Orang dengan ADHD mempunyai masalah dengan pengaturan emosi.
Pernikahan bisa menjadi neraka, tapi juga bisa menjadi kebahagiaan jika
memiliki pasangan yang mendukung, memahami perilaku tidak sehat
pasangannya yang ADHD itu dan tahu bagaimana memaksimalkan kebahagiaan
harian dan saling sukacita. Pernikahan bisa berantakan ketika pasangan
atau seseorang (atau keduanya) dalam hubungan ini memiliki ADHD. Untuk
itu diperlukan kerjasama dalam mencapai kebahagiaan. Ada 3 hal tantangan
yang bisa menjadi masalah dalam pernikahan pada orang dengan ADHD,
yaitu:
1. Kurangnya fokus. Orang dengan ADHD cenderung memetakan keseluruhan pada apa yang ingin dilakukan dlam berbagai sendi kehidupan. Mereka dengan mudahnya tersulut motivasi dan dengan mudah pula hilang motivasi. Mulailah dengan bersama-sama membuat prioritas apa yang penting dan saling membantu. Pasangan yang normal sebaiknya membantu mengarahkan visi, jadwal keseharian, menguji pemahaman, kesabaran, penguatan dukungan, sehingga pasangan dengan ADHD akan konsisten. Mulailah dari kejujuran dan kepercayaan dalam hubungan.
2. Perubahan mood. Suasana hati orang dengan ADHD dapat bergeser secara dramatis beberapa kali dalam satu hari. Kunci untuk bertahan ini terletak dengan kedua pasangan. Orang yang dengan mood cepat berubah harus belajar untuk mengenali pola mereka sendiri. Itulah langkah pertama untuk menjadi sadar diri sehingga Anda dapat bekerja dengan pasangan melalui perubahan suasana hati tanpa merusak hubungan Anda. Adapun pasangan yang tahu perubahan suasana hati pasangannya dengan ADHD sebaiknya berfikir kalau perubahan ini tidak berlangsung lama dan biasanya akan membuat semangat pasangan dengan ADHD untuk tetap aktif dan bekerja. Saling mengingatkan penting pada poin ini.
3. Sifat impulsif. Impulsif pada orang dengan ADHD dapat merusak pernikahan. Perilaku impulsif misalnya terlalu boros, berbohong, judi, narkoba dan menyiksa diri sendiri mempercepat bubarnya pernikahan. Jika memang sudah terdiagnosis ADHD, bekerjasamalah dengan pasangan, saling berbagi pengertian dan kasih sayang, yang akan membantu menyelamatkan pernikahan.
everydayhealth
1. Kurangnya fokus. Orang dengan ADHD cenderung memetakan keseluruhan pada apa yang ingin dilakukan dlam berbagai sendi kehidupan. Mereka dengan mudahnya tersulut motivasi dan dengan mudah pula hilang motivasi. Mulailah dengan bersama-sama membuat prioritas apa yang penting dan saling membantu. Pasangan yang normal sebaiknya membantu mengarahkan visi, jadwal keseharian, menguji pemahaman, kesabaran, penguatan dukungan, sehingga pasangan dengan ADHD akan konsisten. Mulailah dari kejujuran dan kepercayaan dalam hubungan.
2. Perubahan mood. Suasana hati orang dengan ADHD dapat bergeser secara dramatis beberapa kali dalam satu hari. Kunci untuk bertahan ini terletak dengan kedua pasangan. Orang yang dengan mood cepat berubah harus belajar untuk mengenali pola mereka sendiri. Itulah langkah pertama untuk menjadi sadar diri sehingga Anda dapat bekerja dengan pasangan melalui perubahan suasana hati tanpa merusak hubungan Anda. Adapun pasangan yang tahu perubahan suasana hati pasangannya dengan ADHD sebaiknya berfikir kalau perubahan ini tidak berlangsung lama dan biasanya akan membuat semangat pasangan dengan ADHD untuk tetap aktif dan bekerja. Saling mengingatkan penting pada poin ini.
3. Sifat impulsif. Impulsif pada orang dengan ADHD dapat merusak pernikahan. Perilaku impulsif misalnya terlalu boros, berbohong, judi, narkoba dan menyiksa diri sendiri mempercepat bubarnya pernikahan. Jika memang sudah terdiagnosis ADHD, bekerjasamalah dengan pasangan, saling berbagi pengertian dan kasih sayang, yang akan membantu menyelamatkan pernikahan.
everydayhealth