Mengetahui
kebiasaan diet (pengaturan pola makan) berbagai negara sebenarnya
mengasyikkan, siapa tahu bisa dipraktekkan dan bisa jadi pengetahuan
kuliner terbaru. Ada 13 kebiasaan diet sehat berbagai negara yang
dikutip oleh care2.com:
- Polandia: banyak makan dirumah daripada diluar. Warga polandia hanya sekitar 5% yang suka makan diluar, sisanya makan dirumah, dibandingkan dengan Amerika yang sekitar 37%. jangan heran, warga polandia jarang yang gemuk karena makan diluar cenderung tinggi lemak dan kalori besar. Selain itu, makan dirumah juga termasuk hemat dan bisa kontrol pola diet.
- Banyak makan kacang (afrika). Kacang kacangan kaya protein yang bisa membantu sebagai pengganti daging jika mahal. Di afrika, Gambia misalnya, kacang sebagai teman sayur dan dicampur dengan bumbu rempah. Gambia dikenal sebagai negara insiden kanker terendah.
- Berteman dengan beras dan kacang (brazil). Kebanyakan kita menjadikan beras dan kacang sebagai musuh, tapi tidak di brazil. Penelitian dari the journal Obesity Research pola makan yang terfokus pada beras dan kacang dapat membantu menurunkan berat badan sekitar 14%. jenis beras dan kacang yang rendah lemak jenuh dan kaya serat bisa membantu memuaskan perut.
- Bermain rempah (asia tenggara). Kebanyakan negara di asia tenggara suka memakai cabe, selain pedas juga bantu mempercepat metabolisme, makan jadi enak dan dinikmati. Selain cabai, bumbu lain yang suka digunakan misalnya kunyit (curmin), yang menurut penelitian Tufts University bisa membantu membakar lemak di jaringan tubuh dan kaya antioksidan.
- Jangan lupa sarapan (jerman). Sarapan yang sehat, misalnya roti gandum kasar, telur rebus, dan buah buahan membuat metabolisme terikat dan memuaskan otak, lalu membuat malas makan siang dengan lemak tinggi.
- Olahraga dulu sebelum dapat makanan (india dan belanda). Kebiasaan banyak orang suka memesan dengan telepon atau hanya menunggu di dalam mobil (delivery). Kebiasaan di belanda, mereka suka naik sepeda dan bisa membakar sekitar 550 kalori. Begitu juga di India dengan tehnik yoga untuk keseimbangan mental dan fisik serta membakar kalori.
- Tidak terlalu rakus makan daging (Yunani dan negara asia). Negara seperti Amerika penduduknya banyak yang suka daging, tapi berbeda dengan negara di mediteranian atau asia, yang cenderung lebih suka mengurangi daging (daging bukan makanan pokok) dan sumber protein nya dari ikan, kacang (misal kedelai), sayuran, nasi, mie, sup atau ayam.
- Minum teh rooibos (afrika selatan). Manisnya alami dan lebih enak dibanding the hijau. Diminum untuk mencegah makan berlebihan, menghidrasi tubuh, mengandung antioksidan untuk menurunkan lemak.
- Kunyah acar (hungaria). Suka acar? Bagus deh. Acar membantu melangsingkan badan. Acar orang hungaria berasal dari ketimun tradisional, juga didalamnya ada kol, tomat, dan paprika. Bisa ditambahkan misalnya pada roti atau makanan lain.
- Makan siang, bukan makan malam (Eropa dan meksiko). Kebanyakan kita melewatkan makan pagi, makan siang menu ringan dan justru memberatkan di makan malam. Makan pagi dan siang yang cukup bantu membakar lemak dan makan malam yang sedikit membuat pagi lapar dan potensi gemuk berkurang.
- Makan pelan pelan dan dinikmati (Prancis). Makan malam bersama keluarga dengan santai, penuh cinta akan cepat kenyang dibandingkan makan sendirian.
- Cinta makan ikan (belanda dan jepang). Para warga belanda memakan sekitar 85.000.000 ikan herring per tahun. Ikan laut mengandung omega-3 yang baik untuk otak, meningkatkan kesehatan fungsi jantung, memgurangi kadar hormon kortisol, memgurangi timbunan lemak di perut.
- Berhenti makan sebelum kenyang (jepang). Orang okinawa punya kebiasaan soal makan, disebut hara hachi bu atau berhenti makan ketika 80% sudah merasa kenyang. Logikanya, jika makan sampai terlalu kenyang, lambung akan membuat ruang lebih banyak dan lebih memerlukan banyak makan dikemudian hari supaya badan kita puas. Hal ini membuat orang orang okinawa memilik Indeks Masa Tubuh yang ideal, sekitar 21,5 dibandingkan dengan Amerika yang 28.
sumber: care2