Orangtua mana yang tidak ingin anaknya berprestasi di sekolah. Para
ortu melakukan banyak cara untuk peningkatan kuliatas anak. Dari
banyak cara, ternyata salah dua cara adalah dengan memperbaiki
kualitas tidur dan pola makan anak. Hal ini bukan isapan jempol
belaka, karena didukung oleh hasil riset University of Alabama di
Birmingham (UAB) dari pusat pengendalian penyakit (Centers for
Disease Control and Prevention) kalau kebiasaan sehat seperti
pengaturan pola makan dan pola tidur sangat berpengaruh pada kemajuan
akademik anak.
Menurut dokter Krista Casazza, Ph.D., R.D. dari departemen ilmu gizi
menyatakan fungsi kognitif anak sekolah dapat terganggu kalau mereka
tidak sarapan pagi. Dengan memulai sarapan pagi dengan buah-buahan,
biji bijian utuh, dan protein serta menghindari sereal yang terlalu
manis akan membuat prestasi anak meningkat.
Anak yang diberikan sarapan dengan gizi yang seimbang akan memberikan
kalori untuk kegiatan sampai siang dan membantu meningkatkan fokus
pelajaran. Begitu juga ketika ditambah dengan makan siang untuk mata
pelajaran tambahan. Dan untuk belajar malam hari, anjurkan pola makan
mereka dengan misalnya menikmati yogurt yang dicampur dengan
buah-buahan segar ditambah sayuran atau serealia yang tidak tinggi
gula. Dengan tidak menyarankan anak untuk sering minum soda atau
keripik kentang misalnya, akan menambah gizi dan mengurangi kejadian
tidak fokus belajar.
Kurang tidur dapat menyebabkan turunnya kemampuan fokus menerima
pelajaran, menurunnya kontrol impuls (rangsangan) dan pengaturan
suasana hati serta meningkatkan kecemasan/depresi. Baiknya, anak usia
sekitar 6-12 tahun tidur sekitar 9 jam/hari dan usia sekitar 13-18
jam tidur sekitar 7-8 jam/hari. Kurang tidur bersifat seperti bola
salju dalam otak. Tahap jangka pendek tidak dirasakan, tetapi berefek
jangka panjang. Sangat tidak disarankan menumpukkan tidur di akhir
pekan karena sama sekali tidak memberikan perbedaan dengan yang
kurang tidur. Dengan hasil riset ini diharapkan juga ditanamkan sikap
konsistensi pada anak.
Sumber:
sciencedaily