Musim
hujan di Indonesia suka ramai juga rumah sakit dengan banyak pasien,
diantaranya demam berdarah dan biasanya sampai ada juga yang termasuk
KLB (Kejadian Luar Biasa) karena demam berdarah mewabah saat itu.
Pada waktu-waktu ini pula biasanya akan disibukkan oleh 3M: Menguras,
Mengubur dan Menutup. Tahukah kita bahwa Indonesia merupakan
peringkat ke 2 kasus DBD setelah Brazil? Seperti yang dikutip
salahsatu harian Nasional, bahwa kabupaten yang endemis DBD di tahun
2006 hanya 200 kabupaten/ kota saja, sedangkan tahun 2007 menjadi 350
kabupaten/kota dan pada 2010 mencapai 464 kabupaten/kota. Kasus
kematiannya pun meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat tahun 2008
tercatat 117.830 kasus dengan 953 kematian (Case fatality rate/ CFR
0,81), tahun 2010 tercatat 156.086 kasus dengan 1.358 kematian (CFR
0,87).
Penyakit
demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam alirah darah melalui
gigitan nyamuk genus Aedes aegypti betina. Virus tinggal di dalam
tubuh nyamuk selama kurang lebih 8-10 hari dan memindahkan virus ke
tubuh manusia melalui gigitan. Dan ternyata nyamuk betina juga dapat
menyebarkan virusnya ke keturunannya melalui telur.
Virus
yang masuk ke tubuh sangat tergantung pada daya tahan. Jika daya
tahan orang yang tergigit termasuk kuat, maka jika virus aktif dan
menyerang, sakit pun tidak terlalu parah, tapi akan terjadi
sebaliknya. Penyakit DBD ini termasuk endemis karena setiap tahun
menimpa rakyat negara ini. Anak-anak rentang 4-10 tahun merupakan
kelompok umur yang sering terkena, tetapi tidak menutup kemungkinan
bayi juga bisa kena. Proporsi kejadian sama antara lelaki dan
perempuan, baik anak atau dewasa.
Nyamuk
betina sangat cerdas. Mereka suka sekali tempat yang bersih, teduh,
terlindung dari sinar matahari, yang banyak bau manusia, misalnya
rumah, kantor, sekolah, sehingga jangan heran jika penderitanya
tersebar rentang umur yang luas. Satu jenis aedes lain yang juga
menyebabkan dengue tetapi hidup di luar rumah adalah Aedes
albopictus, misalnya tinggal di kebun sekolah, kebun-kebun yang
rindang, dan sebagainya.
Ada
tiga jenis demam yang dapat terjadi di DBD ini:
- Demam Berdarah biasa. Pada setiap penderita gejalanya berbeda-beda. Pada bayi dan anak-anak umumnya kena demam dan bintik merah, dewasa biasanya terjadi demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri padda mata, nyeri sendi dan tulang, mual, muntah dan muncul bintik bintik merah pada kulit. Kemudian terjadi penurunan sel darah putih (leukopenia) dan juga trombosit (trombositopenia). Pada kasus lain yang juga sama hebatnya adalah mimisan, gusi berdarah, hematuria (kencing berdarah), pendarahan saluran cerna dan pendarahan berat saat menstruasi.
- DBD. Gejala awal sama dengan yang pertama dan ditambah lagi dengan gejala pembesaran liver, pendarahan hebat dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Kemudian trombositopenia semakin parah, kebocoran plasma darah, penurunan tekanan darah. Hal ini terjadi sekitar 2 sampai 7 hari yang disebut dengan pelana kuda. Jika dapat ditangani akan sembuh dengan cepat, tetapi jika tidak, akan menimbulkan kematian.
- Sindrom syok dengue. Tingkat infeksi virus sudah yang paling parah, pasien mengalami gejala pada no 1 dan 2, juga disertai kebocoran cairan pembuluh darah, pendarahan parah dan syok (tekanan darah turun drastis), dan terjadi setelah 2-7 hari demam. Sindrom ini dapat terjadi pada anak-anak (bisa juga pada dewasa) jika sudah terkena dua kali. Waktu syok sangat cepat, jika dalam 12-24 jam tidak dirawat, bisa menyebabkan kematian. Tetapi jika berhasil dilewati, dalam 2-3 hari akan cepat sembuh.
Bagaimana
pertolongan pertama pada penderita DBD??
- Banyak minum cairan, terutama air putih, karena biasanya jika demam menguras cairan dan juga elektrolit. Berikan cairan sekitar 2 liter (8gelas)/ hari atau sekitar 2-3 sendok per 15 menit. Minuman dapat apa saja, misalnya hanya air putih, jus buah, air sirup, the manis, susu, oralit, minuman elektrolit. Dengan cukupnya cairan dalam tubuh, keseimbangan tubuh penderita akan terjaga, sehingga menghindari kejang.
- Berikan kompres hangat jika suhu tubuh tinggi. Bisa juga di berikan asetaminofen atau obat penurun panas lainnya. Biasanya pada tahapan awal, sekitar 1-3 hari, panas dan gejala lainnya seperti tipus, sehingga harus waspada agar tidak terjadi salah diagnosa. Sebaiknya lakukan pemeriksaan darah.
- Dibawa ke rumah sakit terdekat. Jika penderita sudah mengalami gejala yang cukup parah, misalnya demam diatas 39-40 derajat celcius, kejang, muntah terus menerus, tidak dapat menelan makanan atau minuman, nyeri perut hebat, pendarahan hebat, BAB atau BAK berdarah, bibir dan kuku kebiruan, pingsan, kencing berkurang atau tidak sama sekali, jumlah trombosit yang terjun bebas.
Jika
sudah menjadi endemi, waspada jika mengalami demam dan segeralah ke
dokter agar penanganan bisa dilakukan segera dan menghindari
keparahan. Jangan tunggu sampai parah agar tidak jatuh korban.
Dari berbagai sumber