Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga jika dalam pengasuhan keseharian. Anak anak melihat kegiatan rutin orangtua dan mungkin bisa mencontohnya. Reaksi tersebut bisa positif atau negatif. Untuk itu, sebaiknya orangtua tanggap. Tidak ada salahnya memperhatikan 7 langkah ini sebagai pertimbangan bagi kita:
1. Menjadi contoh hidup. Orang tua dapat berteriak pada anak-anak mereka sepanjang hari tentang bagaimana menghormati orang lain atau tentang gak bolehnya mengeluarkan kata-kata kutukan, tetapi pada akhirnya mereka akan mengikuti apa yang mereka lihat. Dari usia yang sangat dini anak-anak mengamati orangtua mereka dan bagaimana kita bertindak. Tindakan Ibu akan berdampak pada anak, walau masih bayi. Hal yang sama berlaku untuk ayah. Jika ayah kehilangan emosinya atau ibu suka mudah bersikap kasar, maka anak akan mengikuti jejaknya. Secara verbal mengajarkan anak sesuatu bisa efektif, tetapi menunjukkan mereka akan memiliki hasil yang jauh lebih signifikan.
2. Biarkan sekali kali anak berbuat salah. Ini mungkin adalah hal yang paling menantang yang dapat dilakukan orang tua. Alih-alih membiarkan anak mencoba sendiri, malah kita melarang mereka memanjat. Pada orang tua naluri mencoba untuk menjaga anak-anak mereka dari terluka atau kecewa, dan dalam banyak kasus memang tetap diperlukan. K adang-kadang anak-anak perlu belajar apa sebab dan akibat pada istilah mereka sendiri . Terkadang mereka perlu merasa kecewa untuk tumbuh. Ketika mereka membuat kesalahan, pelajaran akan jauh lebih mendalam dan berharga.
3. Biarkan mereka bosan sendiri. Percaya atau tidak, tapi kebosanan dapat menjadi hal hebat. Anak-anak saat bosan dan orang tua tidak berinisiatif untuk menghibur mereka adalah ketika karakter mereka mulai terbentuk. Sekali kali perlu pergi keluar sebentar dan ide mengalir untuk mengatasi kebosanan. Rasa percaya diri akan mulai berkembang di berbagai tingkatan. Mereka akan melihat apa yang mereka sukai dan apa yang mereka tidak suka bersama dengan kegiatan di mana mereka unggul mengeksplorasi. Anak-anak memiliki banyak kreativitas menggelegak dan membantu melibatkan diri ke mereka untuk menemukan bagaimana keluar dari kebosanan.
4. Jangan terlalu mengekang. Jam 9 harus tidur, jam 8 makan malam..semua jadi ketat sekali. Jangan terlalu berkecil hati jika pengasuhan tidak sesempurna yang diharapkan. Pada akhirnya orang tua secara naluriah akan tahu apa yang terbaik bagi anak-anak mereka.
5. Menerima perubahan. Jangan pernah berfikir ketika tiba tiba kebiasaan anak berubah, lantas anak itu buruk. Bahkan, perubahan ini merupakan bagian dari tumbuh dewasa. Pertumbuhan seorang anak biasanya diukur dengan panjang dan ukuran, namun mentalitas mereka harus diperhitungkan juga.
6. Jauhi melabelkan anak. Misalnya anak punya panggilan khusus dan membeda bedakan antar anak. Setiap anak punya sisi positif dan negatif tersendiri dan tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lain
7. Jangan terlalu banyak memuji dan membujuk dengan makanan. Banyak sekali orangtua memberikan hadiah berupa makanan jika anak melakukan hal positif atau bahkan terlalu memuji. Boleh memberikan makanan atau pujian misalnya pelukan, kata kata baik..tetapi tidak terlalu berlebihan
Lifespan
1. Menjadi contoh hidup. Orang tua dapat berteriak pada anak-anak mereka sepanjang hari tentang bagaimana menghormati orang lain atau tentang gak bolehnya mengeluarkan kata-kata kutukan, tetapi pada akhirnya mereka akan mengikuti apa yang mereka lihat. Dari usia yang sangat dini anak-anak mengamati orangtua mereka dan bagaimana kita bertindak. Tindakan Ibu akan berdampak pada anak, walau masih bayi. Hal yang sama berlaku untuk ayah. Jika ayah kehilangan emosinya atau ibu suka mudah bersikap kasar, maka anak akan mengikuti jejaknya. Secara verbal mengajarkan anak sesuatu bisa efektif, tetapi menunjukkan mereka akan memiliki hasil yang jauh lebih signifikan.
2. Biarkan sekali kali anak berbuat salah. Ini mungkin adalah hal yang paling menantang yang dapat dilakukan orang tua. Alih-alih membiarkan anak mencoba sendiri, malah kita melarang mereka memanjat. Pada orang tua naluri mencoba untuk menjaga anak-anak mereka dari terluka atau kecewa, dan dalam banyak kasus memang tetap diperlukan. K adang-kadang anak-anak perlu belajar apa sebab dan akibat pada istilah mereka sendiri . Terkadang mereka perlu merasa kecewa untuk tumbuh. Ketika mereka membuat kesalahan, pelajaran akan jauh lebih mendalam dan berharga.
3. Biarkan mereka bosan sendiri. Percaya atau tidak, tapi kebosanan dapat menjadi hal hebat. Anak-anak saat bosan dan orang tua tidak berinisiatif untuk menghibur mereka adalah ketika karakter mereka mulai terbentuk. Sekali kali perlu pergi keluar sebentar dan ide mengalir untuk mengatasi kebosanan. Rasa percaya diri akan mulai berkembang di berbagai tingkatan. Mereka akan melihat apa yang mereka sukai dan apa yang mereka tidak suka bersama dengan kegiatan di mana mereka unggul mengeksplorasi. Anak-anak memiliki banyak kreativitas menggelegak dan membantu melibatkan diri ke mereka untuk menemukan bagaimana keluar dari kebosanan.
4. Jangan terlalu mengekang. Jam 9 harus tidur, jam 8 makan malam..semua jadi ketat sekali. Jangan terlalu berkecil hati jika pengasuhan tidak sesempurna yang diharapkan. Pada akhirnya orang tua secara naluriah akan tahu apa yang terbaik bagi anak-anak mereka.
5. Menerima perubahan. Jangan pernah berfikir ketika tiba tiba kebiasaan anak berubah, lantas anak itu buruk. Bahkan, perubahan ini merupakan bagian dari tumbuh dewasa. Pertumbuhan seorang anak biasanya diukur dengan panjang dan ukuran, namun mentalitas mereka harus diperhitungkan juga.
6. Jauhi melabelkan anak. Misalnya anak punya panggilan khusus dan membeda bedakan antar anak. Setiap anak punya sisi positif dan negatif tersendiri dan tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lain
7. Jangan terlalu banyak memuji dan membujuk dengan makanan. Banyak sekali orangtua memberikan hadiah berupa makanan jika anak melakukan hal positif atau bahkan terlalu memuji. Boleh memberikan makanan atau pujian misalnya pelukan, kata kata baik..tetapi tidak terlalu berlebihan
Lifespan