Icahn School of Medicine di Mount Sinai bekerja sama dengan Veterans Administration Medical Center menunjukkan bahwa alpha tocepherol, yang Vitamin E larut dalam lemak dan antioksidan, dapat memperlambat penurunan fungsional (masalah dengan kegiatan sehari-hari seperti belanja, menyiapkan makanan, perencanaan, dan bepergian) pada pasien dengan Alzheimer yang ringan sampai sedang dan menurunkan beban para pengasuh/perawat mereka. Tidak ada manfaat tambahan untuk memori dan pengujian kognitif dengan vitamin.
Penelitian dari the faculty of Icahn School of Medicine di Mount Sinai bekerja sama dengan Veterans Administration Medical Center menunjukkan bahwa alpha tocepherol, yang Vitamin E larut dalam lemak dan antioksidan, dapat memperlambat penurunan fungsional (masalah dengan kegiatan sehari-hari seperti belanja, menyiapkan makanan, perencanaan, dan bepergian) pada pasien dengan Alzheimer yang ringan sampai sedang dan menurunkan beban para pengasuh/perawat mereka. Tidak ada manfaat tambahan untuk memori dan pengujian kognitif dengan vitamin.
Studi
ini dipublikasikan tepat pada 1 januari 2014 di Journal of the
American Medical Association.
Menurut Mary Sano, PhD profesor departemen
psikiatri Icahn School of Medicine at Mount Sinai mengatakan bahwa
Vitamin E menunda kecepatan penurunan fungsi sebesar 19%/tahun atau
sekitar bermanfaat 6,2 bulan dibandingkan dengan plasebo. Temuan ini
sangat berharga karena vitamin E mudah untuk membeli di toko obat
lokal dan juga murah. Para peneliti percaya bahwa uji klinis dapat
direkomendasikan sebagai strategi pengobatan, berdasarkan uji coba
terkontrol secara acak double-blind. Sementara obat obatan yang
biasanya ditawarkan berupa inhibitor cholinesterase [galantamine,
donepezil, rivastigmine].
The
Veteran's Administration bekerja sama dengan percobaan vitamin E
denngan percobaan acak memberikan penderita al zheimer sekitar 2,000
IU/hari, lalu 20 mg/hari memantine, kombinasi dan plasebo dengan
skor inventaris ppada Alzheimer's Disease Cooperative
Study/Activities of Daily Living (ADCS-ADL). Hasil sekunder yang
diukur berupa kognitif, neuropsikiatri, fungsional, dan pemakaian
perawat. Sekelompok 613 pasien dengan penyakit Alzheimer ringan
sampai sedang berada dalam studi, yang dipublikasikan pada bulan
Agustus 2007 dan selesai pada bulan September 2012 di 14 Veterans
Affairs Medical Center. Dr Sano sebelumnya memimpin studi tentang
vitamin E pada pasien dengan penyakit Alzheimer cukup parah. Dia
menemukan bahwa vitamin memperlambat perkembangan penyakit pada
kelompok pasien ini juga.