Kata asam folat,
mungkin terdengar tidak aneh bagi telinga. Banyak makanan berlabel atau
mengandung vitamin ini, yang sangat
penting untuk ibu hamil dan menyusui. Namun ternyata tidak banyak orang tahu
bedanya antara asam folat dan folat itu sendiri.
Asam folat sebenarnya
adalah bentuk senyawa oksidasi sintetik dari folat, vitamin B yang larut dalam
air. Jenisnya banyak ditemukan dalam sayuran berdaun hijau gelap,
polong-polongan, hati sapi dan makanan utuh lainnya. Asam folat adalah
pengganti folat dan termasuk murah harganya, sifatnya stabil, banyak dipakai
sebagai suplementasi dan makanan olahan. Dalam banyak riset, keduanya bekerja
berbeda di dalam tubuh manusia.
Hampir setiap sel dalam
tubuh membutuhkan folat untuk bekerja optimal. Folat membantu mengubah makanan
menjadi bahan bakar, menghasilkan energi. Selain juga membantu dalam produksi
DNA dan RNA, zat sangat penting selama masa kanak-kanak, remaja, kehamilan,
ketika seseorang mengalami pertumbuhan yang cepat.
Folat bekerja sama
dengan vitamin B12 dalam membuat sel
darah merah dan memperlancar penyerapan zat besi dalam tubuh. Selain itu juga
dengan vitamin B6 dan nutrisi lainnya
untuk mengendalikan homosistein, asam amino yang berhubungan dengan inflamasi
tinggi yang dikaitkan dengan penyakit jantung. Folat juga mendukung kesehatan otak, membantu
menenangkan sistem saraf yang gelisah, memperkuat adrenal untuk mengatasi
stres.
Folat juga sangat
penting untuk proses biokimia yang disebut metilasi, sistem tubuh yang harus
terjadi terus menerus secara konstan agar tubuh stabil. Proses ini terjadi
lebih dari satu miliar kali per detik, mengangkut gugus atom (kelompok metil)
dari satu molekul ke molekul lainnya untuk membantu memperbaharui dan
memperbaiki dirinya sendiri.
Menurut Russell Jaffe,
MD, PhD seorang ahli dari Health Studies
Collegium, Washington D.C, folat menjadi bagian penting dalam kesehatan global.
Komponen sel tubuh manusia selalu aus dan berganti, metilasi menjadi satu
sistem mengganti yang rusak dengan yang baru, baik pada tulang, sendiri, sel,
jaringan dan organ.
Banyak orang yang tidak
cukup makan utuh sumber folat untuk menguatkan proses metilasi. Bahkan secara
genetik, ada sebanyak 45% orang mengalami MTHFR, kondisi genetik yang sulit
mencerna folat dalam tubuh dari makanan yang dikonsumsi. Tingkat folat rendah
kronis berhubungan dengan resiko serangan jantung dan stroke.
Tahun 1998 FDA
mewajibkan semua makanan difortifikasi dengan asam folat misalnya pada roti,
sereal, tepung, pasta, beras dan produk gandum lainnya. Tujuan utama jelas untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf
(NTD) pada bayi, cacat otak saat lahir,
cacat tulang belakang atau sumsum tulang
belakang yang mencakup spina bifida dan anencephaly. Sebab kasus kekurangan
folat kronis sering terjadi pada ibu hamil yang tidak terencana atau memang
tidak cukup mendapatkan folat. Menurut the Institute of Medicine of the U.S.
National Academy of Sciences, kebutuhan folat seorang ibu hamil sekitar
600mikro gram/hari dan dengan memperkaya asam folat sintetis dalam makanan,
setidaknya seorang ibu hamil akan mendapatkan 100mikrogram selain dari
makanannya yang utuh.
Tubuh menyerap asam
folat sintetis lebih cepat daripada mengolah folat dari makanan atau bentuk suplemen folat aktif. Namun,
folat sintetis perlu bekerja lebih keras pada langkah enzimatik untuk berubah menjadi
bentuk aktif dan bermanfaat yang membantu metilasi. Pada orang dengan MTHFR
bahkan asam folat sintetik dapat menjadi masalah yang bisa menyebabkan
defisiensi vitamin B12, depresi, demensia dan kerusakan kognitif. Penelitian
yang dilakukan tahun 2016 di publikasikan di BMJ dari peneliti Tufts University
dan University of Oslo malah merekomendasikan asam folat dari makanan atau
suplemen berbasis makanan.