Anak
dengan autistik tidak berarti sama sekali tidak bisa bergantung pada
kemandirian dirinya. Kemandirian dan keterampilan hidup bisa
dilakukan semua orang, sesuai dengan kapasitas kemampuannya. Bagi
anak dengan autis, inilah keterampilan hidup yang sebaiknya diperkuat
untuk kemandiriannya:
- Terbiasa dengan sense (perasaan) nya. Kesulitan bagi anak dengan autis adalah mengekspresikan perasaan dan juga memahami perasaannya sendiri. Caranya bisa dengan membantunya belajar memperhatikan tanda tanda pada tubuhnya, misalnya jam berapa biasanya mudah untuk buang air kecil atau belajar bertanya pada diri sendiri ketika lapar atau ingin buang air.
- Mengasah keterampilan komunikasi. Keterampilan berbicara anak autis bukan sama sekali tidak bisa berbicara, atau bahkan tidak mengerti bahasa yang tersirat. Ajarkan anak bagaimana bisa kontak mata dengan orang yang sedang berbicara dengannya dan bicara sesuai dengan kemampuan kecepatannya. Ajaklah untuk berinteraksi dengan teman temannya agar kemampuan bicaranya meningkat.
- Sering berbicara padanya tentang keselamatan diri. Anak autis cenderung menjadi korban bullying atau bahkan sulit sekali dengan mendeteksi sesuatu terlalu panas atau terlalu dingin. Dengan membantu anak mengajarkan bagaimana caranya agar tidak di bullying, bisa mencari bantuan orang lain jika darurat, dan melakukan apa ketika situasi tidak aman, dapat membantu kemandiriannya
- Bagaimana cara meningkatkan harga diri. Harga diri penting bagi siapapun, tidak terkecuali anak autis dan peningkatan harga diri dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Cobalah untuk membantu mengenalkan potensinya dan dorong untuk mencapai potensi itu sepenuhnya. Dengan begitu, dia akan mencapai peningkatan kepercayaan dan penghargaan diri dan bisa berinteraksi dengan siapa saja.
- Biarkan menjalankan hobinya. Biarkan anak dengan autistik suka dengan sebuah hobi, tuntulah mereka. Dari hobi, bisa menjadi sebuah pekerjaan yang menyenangkan.
- Membantunya mengatur diri sendiri. Sensor yang kurang atau terlalu berlebihan dapat membuat anak autis sulit memahami dan mengontrol perasaan. Bantulah dengan mengenali kelebihan indrawinya untuk mengidentifikasi pemicu nya dan juga berkomunikasi bagaimana cara memecahkannya. Biarkan anak autis mencari cara sendiri bagaimana memecahkan masalahnya dan strategi nya sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut
- Menjelaskan hubungan sosial. Bantulah anak autis dengan memahami konsep berbagai hubungan sesuai dengan tingkatan umurnya. Seiring umur misalnya ketika kecil bagaimana caranya bertanya pada pramuniaga atau saat besar dipersiapkan untuk mencari pekerjaan.
- Mendorong kemampuan membantu diri sendiri (self advocacy). Mendorong untuk memahami dirinya sendiri dan mendorong memberitahukan orang lain dengan keadaannya agar bisa saling berinteraksi dan membantu.
- Mendorongnya untuk bisa bekerja. Hal ini sebenarnya yang paling sulit pada orangtua dengan anak autis. Untuk itu bisa dilakukan sedari dini dengan meningkatkan hobi anak,meningkatkan kesempatan belajarnya dan tumbuh bersama komunitas, sampai akhirnya benar benar bisa mandiri secara finansial.education.com