Pages

Search This Blog

Tuesday, April 21, 2015

Asam Lemak Omega-3 dari Sumber Nabati juga Bermanfaat

Menurut ahli gizi Penn State, meningkatkan jumlah omega-3 dalam diet/pola makan, apakah dari ikan atau rami, berpotensi akan menurunkan risiko penyakit jantung. Sejumlah besar bukti yang mendukung manfaat kesehatan jantung karena adanya eicosapentaenoic acid dan docosahexaenoic acid (EPA dan DHA), asam lemak omega-3 yang berasal dari produk laut. Namun, apalagi ada bukti untuk menunjukkan efek positif dari asam alfa-linolenat (ALA), sebuah asam lemak nabati omega-3.

Manfaat yang dilaporkan untuk EPA dan DHA lebih kuat karena suplemen EPA dan DHA telah teruji, dan EPA dan DHA adalah satu-satunya perbedaan antara perlakuan dan kelompok kontrol," kata Jennifer Fleming, instruktur dan koordinator penelitian klinis dalam ilmu gizi. "Sebaliknya, dalam studi ALA, ada perbedaan diet di luar ALA antara perlakuan dan kelompok kontrol."

EPA dan DHA dapat ditemukan dalam makanan laut dan minyak ikan, dan sering dikonsumsi dalam bentuk suplemen makanan. ALA ditemukan dalam biji rami dan minyak, minyak nabati, beberapa kacang-kacangan dan sekarang tersedia dalam bentuk suplemen. EPA dan DHA telah tersedia untuk lebih lama lagi. Sumber lain dari ALA, EPA dan DHA yang diperkaya makanan antara lain seperti jus jeruk, telur, selai kacang, margarin dan roti. Meskipun ada banyak makanan yang diperkaya omega-3 lain di pasar, sebagian besar relatif rendah asam lemak omega-3.

Asam lemak omega-3 dianggap penting bagi kesehatan manusia, tetapi tubuh tidak dapat memproduksi karena itu mereka harus dikonsumsi untuk menjaga tingkat yang sesuai. Dalam meninjau literatur yang ada pada subjek, para peneliti telah sampai pada kesimpulan bahwa ALA kemungkinan sama efektifnya dalam mencegah penyakit kardiovaskular seperti EPA dan DHA yang telah terbukti, karena mereka melaporkan edisi terbaru Advances in Nutrition.

"Pemahaman kami tentang manfaat penyakit kardiovaskular ALA telah maju tajam selama dekade terakhir," kata Penny Kris-Etherton, seorang profesor gizi. "Berdasarkan bukti saat ini, ALA menurunkan risiko CVD." Fleming dan Kris-Etherton percaya bahwa rekomendasi diet harus diubah untuk meningkatkan jumlah ALA yang dikonsumsi, tetapi perhatikan bahwa percobaan terkontrol acak klinis perlu dilakukan untuk menentukan jumlah yang disarankan.


"Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika," kata Fleming. "Belajar apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung adalah penting dan relevan untuk semua orang”.

sciencedaily

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...