Pages

Search This Blog

Sunday, November 1, 2015

Bahaya Kurang Tidur

Kebiasaan orang kurang tidur pagi biasanya suka menguap, mata berkunang-kunang. Itu hal biasa. Ternyata, ada yang lebih membahayakan lagi ketika setiap hari, kita kurang tidur. Untuk berapa lama orang sebaiknya tidur, sebenarnya tidak ada waktu yang pasti, karena setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda. Menurut Dr. Steven Feinsilver dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, mengatakan jika kurang tidur  sudah menyebabkan masalah emosi, kurang waspada dan teliti, maka sudah diaggap berbahaya.

Menurut David Dinges dari University of Pennsylvania, seseorang yang kurang tidur dapat mengalami masalah fisik dan psikologi.
Empat hal efek samping kurang tidur:
  1. Emosi kacau. Masalah bisa datang dari skala kecil sampai besar, karena otak tidak bekerja dengan baik ketika seseorang kurang tidur. Bahkan tingkat rendah kurang tidur memiliki dampak pada fungsi kognitif dan emosional. Dinges menjelaskan bahwa beberapa dampak emosional pertama kurang tidur melibatkan emosi positif. Ketika orang kurang tidur, mereka tidak menunjukkan emosi positif di wajah mereka, pun jika mereka menunjukkan bahwa mereka bahagia, wajahnya biasa saja/datar. Dan mereka tidak akan mengenali orang lain bahagia. Orang kurang tidur melihat wajah positif seseorang dapat terbaca netral atau sering diartikan sebagai tampilan negatif. Otak kurang tidur dapat tidak mampu mendeteksi emosi positif dibanding otak cukup istirahat dan orang-orang yang kurang tidur juga tidak mentolerir kekecewaan dengan sangat baik.
  2. Mengalami fenomena Microsleepness. Fenomena ini sering dialami pada hari berikutnya. Mata mereka bisa terbuka atau terpejam singkat selama 30 detik namun sebenarnya mata atau otak tidak memproses informasi. Studi menunjukkan bahwa selama microsleeps, otak masuk ke dalam keadaan tidur cepat dan tak terkendali. Orang bisa memaksa diri terjaga, tetapi akan segera jatuh ke tahapan microsleep lainnya. Kondisi ini sangat berbahaya ketika berkendara.
  3. Meracau. Beberapa orang merasa ngaco setelah beberapa malam kurang tidur. Pada tahapan yang parah, dapat mengalami delirium, sebuah kebingungan yang nyata. Hal ini bisa berlaku juga dalam ruangan ICU dimana pasien yang mengalami lampu terang dan suara bising di malam hari mengalami ICU delirium yang dapat mengarah pada perilaku aneh. Jadi, sebaiknya tidak membawa pasien sulit tidur atau insomnia ke perawatan rumah sakit.
  4. Halusinasi. Melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang biasa adalah efek samping dari kurang tidur yang kronis, tapi apakah hal dapat menyebabkan halusinasi berkepanjangan mungkin masih diperdebatkan. Ketika orang kurang tidur bertugas atau bekerja, di matanya terdapat flickers (bayangan) ditepi mata, sehingga otak merefleksikan berbeda.
Ada sebuah studi menarik pada tikus laboratorium yang kekurangan tidur menyebabkan kematian. Ada sebuah kasus di tahun 2012, seorang kurang tidur selama 11 hari meninggal, walau mungkin bisa saja karena tambahan faktor lain. Jadi, supaya efek kurang tidur berkurang, cobalah untuk cukup tidur dihari yang sama.

 livescience

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...