Kontroversi
beberapa bahan kimia dalam produk keseharian masih jadi berita, terutama untuk
kosmetik serta produk perawatan harian lainnya. Ternyata, sebuah studi
menyebutkan bahwa dalam dosis rendah sekalipun, sekelompok bahan kimia dapat
dengan mudahnya menjadi penyebab kanker payudara.
Penelitian
dilakukan pada sel kanker payudara kultur di laboratorium, serta beberapa
bahan, termasuk paraben, bertindak sama dalam tubuh manusia. Dalam studi di
laboratorium sebelumnya pada hewan, beberapa bahan kimia bereaksi meniru hormon
estrogen yang dapat mengikat reseptor dalam tubuh yang dapat mengikat estrogen
secara normal. Menurut Dr. Dale Leitman dari University of California, Berkeley,
hal seperti ini dianggap memprihatinkan karena estrogen bisa saling berikatan,
menyebabkan sel berkembang biak dan pada wanita dapat menjadi penyebab kanker
payudara. Paraben merupakan sejenis pengawet kimia yang ditemukan dalam
berbagai produk harian, misalnya tabir surya, losion dan shampoo.
Pada penelitian
terdahulu, paraben dianggap lemah, namun penelitian ini malah menguatkan kalau
paraben berbahaya, karena mengikuti jalur yang sama dengan estrogen. Menurut
Leitman, bedanya di dalam kultur lab, satu senyawa adalah satu reaksi, sedangkan
di dalam tubuh bisa berbagai reaksi.
Studi diterbitkan
tanggal 27 oktober di the journal
Environmental Health Perspectives, para peneliti berfokus pada efek paraben
bila dicampur dengan satu senyawa tambahan: jenis faktor pertumbuhan disebut
heregulin yang juga telah dikaitkan dengan pertumbuhan sel kanker payudara.
Dalam percobaan,
para peneliti melihat seberapa sel-sel tumbuh ketika, baik terkena paraben dan
heregulin, dibandingkan dengan bagaimana sel tumbuh bila terkena hanya paraben.
Para ilmuwan menemukan bahwa ketika mereka menambahkan heregulin, dapat
menurunkan tingkat paraben 100 kali dan sel-sel kanker masih akan berkembang
biak lebih cepat daripada yang tidak ditambah heregulin. Dengan kata lain,
ketika heregulin ditambahkan, paraben 100 kali lebih kuat untuk mendorong
pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan sel-sel kanker payudara yang hanya
terkena paraben.
Walau hal ini
masih membutuhkan penelitian tambahan, paraben yang diuji pada lab dan juga
hewan percobaan secara tidak langsung dapat diperkirakan bahayanya. Hal ini
bahwa menguji paraben tidak bisa satu jenis saja, namun ditambah bahan kimia
lain yang mempercepat perkembangan sel kanker.
Menurut Dr.
Jiangang Chen dari the University of Tennessee Knoxville yang tidak terlibat
dalam studi ini menyarankan adanya penelitian baru yang menunjukkan bahwa
senyawa lain juga dapat berkontribusi untuk bagaimana paraben mempengaruhi
risiko kanker payudara,sehingga tingkat aman paraben, terutama dalam kosmetik
harus dievaluasi kembali.
livescience