Keluhan wanita dengan organ intimnya memang terbilang banyak. Mulai
dari nyeri menstruasi, keputihan atau terlambat menstruasi dan
sebagainya. Salah satu keluhan yang juga bisa kita dengar yaitu bau
tidak sedap pada vagina, padahal sudah sering dibasuh. Kalau bau itu
hanya dicium oleh diri sendiri sih.. tidak mengapa. Tetapi kadang bisa
tercium juga oleh orang lain, itu yang pasti bikin bete dan merusak
suasana. Bau pada organ intim (vagina) disebabkan kombinasi pengeluaran
lendir pada vagina, kelenjar ekrin dan apokrin serta sumber eksternal
(urin, kotoran dan obat topikal/oles).
Gejala terjadi karena infeksi genital atau penyakit, yang ditandai dengan keputihan berlebihan, gatal pada vagina (prutitus vulva) serta rasa sakit dan nyeri pada vagina. Pada dasarnya, bau pada vagina masih normal karena memang setiap wanita memiliki bau organ yang berbeda. Bau pun dapat bervariasi ketika sedang menstruasi. Bau ini sering biasanya dikaitkan dengan infeksi atau non-infeksi vaginitis atau seringnya dengan penyakit vulva.
Infeksi vagina yang berbau tidak sedap ini umumnya karena:
Sedang penyebab lain yang tidak menular :
Berlebihan membasuh dengan cairan pembersih, antiseptik, deodoran, vaginal douching (pembersihan vagina) dapat mengiritasi vagina dan juga vulva, berpotensi mengakibatkan peningkatan iritasi dan keluarnya cairan dari vulvitis, kimia yang dapat menyebabkan vaginitis atau infeksi sekunder. Lekas pergi ke dokter jika memang sudah merasa sangat menganggu, bukan dengan berobat mencari informasi sendiri.
health24
Gejala terjadi karena infeksi genital atau penyakit, yang ditandai dengan keputihan berlebihan, gatal pada vagina (prutitus vulva) serta rasa sakit dan nyeri pada vagina. Pada dasarnya, bau pada vagina masih normal karena memang setiap wanita memiliki bau organ yang berbeda. Bau pun dapat bervariasi ketika sedang menstruasi. Bau ini sering biasanya dikaitkan dengan infeksi atau non-infeksi vaginitis atau seringnya dengan penyakit vulva.
Infeksi vagina yang berbau tidak sedap ini umumnya karena:
- Bacterial vaginosis (alasan yang paling umum untuk bau amis organ intim)
- Trichomoniasis (sekitar 20% dari wanita yang terinfeksi)
- Ulserasi/luka pada vulva dengan berbagai penyebab, terutama jika karena Donovanosis atau chancroid
- Keputihan yang berhubungan dengan penyakit radang panggul
- Benda asing yang masuk melalui vagina misalnya tampon, tissue
- Luka pada Fistula atausaluran yang menghubungkan vagina dengan rektum atau kandung kemih setelah melahirkan, bisa karena cedera atau pembedahan
- Hidradenitis suppurativa.
Sedang penyebab lain yang tidak menular :
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis yang mengarah ke bromhidrosis) terutama yang berhubungan dengan obesitas
- Sembelit kronis dan kembung atau faktor makanan yang menyebabkan pelepasan buang gas yang bau
- Inkontinensia urin, melepaskan amonia
- inkontinensia feses
- Kebersihan yang buruk, sering pada wanita yang sudah lanjut usia atau punya masalah/psikologis mental
- Kanker vulva karena nekrosis (kematian jaringan)
- Cairan atau nekrosis kanker genital lainnya
- Trimethylaminuria (sindrom bau amis ikan)
- Halusinasi penciuman, misalnya terkait dengan epilepsi lobus temporal
- Kondisi kejiwaan
Berlebihan membasuh dengan cairan pembersih, antiseptik, deodoran, vaginal douching (pembersihan vagina) dapat mengiritasi vagina dan juga vulva, berpotensi mengakibatkan peningkatan iritasi dan keluarnya cairan dari vulvitis, kimia yang dapat menyebabkan vaginitis atau infeksi sekunder. Lekas pergi ke dokter jika memang sudah merasa sangat menganggu, bukan dengan berobat mencari informasi sendiri.
health24