Pages

Search This Blog

Wednesday, May 31, 2017

Folat dan asam folat..dimana bedanya??

Kata asam folat, mungkin terdengar tidak aneh bagi telinga. Banyak makanan berlabel atau mengandung vitamin ini, yang  sangat penting untuk ibu hamil dan menyusui. Namun ternyata tidak banyak orang tahu bedanya antara asam folat dan folat itu sendiri.

Asam folat sebenarnya adalah bentuk senyawa oksidasi sintetik dari folat, vitamin B yang larut dalam air. Jenisnya banyak ditemukan dalam sayuran berdaun hijau gelap, polong-polongan, hati sapi dan makanan utuh lainnya. Asam folat adalah pengganti folat dan termasuk murah harganya, sifatnya stabil, banyak dipakai sebagai suplementasi dan makanan olahan. Dalam banyak riset, keduanya bekerja berbeda di dalam tubuh manusia.
Hampir setiap sel dalam tubuh membutuhkan folat untuk bekerja optimal. Folat membantu mengubah makanan menjadi bahan bakar, menghasilkan energi. Selain juga membantu dalam produksi DNA dan RNA, zat sangat penting selama masa kanak-kanak, remaja, kehamilan, ketika seseorang mengalami pertumbuhan yang cepat.
Folat bekerja sama dengan vitamin B12 dalam  membuat sel darah merah dan memperlancar penyerapan zat besi dalam tubuh. Selain itu juga dengan vitamin  B6 dan nutrisi lainnya untuk mengendalikan homosistein, asam amino yang berhubungan dengan inflamasi tinggi yang dikaitkan dengan penyakit jantung. Folat juga  mendukung kesehatan otak, membantu menenangkan sistem saraf yang gelisah, memperkuat adrenal untuk mengatasi stres.
Folat juga sangat penting untuk proses biokimia yang disebut metilasi, sistem tubuh yang harus terjadi terus menerus secara konstan agar tubuh stabil. Proses ini terjadi lebih dari satu miliar kali per detik, mengangkut gugus atom (kelompok metil) dari satu molekul ke molekul lainnya untuk membantu memperbaharui dan memperbaiki dirinya sendiri.
Menurut Russell Jaffe, MD, PhD seorang ahli dari  Health Studies Collegium, Washington D.C, folat menjadi bagian penting dalam kesehatan global. Komponen sel tubuh manusia selalu aus dan berganti, metilasi menjadi satu sistem mengganti yang rusak dengan yang baru, baik pada tulang, sendiri, sel, jaringan dan organ.
Banyak orang yang tidak cukup makan utuh sumber folat untuk menguatkan proses metilasi. Bahkan secara genetik, ada sebanyak 45% orang mengalami MTHFR, kondisi genetik yang sulit mencerna folat dalam tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Tingkat folat rendah kronis berhubungan dengan resiko serangan jantung dan stroke.
Tahun 1998 FDA mewajibkan semua makanan difortifikasi dengan asam folat misalnya pada roti, sereal, tepung, pasta, beras dan produk gandum lainnya. Tujuan utama jelas  untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf (NTD)  pada bayi, cacat otak saat lahir, cacat  tulang belakang atau sumsum tulang belakang yang mencakup spina bifida dan anencephaly. Sebab kasus kekurangan folat kronis sering terjadi pada ibu hamil yang tidak terencana atau memang tidak cukup mendapatkan folat. Menurut the Institute of Medicine of the U.S. National Academy of Sciences, kebutuhan folat seorang ibu hamil sekitar 600mikro gram/hari dan dengan memperkaya asam folat sintetis dalam makanan, setidaknya seorang ibu hamil akan mendapatkan 100mikrogram selain dari makanannya yang utuh.

Tubuh menyerap asam folat sintetis lebih cepat daripada mengolah folat dari  makanan atau bentuk suplemen folat aktif. Namun, folat sintetis perlu bekerja lebih keras pada langkah enzimatik untuk berubah menjadi bentuk aktif dan bermanfaat yang membantu metilasi. Pada orang dengan MTHFR bahkan asam folat sintetik dapat menjadi masalah yang bisa menyebabkan defisiensi vitamin B12, depresi, demensia dan kerusakan kognitif. Penelitian yang dilakukan tahun 2016 di publikasikan di BMJ dari peneliti Tufts University dan University of Oslo malah merekomendasikan asam folat dari makanan atau suplemen berbasis makanan.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...