Dunia anak,
semakin seiring waktu, semakin kompleks. Anak semakin disodorkan dengan permainan yang sifatnya bisa melalaikan
waktu. Begitu juga mungkin dengan kebiasaan membaca. Anak Anda sulit sekali
membaca?? Atau bahkan termasuk malas membaca, sehingga ketika mengerjakan PR
nya cukup mengalami kesulitan dan lebih sibuk dengan tontonan film, video game
atau play station nya?
Anak bisa
mengalami readingmakesmewanttocryitis
disease, sebuah perilaku keengganan untuk membaca karena terlalu banyak
kegiatan lain sebagai pengalihannya.
Seorang ahli anak, Angie Workman memberikan 5 tips supaya anak menjadi
orang yang gemar membaca.
- Buat sesingkat mungkin. Buku tebal penyakit bagi anak, dapat membunuh pikiran dan
perasaannya. Sepertinya memang tidak akan ada anak kecil yang sanggup
diberikan tugas membaca oleh gurunya sampai 300 halaman, atau bahkan
lebih. Hal itu akan menyiksanya. Buku yang kecil, dengan jumlah halaman
yang tidak sampai 100 (bahkan tidak sampai 50 lembar) akan membuatnya
gemar membaca di tahap awal sekolahnya. Berikan pengertian pelan-pelan dan
buatlah kesimpulan membaca dengan anak Anda.
- Biarkan mereka membaca genre yang disukai. Anda tidak dapat memaksa anak membaca karya
sastra klasik, hal itu akan menyiksanya. Biarkan genre membacanya
berkembang sesuai imajinasinya. Anak bukanlah mesin untuk selalu jadi
jenius dengan segudang tambahan kosakata. Dia juga mempunyai keinginan
untuk membaca sesuai seleranya. Jika memang suka dengan cerita humor,
biarkan saja. Begitu minat membacanya sudah berkembang, barulah digiring
untuk bacaan yang lebih maju.
- Membaca bersama. Cara ini ampuh supaya anak tidak menjudge Anda ketika
memerintahkannya untuk membaca, tetapi Anda tidak melakukannya. Anak lebih
melihat contoh daripada menurut perintah. Jika ingin anak Anda menjadi
orang dengan hobi membaca, Anda pun bisa mendorongnya dengan membaca
bersama.
- Tidak menghukum anak dengan membaca. Buku merupakan sebuah penghargaan. Ketika
Anda menghukum anak karena sebuah kesalahan lalu hal itu berupa bacaan,
maka dalam otak anak, ketika Anda memintanya untuk membacanya walau sedang
tidak marah, mereka menganggapnya sebagai sebuah hukuman, sehingga menjadi
malas membaca.
- Membaca, lalu menonton. Jaman sekarang, banyak sekali cerita film yang awal mula diangkat
dari sebuah novel. Misalnya anak Anda tertarik dengan sebuah film, jika
memang ada bukunya, usahakan mencari dulu buku itu, kemudian bacalah
bersama-sama. Biarkan anak berkembang imajinasinya dengan melalui buku.
Nantinya, dia akan menyimpulkan, lebih bagus mana dari hasil cerita,
dengan membaca terlebih dahulu, atau menonton. Dalam banyak kasus, hal ini
dapat diterapkan.
familyshare