Ada
hasil studi baru yang cukup mencengangkan: penderita diabetes
beresiko 2x lebih besar menderita kanker pankreas. Temuan ini
berdasarkan hasil dari analisis 88 temuan sebelumnya. Diabetes
dianggap sebagai faktor resiko kanker pankreas walau awalnya dulu
belum terlihat jelas apa yang menyebabkan pertama kali terjadi, walau
resiko secara keseluruhan dianggap masih rendah.
Dr.
Mehrdad Nikfarjam, dosen senior dan ahli bedah transplantasi di the
University of Melbourne, Australia menyatakan studinya menunjukkan
bahwa ada dua kali lipat peningkatan risiko keseluruhan kanker
pankreas pada pasien dengan diabetes mellitus, baik itu diabetes tipe
1 ataupun 2. dalam temuan itu juga menyatakan kalau diabetes dapat
menjadi temuan awal tanda kanker pankreas dan pasien dengan diabetes
mellitus yang dianalisis memiliki risiko tujuh kali lipat peningkatan
didiagnosa menderita kanker pankreas pada tahun pertama setelah
didiagnosa menderita diabetes. Penelitian telah menunjukkan bahwa
kanker pankreas dapat menghasilkan zat tertentu yang mempengaruhi
cara tubuh menangani insulin dan gula darah, mengakibatkan diabetes.
Pada beberapa pasien dengan kanker pankreas dan diabetes, diabetes
benar-benar meningkatkan setelah kanker ganas tersebut diangkat.
Diperkirakan bahwa perubahan kimia yang terjadi dalam tubuh dengan
diabetes tipe 2 dapat mendorong pertumbuhan sel-sel pankreas dan juga
menyebabkan kerusakan yang mengarah pada perkembangan kanker pankreas
Diabetes tipe 1 faktor resikonya lebih rendah dibanding tipe 2.
Menurut
Dr Robert Ratner kepala peneliti dari the American Diabetes
Association menyatakan kalau hasil ini benar-benar tidak terduga,
bahwa kesimpulan dari hasil penelitian ini konsisten dengan apa yang
pernah digambarkan oleh hasil raker U.S. National Institutes of
Health. Hal ini menandakan orang dengan kanker pankreas akan
mengalami diabetes dan orang dengan diabetes bisa mengalami kanker
pankreas. Penelitian ini memang masih tidak perlu dikhawatirkan,
sepanjang pasien diabetes bisa mengkontrol kadar gula darahnya.
Masalah
utama orang dengan kanker pankreas adalah seringnya didiagnosis pada
tahap yang sangat terlambat. Daya kelangsungan hidup keseluruhan
pada lima tahun kurang dari 1 persen dan banyak pasien yang
didiagnosis dengan stadium akhir tidak bertahan lebih dari empat
sampai enam bulan setelah diagnosis. Meskipun tinjauan saat studi
masa lalu menemukan dua kali lipat peningkatan risiko keseluruhan
kanker pankreas pada orang dengan diabetes, risiko yang tertinggi
tetap setelah diagnosis. Dalam tahun pertama setelah diagnosis,
risiko kanker pankreas hampir tujuh kali lebih tinggi 36%
dibandingkan orang tanpa diabetes. Dalam hal ini, kanker pankreas
bisa diuji lebih awal baik dengan CT scan, PET scan dan endoskopi.
Menurut
Dr Nikfarjam pasien dengan diabetes berusia diatas 55 tahun paling
berpotensial menjadi sasaran pemeriksaan awal. Seseorang yang menjadi
prioritas utama pemeriksaan adalah yang memiliki riwayat keluarga
dengan kanker pankreas atau riwayat pankreatitis kronis atau perokok.
Jika misalnya timbul gejala penderita diabetes kehilangan nafsu makan
dan penurunan berat badan drastis, itu bukan ciri diabetes tipe 2,
baiknya diuji lebih dalam lagi. Penelitian ini pun dipublikasikan
dalam Annals of Surgical Oncology.
health.com