Pages

Search This Blog

Wednesday, July 2, 2014

Resiko Negatif Puasa

Beberapa orang mengalami manfaat positif selama menjalankan puasa. Beberapa yang lain ternyata malah terkesan menjadi penyakit ketika berpuasa. Ada baiknya sebelum menjalankan puasa, dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan Anda. Hal buruk yang memungkinkan terjadi saat berpuasa yaitu:
  1. Heartburn (panas di dada). Puasa dapat mengurangi gas dalam lambung. Orang yang terbiasa dengan konsumsi obat penenang lambung atau gangguan pencernaan misalnya antasida, antihistamin atau proton pump inhibitor, disarankan untuk tetap minum obat tersebut selama puasa, terutama pada saat sahur. Disarankan untuk kontrol heartburn dengan membatasi makanan berminyak, gorengan atau pedas. Kurangi asupan kafein, tidak merokok. Tidur dengan kepala lebih tinggi dari lambung dapat mengurangi nyeri dan kembung, menurunkan berat badan jika kegemukan dapat sangat membantu mencegah sakit maag/panas di dada akibat nyeri lambung.
  2. Kurang kontrol terhadap diabetes. Orang yang sudah suntik insulin tidakdisarankan berpuasa, karena dapat berisiko janngka pendek dan panjang walaupun suntik insulinnya tidak banyak. Walaupun misalnya ingin berpuasa bagi orang yang konsumsi obat kontrol gula darah, lebih baik tetap konsultasikan dengan dokter. Kontrol gula darah sendiri dengan benar sebagai hal sangat penting dalam berpuasa, jangan sampai terlalu rendah yang bisa menyebabkan pingsan. Jika tubuh sudah pusing, mual, bingung/berkunang-kunang, berkeringat, disorientasi, sebaiknya segera berbuka dan segera minum yang sedikit manis.
  3. Sakit kepala. Banyak penyebab sakit kepala saat puasa diantaranya karena dehidrasi atau kelaparan, tidak cukup tidur ataukarena konsumsi kafein dan nikotin. Cobalah untuk tidak melewatkan sahur, minum banyak cairan dan jika perlu minum obat pengurang sakit misalnya paracetamol. Selain itu, kurangi paparan langsung terhadap sinar matahari dan gunakan kacamata hitam atau topi ketika siang hari terik keluar rumah.
  4. Dehidrasi. Biasanya mudah terjadi ketika puasa karena kehilangan elektrolit dan air melalui pernafasan, keringat dan air kencing. Tetaplah konsumsi air putih kalau perlu dengan minuman isotonik saat sahur dan berbuka dan batasi obat yang mengandung diuretik (mengeluarkan air kencing). Jika tangan kaki gemetaran, pusing, kunang-kunang bahkan tidak dapat berdiri atau pingsan, terpaksa berbuka dan segera minum air atau larutan elektrolit misalnya oralit atau isotonik.
  5. Konstipasi. Ketika kita berpuasa, tetapi tetap aktif, makan secara teratur, kaya dengan serat, pada dasarnya tetap menjaga gerak peristaktik usus. Jangan lupa tetap terhidrasi supaya gerak peristaktik usus tetap berjalan baik. Jika memang terus berlanjut, tidak ada salahnya juga minum obat yang bersifat laksatif.
  6. Stress. Sedikit makan dan minum, perubahan rutinitas dan juga waktu tidur dapat menjadi stress jika tidak dipersiapkan. Cobalah untuk tidak banyak beraktivitas di bawah terik matahari, belajar menahan marah, tidak merokok dan tidak berolahraga keras di siang hari.
  7. Kontrol berat badan. Pada dasarnya kalau kita makan malam hari bisa terjadi peningkatan kenaikan berat badan. Dengan disiplin saat puasa, justru sebaliknya dapat menjadi sarana untuk mengontrol berat badan. Untuk itu, jangan terlalu makan berlebihan.

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...