Pages

Search This Blog

Monday, March 3, 2014

Suka Masakan Gaya Barat memicu Mati Muda

Harian sciencedaily tanggal 15 April lalu mengutip sebuah judul “Following a Western Style Diet May Lead to Greater Risk of Premature Death” atau “ikut pola diet kebarat-baratan dapat menyebabkan mati muda. Tulisan ini tentu saja bukan tanpa alasan, seperti dikutip harian tersebut, tulisan ini hasil dari penelitian yang dipublikasikan oleh The American Journal of Medicine dalam The May Issue.
Makanan apa saja yang mencakup pola diet barat? Yaitu makanan yang mengandung garam tinggi (orang indonesia bilangnya: makanan yang gurih-gurih dan asin), makanan yang mengandung pengawet, dimasak dengan cara yang cepat (fast food) dan dengan tehnik pemanasan tinggi, makanan dan minuman yang terlalu manis, gorengan, daging merah dan olahan, biji-bijian olahan, dan produk susu berlemak jenuh tinggi.
"Dampak dari diet yang spesifik dengan penyakit yang berhubungan dengan usia telah dipelajari secara meluas, tetapi sedikit penyelidikan mengadopsi pendekatan yang holistik untuk menentukan hubungan antara pola diet dengan kesehatan secara keseluruhan di usia tua," kata pemimpin penelitian Tasnime Akbaraly, PhD, Inserm, Montpellier , Prancis. "Kami menguji, apakah diet yang terukur pada usia paruh baya dengan menggunakan pola diet dan kepatuhan terhadap Indeks Makan Alternatif Sehat (Alternative Healthy Eating Index/AHEI), terkait dengan fenotip penuaan, diidentifikasi setelah rata-rata tindak lanjut 16-tahun." AHEI merupakan indeks pola diet yang awalnya bertujuan untuk memerangi kondisi kronis utama, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Dalam penelitian dengan pola studi kohort dari the British Whitehall II ini, dengan mengikuti pola AHEI dapat pula melipatgandakan kemungkinan penelaahan kejadian resiko sindrom metabolik, sebuah sindrom yang mengarah pada penyakit jantung dan kematian.
Penelitian ini diikuti oleh 3.775 pria dan 1.575 wanita dari tahun 1985-2009 dengan usia rata-rata 51 tahun dari studi Whitehall II. Menggunakan kombinasi dari data rumah sakit, hasil dari screening dilakukan setiap lima tahun dan data registri, peneliti mengidentifikasi kematian dan penyakit kronis antara peserta.
Setelah itu, hasilnya dibagi dalam lima kategori:
  1. Penuaan ideal, didefinisikan sebagai : bebas dari kondisi kronis serta kinerja tinggi dalam tes fungsi fisik, mental, dan kognitif : 4,0 %.
  2. Kardiovaskular non fatal: 12,7%
  3. Kematian karena sakit kardiovaskular: 2,8%
  4. Kematian non kardiovaskular: 7,3%
  5. Kematian normal: 73,2%
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta dengan kepatuhan AHEI rendah meningkatkan risiko kematian kardiovaskular dan non kardiovaskuler. Mereka yang mengikuti "Diet barat" yang terdiri dari makanan gorengan dan manis, makanan olahan, dan daging merah, biji-bijian olahan, dan lemak tinggi produk susu menurunkan kesempatan mereka untuk penuaan yang ideal. Dari sini dapat disimpulkan, dengan mengikuti rancangan pola diet yang seperti AHEI dapat mengurangi resiko penuaan dini, sedangkan menghindari pola makan diet barat dapat menurunkan resiko penyakit kronis dan tetap sehat di usia tua. Perilaku kesehatan terhadap pola makan sangat penting untuk perbaikan kualitas hidup dan perlindungan terhadap penyakit berbahaya.
sciencedaily

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...