Pages

Search This Blog

Thursday, December 5, 2013

7 Penyakit Jadul yang Masih Muncul di Dunia

Istilah Jadul (jaman dulu) bukan hanya berhubungan dengan model, tetapi juga dengan penyakit. Ada ratusan penyakit di dunia ini yang selalu berkembang seiring waktu, tetapi ternyata ada 7 penyakit tempoe doeloe yang sampai sekarang masih banyak saja penderitanya. Penyakit ini dilansir dalam netdoctor:
  1. TBC (Tubercolusis). Penyakit ini sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun, tapi sampai sekarang belum 100% bisa ditumpas. Di Indonesia sendiri jumlah penderita TBC sekitar 450ribu kasus baru setiap tahunnya dan sekitar 65ribu orang meninggal/tahunnya serta menduduki peringkat ke empat setelah stroke, diabetes dan hipertensi. Gejala umum adalah batuk lebih dari 3minggu, malam berkeringat, kurang nafsu makan, terlalu kelelahan, demam, turun berat badan. Walaupun biasanya seseorang sudah disuntik BCG, tetapi dapat saja terkena penyakit ini. Bisa diobati dengan serangkaian antibiotik yang rutin diminum selama enam bulan.
  2. Asam urat. Pola hidup menjadi biang kerok adanya asam urat dalam darah. Jari tangan dan kaki atau persendian menjadi bengkak, merah dan demam. Selama 30 tahun terakhir, angka penderita di dunia meningkat karena seringnya minum alkohol, kegemukan, makan daging dan obat-obatan (misalnya diuretik dan aspirin). Di AS sendiri diderita oleh 8,3 juta orang dan mempengaruhi sekitar 24,3 juta orang, angka pasti di Indonesia belum ada. Minum banyak air putih, olahraga dan lakukan pola diet rendah purin.
  3. Gondongan/parotis/mumps. Penyakit yang bisa diderita anak-anak dan dewasa. Pembengkakan kelenjar, luka, mulut kering, demam, sakit kepala, nyeri, nafsu makan turun, bengkak di dekat leher, atau bengkak pada testis. Penyakit akan berbahaya jika sudah mencapai komplikasi ke jantung atau radang otak. Penyakit disebabkan oleh virus yang bernama paramyxovirus. Di Indonesia, belum ada angka pasti jumlah penderitanya. Pada jaman dahulu, orang menggunakan blau (zat pewarna biru untuk mencuci) untuk membantu menurunkan bengkak.
  4. Demam tifoid. Demam,hilang nafsu makan, sakit kepala berat. Di Inggris kenaikan penyakit ini sekitar 69% dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit dibantu dengan istirahat total dan antibiotik. Demam ini disebabkan oleh Salmonella enterica. Kasus penderita demam tifus di Indonesia grafiknya terus meningkat. Setiap tahunnya sekitar 50.000 orang meninggal karena menderita tifoid dan statistik jumlah penderita antara 350-810 orang per 100.000 populasi penduduk Indonesia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam tifoid di seluruh dunia mencapai 16-33 juta penderita. Negara yang paling tinggi terkena demam tifus adalah negara di kawasan Asia Tengah (Pakistan, Bangladesh, India) dan Asia Tenggara (Indonesia dan Vietnam).
  5. Sariawan dan gusi berdarah. Terjadi karena kurang vitamin C. Kelihatannya sepele, tetapi vitamin C merupakan salahsatu vitamin penting dalam tubuh.Coba konsumsi banyak buah-buahan berwarna merah, orange agar kebutuhan Vitamin C tercukupi.
  6. Demam meningitis. Sakit tenggorokan, demam, ruam pada leher dan dada, dan menyebabkan meningitis, pneumonia (radang paru), abses tenggorokan, sinustis. Terjadi karena banteri streptococcus. Angka pastinya belum ada di Indonesia, tetapi pernah mewabah di eropa dan memakan korban menderita 4179 jiwa.
  7. Ricketsia (lemah tulang). Penyakit umum tulang pada anak-anak karena kurang berjemur juga kurang vitamin D. Caranya bisa dikurangi dengan konsumsi minyak ikan (fish oil).
Tambahan dari berbagai sumber

Cara Alami Supaya Kadar Glutathione Tetap Tinggi

Glutathione, antioksidan yang terdapat di dalam tubuh, tugasnya menurunkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, merusak sel tu...