Mendengar
kata kunyit, persepsi kita lantas ke sebuah rimpang berwarna kuning
yang bisa digunakan sebagai bumbu masak misalnya kari, soto, atau
bumbu lainnya. Kunyit ternyata tidak sekedar sebagai bumbu masak
saja, terus banyak penelitian tentang kunyit yang sangat bermanfaat.
Kunyit
sangat bermanfaat sebagai antioksidan. Selama sel mengalami berbagai
proses metabolisme dalam tubuhnya akan mengalami oksidasi dan
dibutuhkan antioksidan untuk melawan oksidasi yang menyebabkan
kerusakan yang hasilnya adalah oksigen radikal bebas (ROS = reactive
oxygen species). ROS ini molekul yang kehilangan elektronnya dan akan
mencuri molekul elektron sel lain sehingga sel akan rusak dan dalam
jangka panjang akan menyebabkan peradangan kronis. Jika tambah tidak
dikontrol maka sel akan mengalami penurunan fungsi dan akan memakan
waktu lama untuk memperbaiki dirinya.
Oksidasi mengarah kepada inflamasi/peradangan. Kerusakan yang terus
menerus kemudian ditambah dengan banyak faktor misalnya pola hidup
yang buruk lama kelamaan akan menyebabkan sel berubah menjadi
abnormal dan kanker mulai tumbuh. Ternyata kunyit bisa menjadi
alternatif membantu untuk melawan kanker. Salahsatu zat yang bersifat
antioksidan adalah curcumin, yang dapat menangkal ROS. Curcumin juga
dapat bekerjasama dengan antioksidan lain yaitu Vitamin C, Vitamin E
dan beta karoten. Cucurmin pada kunyit sebagai penghambat kuat reaksi
peradangan yang disebabkan oleh NF-kB, TNF, dan
STAT3 yang biasanya jumlahnya tinggi pada orang dengan rematik
arthiritis, arterosklerosis, lupus, radang usus dan juga kanker.
Curcumin dapat mengurangi aktivitas NF-kB dan protein yang
mengakibatkan inflamasi, selain juga sensitif terhadap kemoterapi dan
radiasi yang dapat digunakan untuk meredam reaksi kemoterapi.
Ada
beberapa kanker yang bisa dibantu dengan curcumin:
- Kanker payudara. Curcumin menunjukkan dapat mengurangi perkembangan pembentukan dan pertumbuhan tumor payudara. Curcumin juga bekerja menghambat pembentukan aliran darah baru pada jaringan tumor, memotong jalur suplai makanan ke sel kanker.
- Kanker prostat. Kanker yang umum terjadi pada pria dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria. Curcumin dari hasil riset tidak hanya menjadi agen untuk mencegah pertumbuhan kanker prostat, tetapi juga mengurangi dan mencegah penyebaran sel kanker. Penelitian dilakukan pada tikus yang ditanamkan sel kanker prostat dari manusia yang kemudian diberikan empat terapi terpisah (kemoterapi, radiasi, curcumin dan tanpa terapi). Para peneliti menemukan bahwa curcumin mengendalikan kanker prostat paling baik dibandingkan lainnya. Kunyit juga baik jika dicampurkan dengan berbagai sayuran.
- Kanker paru. Kunyit dapatmembantu tubuh mendetoksifikasi produk beracun karena rokok dan membantu menghilangkannya bertahap. Pada kanker ini, kunyit menghambat metastasis dan jika dikombinasikan dengan EGCG pada teh hijau dapat sangat membantu melawan sel kanker.
- Kanker usus besar. Untuk mencegah kanker ini, kunyit bisa dikonsumsi dengan cara 1 sendok teh bubuk kunyit masukkan dalam air di gelas dan minum sekitar 1-2 gelas/hari. Yang perlu diperhatikan ada pada orang yang minum obat pengencer darah supaya mencegah dari pendarahan berlebih.