Pages

Search This Blog

Wednesday, March 11, 2015

Kenapa Perempuan Hidup Lebih Lama Dari Lelaki?

Harapan hidup di AS adalah di semakin tinggi tiap saat, menurut sebuah laporan yang dirilis beberapa waktu oleh the Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Dan sementara berita bahwa kita hidup rata-rata sampai usia lanjut sekitar 78 tahun 9 ½ bulan tidak terlalu mengejutkan, ada satu stat yaitu: Seorang bayi perempuan yang lahir pada tahun 2012 dapat memiliki harapan hidup sampai sekitar 81,2 tahun -hampir 5 tahun lebih lama dari bayi laki-laki lahir pada tahun yang sama, yang kemungkinan hidup sampai usia 76,4 tahun.
Menurut Marianne Legato, MD profesor kedokteran klinis Emerita di Columbia University College of Physicians and Surgeons dan pendiri dan direktur the Foundation for Gender-Specific Medicine, mengatakan kalau laki-laki secara biologis dan sosiologis mengalami kerugian mulai dari mereka dikandung sampai mereka mati. Berikut ini alasannya:
Pertama. Perempuan lebih kuat dalam rahim. Jumlah anak lelaki dalam rahim sekitar 2,5 kali lebih banyak dari perempuan, tetapi, lebih banyak gugur saat pre-natal karena infeksi atau masalah rahim, sehingga saat mendekati kelahiran, rasio nya menjadi 1:1. Bayi lelaki juga lebih lambat berkembang saat pre-natal dibanding perempuan dan lebih mungkin untuk cepat meninggal jika terlahir prematur, karena kerusakan paru-paru dan otak.
Kedua. Perempuan cenderung lebih berani. Menurut CDC, cedera yang tidak disengaja merupakan penyebab utama ketiga kematian pada Lelaki tapi bagi perempuan itu keenam. Kata Dr. Legato, lobus frontal otak yang berhubungan dengan tanggung jawab dan perhitungan risiko berkembang lebih lambat pada laki-laki daripada perempuan. Hasilnya: Lelaki sering mengambil lebih banyak risiko (yang mungkin sudah menyadari jika sewaktu masih kecil sering memuutar setang sepeda). Hampir pasti, Lelaki akan mengambil risiko dua kali pada usia yang sama, sedang pada perempuan, tidak.
Ketiga. Perempuan menyerah pada penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan pembunuh utama baik lelaki maupun perempuan, namun lelaki lebih mungkin untuk terkena dan meninggal sedini mungkin di usia 30-an dan 40-an. Perempuan, di sisi lain, biasanya mengembangkan penyakit jantung 10 tahun kemudian dibandingkan laki-laki. Mereka terlindugi dari penyakit jantung sampai menopause, karena tubuh mereka kekurangan estrogen, yang membantu menjaga arteri jadi kuat dan fleksibel.
Keempat. Perempuan memiliki jaringan sosial yang kuat. Teman adalah obat yang baik. Menurut sebuah studi 2010 di Brigham Young University, orang dengan hubungan sosial yang kuat memiliki kesempatan 50% lebih rendah meninggal dibandingkan tanpa atau sedikit ikatan sosial. Kebanyakan lelaki cenderung untuk menahan stres dan kekhawatiran, sementara perempuan cenderung untuk berbicara dengan orang lain. Satu pengecualian: laki-laki menikah, yang juga menjelaskan mengapa begitu banyak studi menunjukkan bahwa mereka cenderung lebih sehat dan hidup lebih lama.

Kelima. Perempuan lebih memperhatikan kesehatan mereka. Menurut the Agency for Healthcare Research and Quality, lelaki 24% lebih sedikit yang mengunjungi dokter daripada perempuan dalam satu tahun terakhir dan 22% lebih mungkin untuk malas pada pengujian kolesterol. Pada tahun 2012, menurut Kaiser Family Foundation bahkan lebih dari seperempat (28%) laki-laki tidak memiliki dokter keluarga dan sekitar satu dari lima tidak memiliki asuransi kesehatan. Hal ini mungkin saja terjadi akibat apa yang disebut John Wayne syndrome. Kata dr Legato, lelaki sering menyangkal penyakit, mereka mencoba meminimalkan perasaan gejala karena mereka tidak ingin pergi ke dokter dan mencari tahu ada sesuatu yang salah telah terjadi.

news.health

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...