Setiap kehamilan para
ibu berbeda kondisi kesehatannya. Salahsatu resiko kesehatan yang umum melanda
ibu hamil (bumil) adalah anemia, yaitu sebuah kondisi tidak sehatnya seld arah
merah membawa oksigen ke jaringan tubuh bayi/janin. Hal ini dapat membahayakan
kondisi bayi. Banyak konsumsi zat besi tanpa arahan ahli kesehatan juga bukan
hal baik. Tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah bumil menderita anemia
atau tidak.
Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan berat badan
bayi lahir rendah, kelahiran prematur,
dan kematian perinatal, atau bahkan peningkatan risiko kematian bagi ibu dan
bayi.
Dalam dunia medis, ada lebih dari
400 jenis anemia dengan berbagai penyebab. Selama kehamilan, tubuh bekerja lebih
keras untuk memberikan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan bayi. Volume darah meningkat 30 sampai 50 persen.
Peningkatan darah ini berarti bahwa tubuh membutuhkan
lebih banyak asam folat dan zat besi.
Anemia ringan adalah umum bagi banyak wanita selama kehamilan. Tapi itu
bisa menjadi masalah serius yang memerlukan pengobatan. Ketika tubuh Anda
kekurangan sel darah merah yang cukup untuk bergerak oksigen ke seluruh tubuh
Anda, itu memiliki dampak pada organ dan fungsi tubuh.
Bagaimana cara
mencegahnya?
- Vitamin
pre-natal. Minum vitamin yang mengandung asam folat dan zat besi saat masa
kehamilan.
- Suplementasi
zat besi. Dapat diminum selama pre natal yang dibutuhkan sekitar
27mg/hari. Makanan atau suplemen terlalu tinggi kalsium, minuman berkafein
misalnya kopi atau teh, produk susu dan kuning telur yang dapat mengurangipenyerapan
zat besi. Begitu juga dengan antasida. Pastikan untuk mengambil besi dua jam sebelum atau
empat jam setelah minum antasid.
- Nutrisi
yang tepat. Makanlah sumber zat besi misalnya daging unggas, ikan, daging
merah rendah lemak jenuh, polong-;polongan, biji-bijian, sayuran hijau
gelap, telur, sereal fortifikasi. sumber hewan dari besi yang paling mudah diserap. Jika zat
besi berasal dari
sumber tanaman, lengkapi mereka dengan makanan yang tinggi
vitamin C, seperti jus tomat atau jeruk yang akan membantu penyerapan.
Dalam kasus terburuk, dimana
suplemen zat besi umumnya tidak dapat membantu, maka suplementasi intravena besi atau transfusi darah perlu dilakukan.
Kenapa bumil bisa
mengalami anemia?
Hal ini terjadi
misalnya kehamilan berjarak sangat dekat sekarang dan sebelumnya, tidak cukup
konsumsi zat besi, muntah terus menerus selama ngidam/morning sickness,
mengalami menstruasi berlebihan sebelum masa kehamilan.
Pada kasus ringan,
anemia seperti tidak memiliki gejala. Namun pada kasus berat, gejala yang bisa
diketahui adalah lelah dan lemah berlebihan, puicat, sesak nafas, jantung
berdebar kencang, nyeri dada, pusing, tangan kaki dingin dan pica (keinginan
makan yang jorok, misalnya tanah, kotoran, tepung jagung dsbnya).
Selama kehamilan,
rajin-rajinlah memeriksakan darah agar tidak terjadi anemia dan jangan lupa
pergi ke dokter untuk pemeriksaan kehamilan.