Astaxanthin adalah karotenoid,
bahan kimia yang ditemukan secara alami pada tumbuhan dan hewan tertentu. Suatu
jenis ganggang membuat astaxanthin. Ganggang ini digunakan sebagai sumber untuk
astaxanthin dalam suplemen. Beberapa jenis makanan laut juga mengandung astaxanthin.
Astaxanthin memberi salmon dan lobster warna
kemerahan dan bulu flamingo warna merah
muda.
Astaxanthin adalah antioksidan, berarti membantu mengurangi proses alami dalam tubuh
yang disebut oksidasi. Proses ini mungkin memainkan peran dalam banyak penyakit
dan perubahan seperti penuaan, kanker, penyakit jantung, penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula,
penyakit Alzheimer, parkinson. Astaxanthin juga dapat mengurangi peradangan. Hal ini
mungkin berguna sebagai pengobatan untuk masalah yang melibatkan peradangan,
seperti
radang sendi, Carpal tunnel
syndrome.
Penelitian laboratorium telah menemukan bahwa ekstrak dari ganggang yang
membuat astaxanthin memperlambat pertumbuhan payudara dan kanker sel kulit.
Astaxanthin dapat membantu jantung dalam beberapa cara,
termasuk mencegah penumpukan plak di arteri di jantung.
Juga dapat
membantu melindungi otot jantung dari kerusakan karena kekurangan oksigen
yang dapat terjadi selama
serangan jantung. Astaxanthin dapat mengurangi pertumbuhan bakteri H. pylori, yang
menyebabkan tukak lambung. Astaxanthin juga dapat
membantu melindungi terhadap kerusakan ginjal pada penyakit diabetes, yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.
Penelitian tambahan masih terus dibutuhkan.
Untuk tujuan
suplementasi, sebagian besar studi
penelitian kecil sampai saat ini menggunakan antara 2 sampai 24 mg per hari. Namun, dosis optimal astaxanthin belum
ditetapkan untuk kondisi apapun. Kualitas dan bahan aktif dalam suplemen dapat
bervariasi. Hal ini membuat sulit untuk mengatur dosis standar.
Salah satu sumber terbesar dari astaxanthin adalah dalam
beberapa jenis ganggang laut termasuk ikan salmon, Rainbow trout, udang, lobster. Empat ons salmon sockeye mengandung sekitar 4,5 miligram
astaxanthin.
Efek
samping
Beberapa penelitian laboratorium telah menunjukkan astaxanthin dapat
menghalangi enzim yang disebut 5-alpha-reductase.
Akibatnya, hal itu bisa merubah testosteron menjadi hormon DHT dalam tubuh. Tidak jelas apa efek ini
mungkin memiliki, tapi obat-obatan resep yang mempengaruhi enzim yang sama
dapat menyebabkan efek samping, seperti libido lebih rendah,
pertumbuhan payudara pada lelaki dan disfungsi ereksi. Satu studi kecil menunjukkan astaxanthin dikombinasikan
dengan saw palmetto sebenarnya meningkat testosteron, yang dapat membantu
libido. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami efek
astaxanthin pada hormon.
Astaxanthin juga dapat
menurunkan tekanan darah dan menurunkan kadar kalsium darah. Hindari konsumsi
jika ada alergi astaxanthin.
Hindari astaxantin jika
alergi:
- Semirip karotenoid, misalnya canthaxanthin
- Sumber astaxanthin, atau yang menghasilkan astaxanthin.
- Obat yang menghambat 5-alpha-reductase seperti finasteride (Propecia, Proscar) atau dutasteride (Avodart, Jalyn)
- Atau kondisi lain: Wanita hamil atau yang berencana hamil
Astaxanthin dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh,
jadi hati-hati jika:
- Memiliki masalah autoimun
- Minum obat penekan sistem kekebalan tubuh
Juga berhati-hati menggunakan astaxanthin jika memiliki:
- Kalsium rendah
- Tekanan darah rendah
- Osteoporosis
- Masalah dengan kelenjar paratiroid
- Masalah hormon
Interaksi. Gunakan dengan hati-hati jika mengambil obat yang mempengaruhi
hormon, seperti inhibitor 5-alpha-reductase, atau jika minum
obat untuk tekanan darah tinggi.